Media pembelajaran yang digunakan dalam pendidikan berbasis

77

8. Evaluasi dari pelaksanaan pendidikan berbasis alam di Sanggar

Anak Alam SALAM Evaluasi dalam pelaksanaan pendidikan berbasis alam di Sanggar Anak Alam SALAM merupakan proses penilaian dari pelaksanaan pendidikan berbasis alam tersebut. Evaluasi dalam pelaksanaan pendidikan berbasis alam di Sanggar Anak Alam SALAM dilakukan dengan review diakhir semester untuk melihat seberapa ingat anak dengan apa yang telah dilakukan di semester tersebut. Sebagaimana pernyataan Ibu WY dalam wawancara sebagai berikut: “...diakhir semester diadakan review yang bisa memakan waktu 2 minggu gak bisa 1 atau 2 hari karena setiap anak mempunyai riset masing-masing.”WY, 28 Desember 2016. Hal tersebut juga disampaikan oleh Saudara YT dalam wawancara berikut ini: “untuk evaluasi kita diakhir semester ada review, review itu nantinya melihat ingatan anak tentang apa saja yang dipelajari selama semester tersebut...”YT, 06 Desember 2016. Kemudian diperkuat juga oleh Ibu WD: “...diakhir semester diadakan review melihat anak-anak ingat tidak dengan apa yang telah dilakukan di semester ini mbak.”WD, 14 Desember 2016. Hal ini juga disampaikan oleh Ibu EW pada wawancara berikut ini: “evaluasi berupa review sesuai dengan kebutuhan kelas masing- masing, tergantung fasilitator kelas membuat soal ada yg berupa game kelas lavel bawah. Anak-anak minta menuliskan apa saja yg di pelajari selama semester ini. Kalo sudah kita suruh memecahkan masalah yang disitu. Kita meminta membuat 1 soal materi yg sudah dipelajari lalu kita mencoba buat soal buat mereka apa yang mereka tulis.”EW, 13 Desember 2016. 78 Dari hasil wawancara di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa evaluasi yang dilakukan Sanggar Anak Alam SALAM dalam pelaksanaan pendidikan berbasis alam untuk melihat seberapa ingat anak dengan apa yang telah dilakukan selama semester yang telah ditempuh melalui review di akhir semester. Hal ini sesuai dengan pengamatan peneliti di lapangan bahwa evaluasi di Sanggar Anak Alam SALAM dilakukan melalui review pada akhir semester selama 2 minggu. Selain review yang dilakukan pada akhir semester, evaluasi juga dapat dilakukan pada saat proses pembelajaran melalui tahap-tahap daur belajar. Melalui tahap-tahap tersebut fasilitator akan melihat capaian masing-masing anak. Sebagaimana pernyataan Saudara YT dalam wawancara sebagai berikut: “...sebenarnya selain review, setiap harinya dalam pembelajaran itu juga termasuk ada evaluasinya juga. Melalui daur belajar itu kan juga ada tahap-tahapnya, jadi dari tahap-tahap tersebut nanti akan terlihat capain anak. Tetapi untuk melihat seberapa ingat anak tersebut belajar dalam satu semester ya itu tadi dilakukan review.”YT, 06 Desember 2016. Disampaikan juga oleh Ibu WD dalam wawancara sebagai berikut: “...cuma evaluasi sebenarnya terjadi setiap hari juga, jadi ketika ada review pun misalnya anak dirumah ada sesuatu yang lebih penting misalnya ibunya sakit atau apa mereka lebih baik nungguin ibunya tidak harus mereka itu ikut review di Sekolah gitu. Jadi review itu bukan syarat untuk misalnya naik kelas...”WD, 14 Desember 2016. Kemudian diperkuat oleh Ibu WY dalam wawancara sebagai berikut: “...evaluasi disini yang jelas bervariasi ya yang jelas kan tadi dari pendekatan riset sesuai dengan yang dimaui anak kemudian itu yang mereka nantinya diworkshopkan dan sejauh mana mereka menguasai materi yang sudah mereka