84
7. Revisi produk hasil uji coba lapangan Menyempurnakan produk hasil uji coba lapangan.
8. Uji pelaksanaan lapangan Uji pelaksanaan lapangan akan dilaksanakan oleh siswa kelas VII A dan VII B
SMP Negeri 2 Trucuk Kabupaten Klaten sebanyak 30 siswa. Pengujian dilakukan untuk mengetahui kesalahan pada produk yang diperoleh dari data uji
coba lapangan melalui angket, wawancara, dan observasi. 9. Revisi produk akhir
Penyempurnaan didasarkan masukan dari uji lapangan pelaksanaan sehingga didapatkan hasil akhir produk yang layak untuk pembelajaran.
10. Diseminasi dan Implementasi Melaporkan hasilnya
dalam pertemuan profesional dan
dalam jurnal. Bekerjasama dengan penerbit untuk penerbitan. Memonitor penyebaran
pengontrolan kualitas. Langkah-langkah di atas menjadi sebuah patokan untuk melakukan
penelitian di SMP Negeri 2 Trucuk Kabupaten Klaten dan dilakukan penyesuaian dalam merumuskan tahapan yaitu sebagai berikut:
1. Penelitian Awal dan Pengumpulan Informasi awal
Pada tahap
ini peneliti
mengumpulkan informasi
awal terkait
pengembangan produk melalui pengamatan proses pembelajaran di kelas, wawancara kepada guru mata pelajaran kelas VII, kuesioner untuk siswa kelas
VII SMP N 2 Trucuk. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh pokok
85
permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran dan analisis kebutuhan pembelajaran untuk menyusun latar belakang masalah dan rumusan masalah
dalam penelitian. a. Penelitian Awal
Berdasarkan hasil penelitian awal yang dilakukan peneliti diketahui data bahwa:
1 Siswa kelas VII SMP N 2 Trucuk mengalami kesulitan dalam memahami materi IPS Sejarah pada pokok bahasan Indonesia pada masa Hindu-
Budha, yang disebabkan karena daya tarik siswa terhadap materi Indonesia pada masa Hindu-Budha masih kurang, sehingga siswa terlalu
cepat bosan dalam mengikuti pembelajaran. 2 Lembar Kerja Siswa LKS
dan buku teks yang digunakan dalam pembelajaran IPS Sejarah di SMP N 2 Trucuk selama ini masih bersifat
statis dan memiliki kualitas gambar yang kurang baik, sehingga siswa kurang memahami materi.
3 Cara mengajar guru masih menggunakan metode ceramah. 4 Keterbatasan waktu guru untuk menyampaikan materi pelajaran.
5 Laptop dan Proyektor di SMP Negeri 2 Trucuk yang belum dimanfaatkan secara optimal untuk menunjang proses pembelajaran.
6 Belum adanya pengunaan multimeda pembelajaran interaktif pada mata pelajaran IPS Sejarah di SMP Negeri 2 Trucuk Klaten.
86
Berdasarkan hasil penelitian awal tersebut, dapat disimpulkan bahwa pengembangan multimedia pembelajaran interaktif sangat diperlukan sebagai
salah satu pilihan media belajar siswa pada mata pelajaran IPS Sejarah materi Indonesia
pada masa
Hindu-Budha di
kelas VII
SMP Negeri
2 Trucuk.Pengembangan media belajar tersebut ditujukan agar dapat menarik dan
memudahkan siswa dalam memahami pokok bahasan. b. Studi Pustaka
Pada tahapan ini, peneliti melakukan studi pustaka diantaranya pencarian buku dan kajian tentang IPS Sejarah materi Indonesia pada masa Hindu-Budha,
Kajian pengembangan multimedia pembelajaran interaktif, landasan teoritik pengembangan multimedia pembelajaran interaktif, karakteristik siswa kelas
VII sekolah menengah pertama, analisis kompetensi terkait tujuan yang akan dicapai dalam pokok bahasan Indonesiapada masa Hindu-Budha.
2. Perencanaan