20
sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti secara pasif Syah dalam Rulam Ahmadi, 2015: 74. Pada dasarnya, hampir
dan bahkan semua pembelajaran menggunakan metode ceramah walaupun tidak sebagai metode inti. Penerapan metode diskusi,
misalnya tetap juga menyertakan metode ceramah terutama pada saat memberi pengantar atau penjelasan.
2 Metode tanya jawab
Metode tanya jawab merupakan cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru
kepada siswa tetapi dapat pula dari siswa kepada guru. Penggunaan metode ini mengembangkan keterampilan
mengamati, menginterpretasi, mengklasifikasi, membuat kesimpulan, menerapkan, dan mengomunikasikan. Penggunaan
metode ini bertujuan untuk memotivasi anak mengajukan pertanyaan selama proses pembelajaran. Djamarah dalam
Rulam Ahmadi, 2015: 75. 3
Metode Diskusi Metode diskusi adalah metode mengajar yang sangat erat
hubungannya dengan memecahkan masalah problem solving. Metode ini juga disebut sebagai diskusi kelompok group
discussion dan resitasi bersama socialized recitation. Muhibbin Syah dalam Rulam Ahmadi, 2015: 76.
21
e. Media Pembelajaran
Media pembelajaran merupakan salah satu komponen penting dalam pendidikan. Media pembelajaran sangat bermanfaat untuk
memperlancar proses pembelajaran dan belajar siswa di dalam kelas. Penggunaan media pembelajaran selain dapat memberikan
rangsangan bagi siswa untuk belajar, media pembelajaran juga memiliki peranan penting dalam menunjang kualitas proses belajar
mengajar. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Yusufhadi Miarso dalam Rulam Ahmadi, 2015: 77 bahwa media
pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan serta dapat merangsang pikiran, perasaan,
perhatian, dan kemauan si belajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar yang disengaja, bertujuan, dan terkendali.
Dengan kata lain, media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyampaikan materi pelajaran pada siswa sehingga
memungkinkan pembelajaran berlangsung secara efisien dan efektif. Dari beberapa komponen-komponen pendidikan di atas dapat
disimpulkan bahwa komponen tersebut peserta didik, pendidik, kurikulum, metode pembelajaran, dan media pembelajaran sangat
menentukan kelancaran pelaksanaan dan keberhasilan untuk mencapai suatu tujuan pendidikan pembelajaran.
22
4. Pengertian Implementasi
Implementasi adalah suatu tindakan atau pelaksanaan dari sebuah rencana yang sudah disusun secara matang dan terperinci. Implementasi
biasanya dilakukan setelah perencanaaan sudah dianggap sempurna. Berikut ini adalah pengertian tentang implementasi menurut para ahli.
Hanifah Harsono, 2002: 67 menyatakan bahwa implementasi adalah suatu proses untuk melaksanakan kegiatan menjadi tindakan
kebijakan dari politik kedalam administrasi. Pengembangan suatu kebijakan dalam rangka penyempurnaan suatu program.
Usman 2002: 70 mengemukakan bahwa implementasi adalah bermuara pada aktivitas, aksi, tindakan atau adanya mekanisme suatu
sistem, implementasi bukan sekedar aktivitas, tapi suatu kegiatan yang terencana dan untuk mencapai tujuan kegiatan.
Setiawan 2004: 39 berpendapat bahwa implementasi adalah perluasan aktivitas yang saling menyesuaikan proses interaksi antara
tujuan dan tindakan untuk mencapainya serta memerlukan jaringan pelaksana, birokrasi yang efektif.
Definisi lain tentang implementasi diberikan oleh Lineberry Putra, 2003: 81 yaitu tindakan yang dilaksanakan oleh pemerintah dan
swasta secara individu atau kelompok yang diarahkan pada pencapaian tujuan serta sasaran yang menjadi prioritas dalam keputusan suatu
kebijakan. 3 tiga kegiatan utama yang paling penting dalam implementasi menurut Tangkilisan 2003: 18 adalah :
23
1. Penafsiran, yaitu kegiatan yang menerjemahkan makna program ke
dalam pengaturan yang dapat diterima serta dijalankan. 2.
