Prinsip dan Perspektif Sanggar Anak Alam SALAM

57 bertanggung jawab dalam menjalankan program-program yang ada di Sanggar Anak Alam SALAM bersama forum orang tua dan pengawas sekolah. Kemudian disetiap jenjang pendidikan terdapat kepala sekolah yang bertanggung jawab mengkoordinasi para fasilitator di masing-masing jenjang.

B. Hasil Penelitian

Wawancara dilaksanakan dengan menggunakan teknik purposive terhadap 5 orang narasumber kunci yang dilakukan di Sanggar Anak Alam SALAM Nitiprayan, Kasihan, Bantul, Yogyakarta. Narasumber yang berhasil diwawancarai secara intensif dengan nama menggunakan inisial, yaitu WY, YT, WD, EW, dan DN. Wawancara dengan narasumber inisial YT dilaksanakan pada hari Selasa, 06 Desember 2016; narasumber dengan inisial EW dan DN dilaksanakan pada hari Selasa, 13 Desember 2016; narasumber dengan inisial WD dilaksanakan pada hari Rabu, 14 Desember 2016; sedangkan narasumber dengan inisial WY dilaksanakan pada hari Rabu, 28 Desember 2016. Data yang tidak terungkap melalui wawancara, dilengkapi dengan data hasil observasi langsung secara partisipatif yang dilakukan rentang waktu pada bulan Agustus sampai dengan Desember 2016. Untuk memperkuat substansi data hasil wawancara dan observasi, maka dilakukanlah penelusuran terhadap dokumen dan arsip yang ada. Semua data hasil penelitian ini diuraikan berdasarkan fokus pertanyaan penelitian sebagai berikut: 58

1. Konsep Pendidikan Berbasis Alam di Sanggar Anak Alam SALAM

Peneliti melakukan teknik wawancara untuk memperoleh data mengenai konsep pendidikan berbasis alam di Sanggar Anak Alam SALAM. Pendidikan berbasis alam merupakan proses belajar manusia secara kodrat dan alamiah melalui kehidupan dan lingkungan alam sekitarnya. Anak belajar di alam terbuka yang memang menjadi salah satu media belajar. Pendidikan yang menganggap anak sebagai subjek dan menjadi dirinya sendiri, selain itu memberikan keleluasaan untuk menentukan sendiri apa yang ingin mereka pelajari. Sebagaimana pernyataan dari Ibu WY dalam wawancara sebagai berikut ini: “Pendidikan berbasis alam itu ya anak-anak diberi tempat dan bisa menentukan apa yang harus dilakukan hari ini, dan pendekatannya melalui objek penelitian yang ditentukan oleh anak itu sendiri seperti itu. Nah, orang tua dan fasilitator itu sekedar memberi stimulan dan mengerucutkan yang menjadi kemauan anak, anak benar-benar menjadi subjek...”WY, 28 Desember 2016. Hal ini juga disampaikan oleh Saudara YT dalam wawancara berikut ini: “Alam itu termasuk alamiah, secara kodrat dan alamiah manusia belajar dari kehidupan maka apapun yang ada dalam kehidupan itu menjadi sumber belajar yang paling dekat, itu yang mesti dipelajari, termasuk alam disitu...”YT, 06 Desember 2016. Disampaikan juga oleh Ibu WD dalam wawancara sebagai berikut: “pendidikan yang bisa menganggap anak sebagai subjek bukan objek...”WD, 14 Desember 2016. Hal ini juga disampaikan oleh Ibu EW dalam wawancara berikut ini: “pendidikan berbasis alam itu dimana anak yang belajar di alam terbuka. Bukan berarti sekolah alam tetapi memang alam salah satu media belajar anak-anak, kebetulan tempatnya di tengah sawah jadi apapun yang ada disitu untuk media belajar, untuk