161
Keterangan: a. Jumlah subjek uji coba lapangan utama sebanyak 10 orang siswa
b. Jumlah butir soal sebanyak 13 soal dengan skor tertinggi 5 dan skor terendah 1
c. Kolom jumlah dalam tabel menunjukan akumulasi dari rata-rata skor pada tiap aspek
d. Rata-rata menunjukkan hasil pembagian dari jumlah rata-rata tiap aspek dengan jumlah aspek yang diamati sehingga dapat ditentukan kriteria
berdasarkan skor keseluruhan tersebut.
Setelah dilakukan penghitungan pada angket yang dibagikan kepada siswa, dilakukan penghitungan pada angket yang dibagikan kepada 10 siswa
kelas VII A sebagai subjek penelitian, diperoleh data uji coba lapangan menghasilkan rerata skor 4,28 dengan kriteria sangat baik.
7. Revisi Hasil Uji Coba Lapangan Utama
Dalam pelaksanaan uji coba lapangan utama ada sedikit masukan dari siswa tentang perbaikan pada produk. Saran dan masukan dari siswa sebagai
subjek uji coba lapangan untuk merubah respon jawaban ketika siswa menjawab pertanyaan. Sehingga siswa lebih tertarik untuk menjawab
pertanyaan yang disediakan pada multimedia pembelajaran.
162
Gambar 16. Kesalahan Produk Berdasarkan Hasil Uji Coba Lapangan Utama
Sebelum revisi, pada respon jawaban hanya menampilkan jawaban benar salah saja, siswa memberikan komentar agar memberikan tampilan lain berupa
gambar.
Gambar 17. Revisi Produk berdasarkan hasil Uji Coba Lapangan Utama
Setelah revisi, pada respon jawaban ditambahkan tampilan gambar berupa respon sedih ketika jawaban salah, dan ketawa ketika jawaban benar, sehingga
siswa lebih tertarik untuk menjawab pertanyaan yang disediakan pada multimedia pembelajaran.
163
8. Uji Pelaksanaan Produk
Uji pelaksanaan lapangan terhadap multimedia interaktif pembelajaran Sejarah materi Nusantara pada masa Hindu-Budha melibatkan siswa kelas VII
A dengan nomer absen 16 – 34, dan siswa kelas VII B yang dipilih secara acak berjumlah 11 orang, sehingga jumlah keseluruhan 30 orang siswa.
164
Hasil uji coba lapangan dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 22. Hasil uji Pelaksanaan Lapangan No
Aspek yang diamati Jumlah
skor yang
diamati Rata-
rata Kriteria
1. Kejelasan petunjuk penggunaan
multimedia pembelajaran interaktif 137
4,43 Sangat
Baik 2.
Kemudahan dalam membaca teks pada multimedia pembelajaran
137 4,56
Sangat Baik
3. Kesesuaian ukuran teks dengan
penggunaan multimedia 135
4,5 Sangat
Baik 4.
Kemenarikan gambar, animasi, dan video
137 4,56
Sangat Baik
5. Kemenarikan warna dalam
multimedia 129
4,3 Sangat
Baik 6.
Kesesuaian musik penggiring dalam multimedia
127 4,23
Sangat Baik
7. Kemenarikan desain tombol
multimedia 126
4,2 Baik
8. Kemenarikan sajian video
128 4,26
Sangat Baik
9. Kesesuaian video dengan materi
131 4,36
Sangat Baik
10. Kemenarikan bentuk navigator
125 4,16
Sangat Baik
11. Konsistensi tampilan navigator
134 4,46
Sangat Baik
12. Kesesuaian desain cover
131 4,36
Sangat Baik
13. Kelengkapan informasi pada
kemasan luar 137
4,56 Sangat
Baik Jumlah
56.94
Rata-rata
4.38 Sangat
Baik
165
Keterangan: a. Jumlah subjek uji pelaksanaan lapangan sebanyak 10 orang siswa.
b. Jumlah butir soal sebanyak 13 soal dengan skor tertinggi 5 dan skor terendah 1.
c. Kolom jumlah dalam tabel menunjukan akumulasi dari rata-rata skor pada tiap aspek.
d. Rata-rata menunjukkan hasil pembagian dari jumlah rata-rata tiap aspek dengan jumlah aspek yang diamati sehingga dapat ditentukan kriteria
berdasarkan skor keseluruhan tersebut.
9. Revisi Produk Akhir
Pada uji pelaksanaan lapangan tidak didapatkan kendala yang berarti oleh siswa sebagai pengguna. Kegiatan penelitian pengembangan berdasarkan
langkah pengembangan Borg and Gall selesai dilakukan. Kemudian setelah langkah-langkah pengembangan selesai dilakukan, akan dilanjutkan dengan
pengujian multimedia pembelajaran interaktif yang dikembangkan untuk meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran IPS Sejarah pokok
bahasan Indonesia pada masa Hindu-Budha.
10. Perbedaan Minat Belajar Siswa
Data yang berkenaan dengan perbedaan minat belajar siswa pada mata pelajaran IPS Sejarah pokok bahasan Indonesia pada masa Hindu-Budha
dijaring dengan melalui menggunakan tes bidang minat yang lebih dipersiapkan secara baku dalam hal ini berupa angket, pengamatan kegiatan-kegiatan yang
paling sering dilakukan, pernyataan senang atau tidak senang terhadap aktivitas. Peneliti melakukan studi komparasi dengan membandingkan minat belajar
siswa sebelum
diberikan multimedia
interaktif dan
setelah diberikan
166
multimedia interaktif di kelas VII A dan VII B SMP Negeri 2 Trucuk, selaku pengguna produk hasil pengembangan multimedia pembelajaran IPS Sejarah.
a. Menggunakan tes bidang minat yang lebih dipersiapkan secara baku berupa angket. Angket yang disebarkan untuk mengetahuihasil minat sebelum
diberikan multimedia pembelajaran dan hasil minat setelah diberikan multimedia pembelajaran siswa kelas VII SMP N 2 Trucuk Kabupaten
Klaten. Hasil perbedaan minat dapat dilihat pada tabel 17 dibawah ini:
167
Tabel 23.Data Minat Sebelum Diberikan Multimedia Pembelajarandan Data Minat Setelah Diberikan Multimedia Pembelajaran Siswa Kelas
VII SMP N 2 Trucuk Klaten No
Nama Siswa Sebelum
Setelah
1. EAP
2,6 4,5
2. ENH
2,6 4,3
3. HAB
2,8 4,1
4. LIA
3 4,2
5. MNF
3 4,3
6. MK
3 4,8
7. NK
3 4,4
8. NH
2,8 4,3
9. RAN
2,5 4,5
10. RK
2,6 4,1
11. RST
2,5 4,3
12. RD
3 4,4
13. SDA
2,6 4,2
14. SKY
3 4,5
15. TRM
3 4,4
16. TKAJ
2,6 4,4
17. WFF
2,3 4,4
18. WH
2,8 4,3
19. YA
3 4,5
20. AS
2,8 4,3
21. AFS
2,6 4,5
22. AN
2,5 4,6
23. AVD
2,8 4,3
24. DR
2,5 4,3
25. HI
2,5 4,2
26. IA
2,8 4,3
27. MAF
2,5 4,3
28. NFI
2,3 4,4
29. NH
3 4,8
30. NAP
2,8 4,3
Jumlah 81.8
131.2 Persentase
54,5 87,4
Hasil angket minat sebelum dan sesudah diberikan multimedia pembelajaran diketahui bahwa nilai rata-rata hasil angket minat sebelum
168
diberikan multimedia pembelajaran siswa kelas VII SMP Negeri 2 Trucuk Kabupaten Klaten, adalah 81,8 dengan persentase 54.5 dan pada nilai rata-
rata hasil angket minat sesudah diberikan multimedia pembelajaran adalah 131.2 dengan persentase 87.4. Berdasarkan data tersebut minat belajar
siswa mengalami peningkatan sebesar 49.4 dengan persentase 32.9. Hasil minat sebelum dan sesudah diberikan multimedia dapat disajikan
dalam bentuk diagaram berikut ini:
b. Pengamatan langsung kegiatan-kegiatan yang paling sering dilakukan manites interest. Pengamatan dalam hal ini dilakukan menjadi dua
kegiatan, yaitu pengamatan sebelum diberikan multimedia dan sesudah diberikan multimedia.
169
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, diketahui data bahwa:
1 Pengamatan
kegiatan siswa
sebelum diberikan
multimedia pembelajaran sejarah
a Siswa kurang tertarik dalam mengikuti pembelajaran sejarah. b Siswa sering kali mengantuk ketika proses pembelajaran berlangsung.
c Siswa kurang memahami materi pembelajaran yang diberikan. 2
Setelah diberikan multimedia pembelajaran pada proses pembelajaran sejarah:
a Ketertarikan siswa
terhadap pembelajaran
sejarah mengalami
peningkatan. b Siswa berpartisipaasi aktif dalam kegiatan menggunakan multimedia.
c Pemahaman siswa pada materi Indonesia pada masa Hindu-Budha mengalami peningkatan.
c. Melalui pernyataan senang atau tidak senang terhadap aktivitas. Pada penelitian pernyataan senang atau tidak senang terhadap aktivitas ditunjukan
dengan komentar yang diberikan siswa pada kolom yang telah disediakan. Berdasarkan hasil pernyataan senang atau tidak senang oleh siswa
yang ditunjukan dengan komentar pada kolom yang disediakan, diketahui bahwa:
1 Siswa senang dengan pembelajaran dengan multimedia karena sangat menarik.
170
2 Siswa senang
dengan pembelajaran
dengan multimedia
karena menyenangkan.
3 Siswa senang dengan pembelajaran dengan multimedia karenamudah memahami materi.
4 Siswa senang dengan pembelajaran dengan multimedia karena tidak membosankan.
Berdasarkan hasil pengamatan diatas, dapat diketahui bahwa adanya peningkatan minat belajar siswa dalam pembelajaran IPS Sejarah dengan
menggunakan multimedia pembelajaran.
B. PEMBAHASAN
Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah multimedia pembelajaran IPS Sejarah materi Indonesia pada masa Hindu-Budha. Penelitian
produk multimedia pembeljaran ini mengadaptasi dan memodifikasi langkah pelaksanaan pengembangan dari Borg dan Gall. Dari sepuluh langkah, peneliti
membatasi pada sembilan langkah penelitian pengembangan yaitu: 1 Peneliti awal
dan pengumpulan
informasi. 2
perencanaan pengembangan,
3 pengembangan produk awal, 4 uji coba lapangan awal, 5 revisi hasil uji coba, 6
uji coba lapangan, 7 revisi hasil uji coba lapangan, 8 uji pelaksanaan lapangan, dan 9 revisi produk akhir.
Hasil penelitian awal dapat disimpulkan bahwa pengembangan multimedia pembelajaran IPS Sejarah materi Indonesia pada masa Hindu-Budha sangat
diperlukan sebagai salah satu pilihan media belajar siswa kelas VII di SMP Negeri 2 Trucuk, Klaten. Hasil produk awal multimedia pembelajaran sebagai media