Kurikulum yang digunakan dalam pelaksanaan pendidikan berbasis

69 yaitu melakukan perencanaan untuk menerapkan prinsip-prinsip yang telah disimpulkan dari pengalaman sebelumnya. Selain daur belajar, berdasarkan data dokumentasi yang diperoleh peneliti, Sanggar Anak Alam SALAM memiliki target dasar belajar yang berhubungan dengan pendidikan berbasis alam untuk setiap kelas, yaitu sebagai berikut: Kelas 1 satu : - Mengenal lingkungan disekitar rumah dan sekolah - Mengenal benda-benda disekitar rumah dan sekolah manfaat dan bagaimana cara memperlakukannyamerawatnya  pengantar masuk ke kebiasaankesadaran menjaga lingkungan terdekat sekolah, rumah Kelas 2 dua : - Peristiwa alam hujan, panas, dan angin - Peta hewan jenis, ciri, fungsi, tumbuh dan berkembang biak - Peta tumbuhan jenis, bagian, dan fungsi - Peta benda jenis, wujud, fungsi, dan proses perubahan - Peta energi jenis, wujud, fungsi, dan proses perubahan - Kebiasaan sehari-hari di rumah dan sekolah kaitannya dengan membangun tanggung jawab pribadi dan kelompok  membangun kesadaran kebiasaan menjaga lingkungan sekitarnya. - Pengenalan benda2 alam, peristiwa alam dan pengaruhnya kaitannya: matahari, bulan, bintang, berputar, siang, malam, dsb Kelas 3 tiga : - Kondisi lingkungan rumah dan sekolah terkait dengan kesehatan - Peta jenis hewan berdasarkan golongan, habitat, makanan, cara bergerak, dan ciri-ciri - Peta tumbuhan golongan, habitat, dan ciri-ciri - Pertumbuhan makhluk hidup manusia, hewan, dan tumbuhan - Kebiasaan sehari-hari di rumah dan sekolah kaitannya dengan membangun tanggung jawab pribadi dan kelompok  membangun kesadaran kebiasaan menjaga lingkungan sekitarnya - Pengenalan cuaca dan perubahannya - Pengenalan tentang kenampakan permukaan bumi pengantar menuju peta geografis di kelas 4 Kelas 4 empat : - Peta geografis Desa sd Propinsi - Struktur organ manusia, hewan, dan tumbuhan 70 - Kebiasaan sehari-hari di rumah dan sekolah kaitannya dengan membangun tanggung jawab pribadi dan kelompok  membangun kesadaran kebiasaan menjaga lingkungan sekitarnya - Pengenalan tentang sumber daya alam dan perubahan lingkungan Kelas 5 lima : - Peta geografis Desa sd Propinsi - Struktur organ manusia, hewan, dan tumbuhan - Kebiasaan sehari-hari di rumah dan sekolah kaitannya dengan membangun tanggung jawab pribadi dan kelompok  membangun kesadaran kebiasaan menjaga lingkungan sekitarnya - Perubahan kenampakan bumi dan benda langit Kelas 6 enam : - Kebiasaan sehari-hari di rumah dan sekolah kaitannya dengan membangun tanggung jawab pribadi dan kelompok  membangun kesadaran kebiasaan menjaga lingkungan sekitarnya - Energi manfaat dan cara mengelolanya Konteks umum untuk semua kelas yaitu pangan, kesehatan, lingkungan hidup dan sosial budaya. Dari hasil wawancara dan data dokumentasi dapat disimpulkan bahwa kurikulum yang digunakan dalam pengimplementasian pendidikan berbasis alam di Sanggar Anak Alam SALAM adalah daur belajar. Dalam daur belajar terdapat tahapan yaitu lakukan, ungkapkan, analisis, kesimpulan, dan terapkan. Dari tahapan tersebut, Sanggar Anak Alam SALAM menekankan 4 empat perspektif di dalamnya meliputi pangan, kesehatan, lingkungan hidup dan sosial-budaya. Hal ini sesuai dengan pengamatan peneliti di lapangan bahwa Sanggar Anak Alam SALAM menekankan 4 empat perspektif tersebut kepada anak dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari. 71

