Selain dalam proses pembelajaran, komunikasi yang baik antara guru dengan siswa di luar proses belajar juga dapat berpengaruh positif
dalam  menciptakan  kedisiplinan  siswa.  Hal  ini  dapat  dicontohkan dengan  guru  memberikan  teguran  yang  baik  pada  siswa  yang  tidak
mengenakan  pakaian  dengan  rapi  dan  sopan.  Bimbingan  dan  teguran yang  baik  tanpa  menyakiti  perasaan  siswa  mampu  menjadikan  siswa
memahami arti disiplin dan siswa akan memiliki sikap disiplin. Komunikasi  interpersonal  antara  guru  dengan  siswa  dapat
mengubah  sikap  siswa  menjadi  disiplin  dan  dapat  mengembangkan sikap  disiplin.  Hal  ini  disebabkan  komunikasi  interpersonal  bersifat
dialogis,  yaitu  berupa  percakapan  dan  dapat  terjadi  arus  balik tanggapan secara langung sehingga dianggap efektif dalam mengubah
sikap, pendapat, atau perilaku seseorang.  Hal ini menunjukkan bahwa komunikasi interpersonal antara guru dengan siswa berpengaruh positif
terhadap kedisiplinan siswa pada peraturan tata tertib sekolah.
2. Pengaruh Pola Asuh Orang Tua X2 terhadap Kedisiplinan Siswa
pada  Peraturan  Tata  Tertib  Sekolah  di  Kelas  X  dan  XI  SMK Muhammadiyah Magelang Y
Hasil  uji  hipotesis  2  menunjukkan  bahwa  pola  asuh  orang  tua berpengaruh  positif  dan  signifikan  terhadap  kedisiplinan  siswa  pada
peraturan  tata  tertib  sekolah.  Jika  pola  asuh  orang  tua  baik,  maka kedisiplinan  siswa  pada  peraturan  tata  tertib  sekolah  akan  semakin
meningkat.  Hal  tersebut  dibuktikan  dengan  nilai  koefisien  regresi sebesar 0,227 dengan signifikansi 0,000.
Nilai  koefisien  determinasi  R  Square  sebesar  0,198 menunjukkan  bahwa  kedisiplinan  siswa  pada  peraturan  tata  tertib
sekolah  yang  dijelaskan  oleh  pola  asuh  orang  tua  sebesar  19,8, sedangkan  sisanya  80,2  dijelaskan  oleh  sebab-sebab  lain  di  luar
penelitian ini. Selain itu nilai F hitung  F tabel 39,247  3,90 serta t hitung    t  tabel  6,265    1,97481  pada  taraf  signifikansi  5  yang
berarti  H2  dapat  diterima  bahwa  pola  asuh  orang  tua  berperngaruh positif  dan  signifikan  terhadap  kedisiplinan  siswa  pada  peraturan  tata
tertib sekolah. Hasil  penelitian  ini  didukung  oleh  hasil  penelitian  yang
dilakukan  Yogi  Ananto  2014  yang  menyebutkan  bahwa  gaya pengasuhan orang tua berpengaruh positif terhadap kedisiplinan siswa
pada  peraturan  tata  tertib  sekolah.  Hasil  penelitian  ini  juga  relevan dengan  penelitian  yang  dilakukan  oleh  Nurna  Noviatri  2014  yang
menyatakan  bahwa  pola  asuh  orang  tua  berpengaruh  positif  terhadap kedisiplinan siswa.
Pola  asuh  orang  tua  merupakan  suatu  langkah  yang  dilakukan oleh orang tua dengan menggunakan cara atau model yang diterapkan
dalam sebuah keluarga untuk membentuk kepribadian anak agar sesuai dengan  aturan  atau  norma-norma  yang  berlaku.  Penelitian  ini
menggunakan  dimensi  pola  asuh  orang  tua  sebagai  teori  dalam
pengambilan data yang diambil menggunakan kuesioner. Dimensi pola asuh  yang  disampaikan  oleh  Baumrind  Ediva  Hong,  2012;  Nancy
Darling, 1999 menyatakan bahwa dalam dimensi pola asuh orang tua terdapat  dua  aspek  yaitu  parental  responsiveness  penerimaan  orang
tua parental demandingness tuntutan orang tua. Pola asuh orang tua dengan penerimaan dan tuntutan yang sama
besar menunjukkan pola asuh demokratis. Pola asuh orang tua dengan tuntutan yang tinggi namun penerimaan pada anak rendah menunjukkan
pola  asuh  otoriter,  sedangkan  pola  asuh  dengan  penerimaan  tinggi namun  tuntutan  pada  anak  rendah  menunjukkan  pola  asuh  permisif.
Pernyataan yang disampaikan Hamidah 2002:147 menyatakan bahwa pola  asuh  yang  tepat  dengan  harapan  anak  memberikan  kesan  positif
dalam pikiran dan pemahaman, sebaliknya pola asuh yang kurang tepat akan membuat pemahaman remaja akan bersifat negatif terhadap orang
tua. Pola asuh orang tua memiliki pengaruh 19,8 pada kedisiplinan
siswa. Berdasarkan persentase tersebut menunjukkan bahwa pola asuh orang tua tidak kalah penting dengan komunikasi  interpersonal  antara
guru  dengan  siswa.  Keluarga  terutama  orang  tua  merupakan  pusat pendidikan yang utama dan pertama bagi seorang anak, pola asuh yang
diterapkan di  dalam  keluarga  akan berpengaruh terhadap kepribadian, tingkah  laku  anak  termasuk  sikap  disiplin.  Penanaman  sikap  disiplin
sejak  dini  di  dalam  sebuah  keluarga  tentunya  akan  berpengaruh  pada
sikap disiplin anak baik di dalam lingkungan keluarga maupun di luar lingkungan keluarga. Orang tua sebagai panutan atau contoh di dalam
lingkungan keluarga sebaiknya memberikan contoh sikap disiplin pada anak. Seperti yang dinyatakan oleh Edi Kalsid 1987: 6-7 faktor yang
mempengaruhi  kedisiplinan  adalah  keluarga  yaitu  pendidikan  dalam keluarga  merupakan  matra  vertikal.  Para  orang  tua  diharapkan
memberikan contoh atau panutan dalam pelaksana norma.
3. Pengaruh  Komunikasi  Interpersonal  antara  Guru  dengan  Siswa