jalankan. Kemudian 79 fasilitator ini disesuaikan dengan kompetensi dasar ditingkat masing-masing sejauh mana mereka bisa mencapai target kompetensi dasar melalui riset mereka sendiri...”WY, 28 Desember 2016. Oleh karena itu, evaluasi yang dilakukan Sanggar Anak Alam SALAM dalam pelaksanaan pendidikan berbasis alam dilakukan dengan review dan proses pembelajaran melalui tahap-tahap daur belajar. Untuk mengoptimalkan evaluasi pembelajaran, pendiri Sanggar Anak Alam SALAM mengadakan sekolah untuk fasilitator yaitu kelompok belajar bersama setiap Jumat. Sebagaimana pernyataan Ibu WY dalam wawancara sebagai berikut: “setiap hari Jumat itu kelompok belajar bersama, jadi sekolah untuk fasilitator. Nah nanti 1 bulan sekali workshop, nah nanti setiap fasilitator giliran siapa yang mengampu sebagai pemantik workshop. Tapi kalau untuk hari-hari biasa kaya gitu gilir misalnya jadwal jam sekian nanti yang konsultasi fasilitator kelas 1 nanti pada jam sekian kelas 2 dan seterusnya. Jadi kami itu setiap hari ada interaksi dengan saya, Saudara Yudis, atau pak Totok. Jadi yang koordinator-koordinator itu selalu bareng. Selain itu setelah selesai kelas mereka masing-masing unit ada kumpul sendiri gitu memcatat hari itu terjadi apa. Kalau fasilitator dan anak-anak interksinya bagus, kalau ada masalah atau kesulitan dalam belajar saling membantu dan bekerjasama jadi disini kekeluargaannya sangat terasa sekali mbak.”WY, 28 Desember 2016. Hal ini juga disampaikan oleh Saudara YT dalam wawancara sebagai berikut: “setiap jumat kita ada kumpul bersama antar fasilitator, disini kita saling bertukar pikiran dan bekerjasama dalam memecahkan masalah...”YT, 06 Desember 2016. Hal tersebut juga disampaikan oleh Ibu WD pada wawancara berikut ini: “kita ada kumpul bareng setiap jumat, jadi jumat siang itu kan memang media atau ruang yang digunakan untuk kita kumpul 80 bareng. Misalnya ada sesuatu yang penting kita bicarakan bersama atau ada hal-hal baru yang akan disampaikan di setiap Jumat itu kan emang kita boleh mengeluarkan pendapat, kita share bareng-bareng dan mencari penyelesaiannya bareng- bareng.”WD, 14 Desember 2016. Pernyataan tersebut diperkuat oleh Ibu EW: “...disini interkasi antar fasilitator memang penting sekali ya dan juga kita memang setiap seminggu sekali ada rapat koordinasi tiap hari Jumat. Ada dinamika apa dan solusinya seperti apa gitu kita tahu. Selain itu juka ada perubahan kesepakatan atau ada kesepakatan baru itu tetep tersampaikan disitu diforum itu.”EW, 13 Desember 2016. Dari hasil wawancara di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan adanya kelompok belajar bersama bertujuan agar fasilitator dapat memahami apa saja yang harus dilakukan sebagai seorang fasilitator dalam mengimplementasikan pendidikan berbasis alam. Hal ini sesuai dengan pengamatan peneliti di lapangan bahwa pada dalam proses pembelajaran fasilitator melihat capaian anak melalui riset anak dan mencatat proses pembelajaran masing-masing anak untuk selanjutnya didiskusikan dalam forum kelompok belajar bersama sebagai evaluasi pembelajaran.

9. Hasil dalam pelaksanaan pendidikan berbasis alam di Sanggar Anak

Alam SALAM Hasil dalam pelaksanaan pendidikan berbasis alam di Sanggar Anak Alam SALAM yaitu bahwa Sanggar Anak Alam SALAM sudah berbasis alam. Melalui target dasar belajar lakukan, ungkapkan, analisis, kesimpulan, dan terapkan yang ada di Sanggar Anak Alam SALAM peneliti melakukan pengamatan di lapangan, bahwa peserta