6. Metode pembelajaran yang digunakan dalam pendidikan berbasis

alam di Sanggar Anak Alam SALAM Metode pembelajaran dalam pendidikan berbasis alam di Sanggar Anak Alam SALAM merupakan suatu strategi dan alat pengajaran untuk mencapai tujuan pendidikan berbasis alam. Berdasarkan hasil observasi metode pembelajaran yang diterapkan dalam implementasi pendidikan berbasis alam yaitu metode riset. Hal ini diperkuat dengan pendapat Ibu WY dalam wawancara berikut ini: “metode yang digunakan ya riset itu mbak, dengan riset itu kan nanti ada diskusi ada mereka membuat presentasi ada workshop itu ya, ada macem-macem yang kita kembangkan, mulai dari perencanaan sampai presentasi hasil riset mereka itu.”WY, 28 Desember 2016. Hal ini juga disampaikan oleh Saudara YT dalam wawancara berikut ini: “metode yang digunakan disini adalah riset dari masing-masing minat anak, jadi 1 anak dengan anak yang lain tema risetnya berbeda-beda sesuai dengan minatnya. Melalui riset itu nanti anak-anak dapat belajar mulai dari perencanaan sampai ke workshop atau presentasi.”YT, 06 Desember 2016. Hal tersebut juga disampaikan oleh Ibu WD dalam wawancara sebagai berikut: “metode yang kita gunakan ya riset itu tadi, mereka punya riset sendiri-sendiri. Mereka akan melakukan lalu mengungkapkan atau mempresentasikan di depan teman-temannya. Nantinya kan pasti teman-teman juga akan belajar tentang risetnya teman yang lain jadi 1 kelas itu punya bahan ajar dari risetnya teman-teman yang lain. Ya metodenya seperti itu jadi belajar bareng melalui riset mbak.”WD, 13 Desember 2016. Disampaikan juga oleh Ibu EW dalam wawancara sebagai berikut: “metode yang dipake tahun ini adalah risetnya masing-masing anak, tahun lalu risetnya satu kelas sama, jadi satu fasilitator 72 menetukan tema riset apa, capaian indikator perkelas apa, cari tema riset yang bisa mencapai indikator. Sekarang masing- masing, kemaren melakukan diskusi orang tua minat anak dibidang apa dan ketetarikannya apa...”EW, 13 Desember 2016. Dengan demikian, metode pembelajaran yang digunakan dalam mengimplementasikan pendidikan berbasis alam di Sanggar Anak Alam SALAM yaitu menggunakan metode riset yang temanya ditentukan oleh peserta didik mulai dari perencanaan sampai dengan persentasi didepan teman-teman yang lain. Hal ini diperkuat dengan data dokumentasi yang diperoleh peneliti, sebagai berikut: Bagan 3. Metode Pembelajaran Sanggar Anak Alam SALAM Sumber: Dokumentasi Profil Sanggar Anak Alam SALAM Dari hasil wawancara dan data dokumentasi dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran yang digunakan dalam mengimplementasikan pendidikan berbasis alam di Sanggar Anak Alam SALAM yaitu menggunakan metode riset. Fasilitator beserta tim pendukung menyiapkan perencanaan belajar satu semester dengan ditempuh secara bertahap, kemudian melakukan pembicaraan dengan anak-anak menyangkut agenda dan garis besar hal-hal apa saja yang akan dilakukan dan capaian yang akan diraih, membagi tugas termasuk 73 memproses lahirnya kelompok kerja dimasing-masing kelas. Selanjutnya menyusun rancangan pengamatan dan penggalian data melalui tahap- tahap perencanaan; orientasi; pengamatan dan penggalian data; serta workshop pengolahan dan pendalaman. Hal ini juga diperkuat dengan wawancara oleh Ibu EW: “...Kan kita mengenal metodenya riset ya, metode riset itu yang pertama adalah perencanaan, jadi si anak merencanakan tentang materi yang akan diambil atau materi riset yang akan dipilih. Setelah itu mencari data, kalau sudah mencari data kemudian mengolah data, setelah mengolah data kemudian tahap workshop atau persentasi...” EW, 13 Desember 2016. Untuk memperjelas tahap dari metode riset dalam wawancara tersebut, peneliti memaparkan tahap metode riset dalam bagan sebagai berikut: Bagan 4. Tahap Metode Riset Perencanaan Minat Peserta Didik Mencari data melalui metode: a. Observasi langsung b. Bertanyawawancara c. Studi pustaka d. Pencarian data dari internetbrowsing Data terkumpul Pengolahan data Deskripsi WorkshopPresentasi 74 Selain wawancara dan dokumentasi, berdasarkan observasi oleh peneliti saat di lapangan bahwa workshoppresentasi yang dilakukan peserta didik adalah data yang telah diperoleh dari berbagai metode seperti observasi langsung, bertanya atau wawancara, studi pustaka dan pencarian data dari internet. Sebagai contoh pada saat peneliti melakukan observasi terdapat peserta didik yang melakukan workshoppresentasi di depan peserta didik yang lain yaitu mempresentasikan mengenai ikan lumba-lumba. Peserta didik tersebut menjelaskan segala sesuatu yang berhubungan dengan lumba-lumba meliputi bentuk, tempat tinggal, makanan, cara bernafas, serta cara berkembang biak. Dengan demikian fasilitator dapat melihat kemampuan, capaian yang telah dicapai oleh peserta didik serta fasilitator juga dapat melakukan evaluasi terhadap peserta didik tersebut terkait dalam pembelajaran.

7. Media pembelajaran yang digunakan dalam pendidikan berbasis

alam di Sanggar Anak Alam SALAM Media pembelajaran dalam pendidikan berbasis alam di Sanggar Anak Alam SALAM merupakan segala sesuatu yang dapat menyampaikan materi kepada peserta didik sehingga memungkinkan pembelajaran berlangsung secara efisien dan efektif. Sebagaimana pernyataan Ibu WY dalam wawancara berikut ini: “setiap anak kan mempunyai materi risetnya masing-masing sesuai dengan minatnya, jadi media yang mereka gunakan juga berbeda-beda setiap anak. Kalau dari sekolah kami menyediakan tempat seluas-luasnya mulai dari ruangan-ruangan sampai lingkungan disekitar sini aja sih. Jadi mereka bisa secara leluasa menggunakan media-media pembelajaran yang ada di SALAM.