Organisasi, yaitu unit atau wadah untuk menempatkan program ke dalam tujuan suatu kebijakan.
3. Penerapan yang berhubungan dengan perlengkapan rutin bagi
pelayanan, upah, dan lainya. Dari pengertian-pengertian di atas memperlihatkan bahwa kata
implementasi bermuara pada mekanisme suatu sistem. Ungkapan mekanisme mengandung arti bahwa implementasi bukan sekadar
aktivitas, tetapi suatu kegiatan yang terencana dan dilakukan secara sungguh-sungguh berdasarkan acuan norma tertentu untuk mencapai
tujuan kegiatan. Winarno 2002: 125 mengemukakan beberapa teori dari
beberapa ahli mengenai implementasi kebijakan, salah satunya yaitu teori George C. Edward. Dalam pandangan Edward III, ada 4 empat faktor
yang mempengaruhi proses implementasi kebijakan, antara lain: a.
Komunikasi Secara umum, Edwards membahas tiga hal penting dalam
komunikasi yaitu transmisi, konsistensi dan kejelasan clarity. Transmisi adalah keputusan kebijakan dan perintah yang telah
diteruskan kepada personil yang tepat. Kejelasan merupakan perintah yang akan dilaksanakan dan harus jelas misalkan melalui
petunjuk pelaksanaan. Konsistensi yaitu perintah tersebut harus jelas
24
dan tidak bertentangan dengan para pelaksana kebijakan agar proses implementasi dapat berjalan dengan efektif.
b. Sumber-sumber
Suatu perintah implementasi mungkin diteruskan secara cermat, jelas, dan konsisten tetapi jika para pelaksana kekurangan sumber-
sumber yang diperlukan untuk melaksanakan kebijakan, maka implementasi ini cenderung tidak efektif. Adapun sumber-sumber
yang penting meliputi : 1
Staf Jumlah staf yang terlalu banyak otomatis mendorong
implementasi tidak berhasil. Hal ini disebabkan oleh kurangnya kecakapan yang dimiliki oleh para pegawai pemerintah ataupun
staf, namun di sisi lain kekurangan staf juga akan menimbulkan persoalan yang pelik menyangkut implementasi kebijakan yang
efektif. Dengan demikian, tidaklah cukup hanya dengan jumlah pelaksanaan yang memadai untuk melaksanakan suatu
kebijakan. Para pelaksana juga harus memiliki keterampilan yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan.
2 Wewenang
Setiap wewenang mempunyai bentuk yang berbeda-beda. Jika para pejabatbadan pelaksana kebijakan
mempunyai keterbatasan wewenang untuk melaksanakan kebijakan maka
25
diperlukan kerjasama dengan pelaksanabadan lain agar program berhasil.
3 Fasilitas
Fasilitas fisik adalah sumber yang penting pula dalam suatu proses implementasi. Tanpa bangunan, sebagai kantor untuk
melaksanakan koordinasi, tanpa perlengkapan dan perbekalan, maka kemungkinan implementasi yang direncanakan tidak akan
berhasil. 4
Struktur Birokrasi Ada 2 dua karakteristik utama dari birokrasi, yakni prosedur-
prosedur kerja ukuran dasar atau sering disebut sebagai Standard Operating Procedure SOP berkembang sebagai
tanggapan internal terhadap waktu yang terbatas dan sumber- sumber dari para pelaksana serta keinginan untuk keseragaman
dalam bekerjasamanya organisasi-organisasi yang kompleks dan tersebar luas. Fragmentasi merupakan tekanan di luar unit-unit
birokrasi, seperti komite legislatif, kelompok kepentingan, pejabat eksekutif, konstitusi Negara dan sifat kebijakan yang
mempengaruhi organisasi birokrasi pemerintah. Subarsono 2005: 99 mengemukakan teori dari van Meter dan
Van Horn mengenai 6 enam variabel yang mempengaruhi kinerja implementasi, yaitu: