Jenis Penelitian Validasi Ahli Subjek Uji Coba

80

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Sesuai dengan tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini. Penelitian menggunakan jenis penelitian Research and Development RD.Menurut Sugiono 2007: 407 metode penelitian Research and Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk mengembangkan produk yang baik dan layak untuk digunakan. Untuk dapat mengembangkan produk tertentu digunakan penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk menguji keefektifan produk tersebut sehingga dapat berfungsi dimasyarakat luas, maka diperlukan penelitian dan pengembangan bersifat longitudinal. Proses penelitian pengembangan mencakup penelitian pendahuluan dan informasi, perencanaan, pengembangan produk awal dan uji coba lapangan. Dengan demikian penelitian pengembangan lebih diarahkan untuk digunakan secara nyata di lapangan. Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah multimedia pembelajaran interaktif yang disesuaikan dengan prinsip desain pesan pembelajaran untuk siwa sekolah menengah pertama dengan mengacu pada model Borg Gall. 81

B. Prosedur Penelitian Pengembangan

Prosedur atau langkah-langkah dalam penelitian pengembangan ini mengadaptasi dan memodifikasi model pengembangan Borg dan Gall yang dikutip Sugiono 2009: 407-426. Terdapat 10 langkah pengembangan, yaitu sebagai berikut: 1. Research and information collection penelitian awal dan pengumpulan informasi awal 2. Planning melakukan perencanaan 3. Develop Preminary of product mengembangkan bentuk awal produk 4. Preminary Field Testing uji coba lapangan awal 5. Main Product Revision revisi hasil uji coba 6. Main Field Testing uji coba lapangan utama 7. Operating Product Revision revisi produk hasil uji lapangan 8. Operational Field Testing uji pelaksanaan lapangan 9. Final Product Revision revisi produk akhir 10. Dissemination and Implementation penyebaran dan implementasi. 82 Ada sepuluh langkah terhadap jenis penelitian dan pengembangan yang dijelaskan oleh Borg Gall melalui gambar berikut: Bagan 2.Langkah-langkah Penelitian dan Pengembangan Borg Gall Mengembangkan bentuk awal produk Perencanaan Penelitian awal dan pengumpulan informasi Uji coba lapangan awal Validasi ahli media Validasi ahli materi Uji coba lapangan utama Revisi hasil uji coba Uji pelaksanaan produk Revisi hasil produk uji lapangan Diseminasi dan implementasi Revisi akhir 83 1. Penelitian dan pengumpulan data research and information collecting Melakukan observasi ke sekolah untuk mendapatkan informasi mengenai masalah pembelajaran dengan cara melakukan wawancara kepada kepala sekolah, guru mata pelajaran IPS Sejarah dan siswa. 2. Perencanaan planning Merencanakan media yang akan dibuat berdasarkan observasi awal sesuai informasidata-data yang terkumpul. 3. Pengembangan produk awal Pengembangan produk multimedia pembelajaran sesuai dengan kebutuhan siswa dan melakukan validasi kepada ahli materi dan ahli media. 4. Uji coba lapangan awal Uji coba lapangan dengan 5 subjek uji coba. Uji coba yang harus dilakukan oleh siswa berupa menjalankan program multimedia pembelajaran. Setelah pelaksanaan uji coba, kemudian siswa mengisi angket untuk kebutuhan pengumpulan informasidata dan dilanjutkan dengan analisis data. 5. Revisi hasil uji coba awal Memperbaiki atau menyempurnakan hasil uji coba awal 6. Uji coba lapangan utama Uji coba lapangan dengan 10 subjek uji coba. Dalam langkah ini dilakukan uji coba yang lebih luas dari sebelumnya, data kuantitatif penampilan subjek uji coba sebelum dan sesudah menggunakan multimedia pembelajaran interaktifyang dicobakan. 84 7. Revisi produk hasil uji coba lapangan Menyempurnakan produk hasil uji coba lapangan. 8. Uji pelaksanaan lapangan Uji pelaksanaan lapangan akan dilaksanakan oleh siswa kelas VII A dan VII B SMP Negeri 2 Trucuk Kabupaten Klaten sebanyak 30 siswa. Pengujian dilakukan untuk mengetahui kesalahan pada produk yang diperoleh dari data uji coba lapangan melalui angket, wawancara, dan observasi. 9. Revisi produk akhir Penyempurnaan didasarkan masukan dari uji lapangan pelaksanaan sehingga didapatkan hasil akhir produk yang layak untuk pembelajaran. 10. Diseminasi dan Implementasi Melaporkan hasilnya dalam pertemuan profesional dan dalam jurnal. Bekerjasama dengan penerbit untuk penerbitan. Memonitor penyebaran pengontrolan kualitas. Langkah-langkah di atas menjadi sebuah patokan untuk melakukan penelitian di SMP Negeri 2 Trucuk Kabupaten Klaten dan dilakukan penyesuaian dalam merumuskan tahapan yaitu sebagai berikut:

1. Penelitian Awal dan Pengumpulan Informasi awal

Pada tahap ini peneliti mengumpulkan informasi awal terkait pengembangan produk melalui pengamatan proses pembelajaran di kelas, wawancara kepada guru mata pelajaran kelas VII, kuesioner untuk siswa kelas VII SMP N 2 Trucuk. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh pokok 85 permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran dan analisis kebutuhan pembelajaran untuk menyusun latar belakang masalah dan rumusan masalah dalam penelitian. a. Penelitian Awal Berdasarkan hasil penelitian awal yang dilakukan peneliti diketahui data bahwa: 1 Siswa kelas VII SMP N 2 Trucuk mengalami kesulitan dalam memahami materi IPS Sejarah pada pokok bahasan Indonesia pada masa Hindu- Budha, yang disebabkan karena daya tarik siswa terhadap materi Indonesia pada masa Hindu-Budha masih kurang, sehingga siswa terlalu cepat bosan dalam mengikuti pembelajaran. 2 Lembar Kerja Siswa LKS dan buku teks yang digunakan dalam pembelajaran IPS Sejarah di SMP N 2 Trucuk selama ini masih bersifat statis dan memiliki kualitas gambar yang kurang baik, sehingga siswa kurang memahami materi. 3 Cara mengajar guru masih menggunakan metode ceramah. 4 Keterbatasan waktu guru untuk menyampaikan materi pelajaran. 5 Laptop dan Proyektor di SMP Negeri 2 Trucuk yang belum dimanfaatkan secara optimal untuk menunjang proses pembelajaran. 6 Belum adanya pengunaan multimeda pembelajaran interaktif pada mata pelajaran IPS Sejarah di SMP Negeri 2 Trucuk Klaten. 86 Berdasarkan hasil penelitian awal tersebut, dapat disimpulkan bahwa pengembangan multimedia pembelajaran interaktif sangat diperlukan sebagai salah satu pilihan media belajar siswa pada mata pelajaran IPS Sejarah materi Indonesia pada masa Hindu-Budha di kelas VII SMP Negeri 2 Trucuk.Pengembangan media belajar tersebut ditujukan agar dapat menarik dan memudahkan siswa dalam memahami pokok bahasan. b. Studi Pustaka Pada tahapan ini, peneliti melakukan studi pustaka diantaranya pencarian buku dan kajian tentang IPS Sejarah materi Indonesia pada masa Hindu-Budha, Kajian pengembangan multimedia pembelajaran interaktif, landasan teoritik pengembangan multimedia pembelajaran interaktif, karakteristik siswa kelas VII sekolah menengah pertama, analisis kompetensi terkait tujuan yang akan dicapai dalam pokok bahasan Indonesiapada masa Hindu-Budha.

2. Perencanaan

Setelah melakukan observasi awal sesuai informasidata-data yang terkumpul, peneliti menemukan beberapa permasalahan diantaranya adalah siswa kelas VII SMP Negeri 2 Trucuk, mengalami kesulitan pada mata pelajaran IPS sejarah khususnya pada pokok bahasan Indonesia pada masa Hindu-Budha, oleh karena itu, peneliti melakukan perencanaan dengan analisis pembelajaran mengenai produk multimedia pembelajaran yang akan 87 dikembangkan untuk memecahkan masalah tersebut sesuai dengan data yang telah terkumpul. Tahap perencanaan tersebut diantaranya: a. Merencanakan desain dan konsep pengembangan multimedia pembelajaran interaktif sebagai salah satu pilihan media belajar. b. Merencanakan isi pengembangan multimedia pembelajaran interaktif berdasarkan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator mata pelajaran IPS Sejarah materi Indonesiapada masa Hindu-Budha. c. Pengumpulan materi sebagai bahan referensi, mencari gambar, video, dan animasi pencarian melalui internet dan buku terkait materi Indonesiapada masa Hindu-Budha yang akan dimuat dalam pengembangan produk multimedia pembelajaran interaktif. d. Penyediaan alat dan bahan yang diperlukan. Alat dan bahan pengembangan multimedia pembelajaran interaktif ini adalah: Seperangkat laptop dengan aplikasi Macromedia Flash 0.8, dan Corel Draw x5.

3. Pengembangan Bentuk Awal Produk

Setelah melakukan perencanaan yang diperoleh datainformasi dari observasi awal, pada tahap selanjutnya adalah menyusun langkah-langkah pengembangan multimedia pembelajaran interaktif pada pokok bahasan Indonesiapada masa Hindu-Budha yang mengacu pada tahap pengembangan 88 multimedia pembelajaran interaktif menurut Luther dalam Ariesto Hadi Sutopo 2003: 32, sebagai berikut: a. Konsep Konsep dalam pengembangan produk multimedia pembelajaran interaktif adalah sebagai salah satu pilihan media belajar dalam proses pengembangan media belajar yang disesuaikan dengan karakteristik dan gaya belajar siswa, serta fasilitas pendukung yang berada di SMP Negeri 2 Trucuk, yang berpengaruh terhadap desain yang akan digunakan, misalnya saja penggunaan warna, gambar animasi, video maupun penyisipan musik pengiring dan cara menampilkan produk di kelas. Membuat GBIP Garis Besar Isi Program Multimedia Pembelajaran Interaktif yang disesuaikan dengan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator pada pokok bahasan Indonesia Pada Masa Hindu Budha pembelajaranIPSSejarah. b. Desain Pada tahap desain pengembangan multimedia pembelajaran interaktif ini terdiri dari pembuatan flowchart dan storyboard pengembangan multimedia pembelajaran interaktif pada pokok bahasan Indonesiapadamasa Hindu-Budha pembelajaran IPS Sejarah kelas VII di SMP Negeri 2 Trucuk. Flowchart terdiri dari beberapa komponen antara lain: 1 Intro dalam pengembangan multimedia pembelajaran interaktif untuk mata pokok bahasan Indonesia pada masa Hindu-Budha pembelajaran 89 IPS Sejarah yang berisi judul program yang disertai dengan musik pembukapengiring, gambar, tombol untuk masuk ke menu utama, dan tombol keluar untuk keluar program. 2 Menu utama dalam pengembangan multimedia pembelajaran interaktif pada pokok bahasan Indonesia pada masa Hindu-Budha mata pelajaran IPS Sejarah kelas VII yang akan dibahas yaitu: petunjuk, menu kompetensi tujuan, materi, rangkuman, latihan, evaluasi, profil, bantuan, tombol keluar program. 3 Petunjuk dalam pengembangan produk multimedia pembelajaran interaktif ini berupa arahan dalam menggunakan program produk. 4 Kompetensi dalam pengembangan multimedia pembelajaran interaktif mata pelajaran IPS Sejarah ini berisi tentang: a Standar Kompetensi b Kompetensi Dasar c Indikator 5 Materi dalam pengembangan multimedia pembelajaran interaktif ini membahas secara umum mengenai perkembanganHindu-Budha di Indonesia. 6 Rangkuman dalam pengembangan multimedia pembelajaran interaktif ini digunakan untuk mengulang kembali materi secara ringkas. 7 Halaman soal latihan. Pada menu soal latihan berisi 2 paket soal latihan, diantaranya: latihan menjodohkan dan latihan pilihan ganda. 90 8 Evaluasi dalam pengembangan multimedia pembelajaran interaktif ini berisi 10 soal pilihan ganda. 9 Menu profil dalam pengembangan berisi identitas profil pengembang multimedia interaktif pembelajaran. 10 Bantuan dalam pengembangan multimedia interaktif pada pokok bahasan Indonesia pada masa Hindu-Budha berisi tentang petunjuk tombol-tombol penggunaan untuk menjalankan program. 11 Tombol keluar dalam pengembangan multimedia interaktif ini digunakan untuk keluar program. Sedangkan storyboard adalah uraian yang berisi tentang visual penjelasan dari masing-masing alur dalam flowchart. Alur storyboard dalam multimedia pembelajaran interaktif mata pelajaran IPS Sejarah pada pokok bahasan Indonesia pada masa Hindu-Budha sebagai berikut: 1 Frame 1: Intro dengan pembuka judul program berupa Indonesiapada masa Hindu-Budha disertai dengan musik pembuka, dan didahului tombol masuk keluar. 2 Frame 2: Menu utama terdiri dari menu petunjuk, materi, rangkuman, latihan, evaluasi, bantuan, profil, serta tombol keluar program. 3 Frame 3: Menu petunjuk, berisikan petunjuk dalam penggunaan program. 4 Frame 4: Menu kompetensi berisi standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator pembelajaran. 91 5 Frame 4: Menu materi berisi tentang perkembangan awal Hindu-Budha di Indonesia, perkembangan pemerintahan kerajaan Hindu-Budha di Indonesia, kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia. 6 Frame 5: Menu rangkuman. 7 Frame 6: Menu soal latihan, berisi 2 paket soal latihan, yaitu latihan menjodohkan dan latihan pilihan ganda. 8 Frame 7: Menu evaluasi yang berisi 10 soal latihan pilihan ganda. 9 Frame 8: Menu bantuan, berisi penjelasan mengenai tampilan tombol- tombol dalam program untuk menjalankan program. 10 Frame 10: Menu profil, berisi profil pengembang multimedia pembelajaran interaktif. 11 Frame 10: Tombol keluar. c. Material Collecting Pengumpulan bahan Pada tahap ini, peneliti mencari sumber bahan produk multimedia pembelajaran interaktif yang akan dikembangkan sesuai dengan kebutuhannya. Bahan-bahan tersebut antara lain: gambar, animasi, video. d. Assembly pemasangan Langkah assembly merupakan langkah untuk pemasangan semua objek atau bahan multimedia dengan bantuan aplikasi. Pemasangan bahan pada aplikasi ini didasarkan pada tahap design, seperti storyboard dan struktur navigasi. Aplikasi yang digunakan untuk melakukan pemasangan adalah aplikasi macromedia flash 8. 92 e. Testing pengujian Setelah tahap assembly selesai, maka masuk ke tahap testing, tahap testing ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah terjadi kesalahan atau tidak ketika program dijalankan. Langkah testing pengujian ini akan dilakukan oleh ahli materi dan ahli media, jika media tidak terjadi kesalahan atau dianggap baik, maka media tersebut layak untuk diujicobakan ke lapangan. f. Distribution penyaluran Tahapan ini merupakan tahapan untuk menyimpan aplikasisoftwareproduk dalam suatu media penyimpanan dengan menggunakan compact disk CD. Hasil pengembangan produk berupa media belajar non cetak sebagai salah satu pilihan media belajar di kelas VII SMP Negeri 2 Trucuk, melengkapi media belajar lain yang sudah ada seperti LKS. Kegiatan pengembangan ini tidak untuk disebarluaskan karena tujuan dari dikembangkanya produk hanya untuk subjek penelitian saja.

4. Uji Coba Lapangan Awal

Uji coba lapangan awal terkait multimedia pembelajaran yang sedang dikembangkan untuk siswa kelas VII SMP Negeri 2 Trucuk dengan jumlah jumlah subjek sebanyak 5 siswa uji coba kelompok kecil, uji coba awal bertujuan untuk mendapatkan informasi berupa penilaian dan saran. Setelah dilakukan pengujian siswa akan diberikan kuesioner untuk mengumpulkan data dan untuk selanjutnya dilakukan analisis data. 93

5. Revisi Hasil Uji Coba

Setelah diketahui data dan perlu dilakukan analisis data mengenai perlu dilakukan revisi produk multimedia pembelajaran interaktif revisiproduk multimedia pembelajaran interaktif dilakukan untuk mengetahui kelayakan hasil produk, kemudian dilakukan ujicoba lapangan.

6. Uji Coba Lapangan Utama

Uji coba lapangan utama untuk produk multimedia pembelajaran interaktif melibatkan 10 orang siswa kelas VII uji kelompok sedang di SMP Negeri 2 Trucuk. Uji coba lapangan dilaksanakan guna mengetahui kekurangan dan kesalahan produk multimedia pembelajaan interaktif yang dikembangkan.

7. Revisi Produk

Berdasakan data yang masuk setelah dilakukan uji coba lapangan, kemudian dilakukan analisis terlebih dahulu untuk mengetahui kesalahan pada produk multimedia pembelajaran interaktif, sehingga dapat dijadikan acuan untuk merevisi produk.

8. Uji Pelaksanaan Produk

Multimedia pembelajaran interaktif yang telah direvisi setelah mengetahui kesalahan pada produk yang diperoleh dari data uji coba lapangan, kemudian dilakukan uji pelaksanaan produk pada dua kelas di kelas VII yaitu kelas VIIA dan VIIB SMP Negeri 2 Trucuk, uji pelaksanaan produk dilakukan dengan cara membagikan angket ke 30 siswa uji kelompok besar. Pembagian 94 angket evaluasi multimedia pembelajaran evaluasi bertujuan untuk mengumpulkan data yang akan digunakan untuk merevisi produk multimedia pembelajaran interaktif selanjutnya.

9. Revisi Produk Akhir

Data yang diperoleh dari pembagian angket akan dijadikan acuan untuk menganalisis produk, dari hasil analisis, sehingga diperoleh suatu kesimpulan yang kemudian dijadikan acuan untuk merevisi produk multimedia pembelajaran interaktif. Untuk mengetahui hasil peningkatan minat belajar IPS Sejarah siswa sebelum menggunakan multimedia dan setelah diberikan multimedia pembelajaran. Peneliti melakukan studi komparasi dengan membandingkan minat belajar IPS Sejarah siswa yang sebelum diberikan multimedia pembelajaran hasil pengembangan, dengan minat belajar siswa yang sesudah diberikan multimedia pembelajaran. Penelitian dilakukan pada sekolah yang sama dan kelas yang sama dengan kondisi siswa yang relatif sama dilihat pada kesamaan status akredetasi sekolah, kesamaan fasilitas, dan minat siswa terhadap pelajaran IPS Sejarah. Kegiatan penelitian dilakukan melalui desain eksperimen one sample t-test untuk mendapatkan data mengenai peningkatan hasil minat belajar siswa sebelum dan sesudah diberikan. Berdasarkan gambaran kelompok eksperimen seperti di atas, desain eksperimen yang digunakan termasuk “One Sample T-Test” untuk mendapatkan hasil data peningkatan minat belajar siswa sebelum dan sesudah diberikan multimedia. 95 Berikut ini bagan pengembangan multimedia pembelajaran IPS Sejarah materi Indonesia pada masa Hindu-Budha sebaga salah satu pilihan media belajar dalam proses pembelajaran IPS Sejarah di kelas VII SMP Negeri 2 Trucuk. Bagan. 3 Penelitian dan Pengembangan Multimedia Pembelajaran Sejarah Materi Indonesia Pada Masa Hindu-Budha Mengembangkan bentuk awal produk Perencanaan Penelitian awal dan pengumpulan informasi Uji coba lapangan awal Validasi ahli media Validasi ahli materi Uji coba lapangan utama Revisi hasil uji coba Uji pelaksanaan lapangan Revisi uji coba lapangan Revisi akhir 96

C. Validasi Ahli

Validasi produk dilakukan untuk mengetahui produk yang dikembangkan telah sesuai dengan kriteria yang diinginkan, sehingga perlu melibatkan beberapa pakar atau tenaga ahli yang sudah berpengalaman untuk menilai produk yang dikembangkan, agar didapatkan hasil yang baik dan mampu meningkatkan minat belajar siswa, maka peneliti menggunakan validator ahli diantaranya: 1. Ahli Media Dalam penelitian pengembangan multimedia pembelajaran interaktif memerlukan ahli media yang berkompeten pada media pembelajaran, sehingga validator pada produk multimedia pembelajaran interaktif adalah dosen Teknologi Pendidikan. 2. Ahli Materi Ahli materi pelajaran sejarah sebagai validator materi Indonesia pada masa Hindu-Budha dalam penelitian pengembangan ini adalah dosen Pendidikan Sejarah FIS UNY yang berkompeten pada pembelajaran sejarah Sekolah Menengah Pertama.

D. Subjek Uji Coba

Sesuai dengan uji coba pelaksanaan yang akan dilaksanakan, peneliti sudah menentukan siswa kelas VII SMP Negeri 2 Trcuk sebagai subjek dalam penelitian pengembangan, uji coba melalui tahapan yang disesuaikan dengan jumlah pengujian yang dilakukan, antara lain: 97 1. Uji Coba Lapangan Awal Uji coba lapangan awal sebanyak orang 5 siswa, yang diperoleh dari pemilihan sesuai urutan nomor absen 1-5 dari siswa kelas VIIA. 2. Uji Coba Lapangan Utama Uji coba lapangan utama sebanyak 10 orang siswa kelompok sedang untuk menggunakan multimedia pembelajaran interaktif dalam pengujian awal produk. 3. Uji Pelaksanaan Produk Pada tahap uji pelaksanaan produk dilaksanakan dengan melibatkan 30 orang siswa di kelas VII B SMP Negeri 2 Trucuk Kabupaten Klaten. 4. Komparasi Minat Belajar Pada tahap uji pelaksanaan komparasi minat belajar dilaksanakan dengan melibatkan 30 orang siswa di kelas VII A dan VII B SMP Negeri 2 Trucuk Kabupaten Klaten.

E. Istrumen dan Validasi Instrumen Pengumpulan Data