Validitas dan Reliabilitas Instrumen .1 Validitas Instrumen

V Penilaian hasil belajar 1. Kesesuaian teknik penilaian dengan kompetensi yang ingin dicapai 1 2 3 4 2. Kejelasan prosedur penilaian awal, proses, akhir, tindak lanjut 1 2 3 4 3. Kelengkapan instrumen soal, rubrik, kunci jawaban 1 2 3 4 VI Penggunaan bahasa tulis 1. Ketepatan ejaan 1 2 3 4 2. Ketepatan pilihan kata 1 2 3 4 3. Kebakuan struktur kalimat 1 2 3 4 4. Bentuk huruf dan angka baku 1 2 3 4 Skor Total Perencanaan Pembelajaran: total skor84 x 100 Hasil dari uji validasi perangkat tersebut diklasifikasikan berdasarkan Penilaian Acuan Patokan tipe II dengan menggunakan PAP tipe II Masidjo, 1995:153. Berikut tabel klasifikasi penilaian: Tabel 3.8 Kriteria penilaian Uji Validasi Perangkat Pembelajaran Tingkat Penguasaan Kompetensi Rentang skor Klasifikasi 90 x 100 : nilai total = 90 90 – 100 Sangat baik 80 x 100 = 80 80 – 90 Baik 65 x 100 = 65 65 – 80 Cukup 55 x 100 = 55 55 – 65 Kurang di bawah 55 Di bawah 55 Sangat Kurang Perangkat pembelajaran kemudian diberikan kepada kepala sekolah, guru kelas II dan teman sejawat untuk di validasi. Serta meminta tanggapan atau komentar sederhana atas perangkat pembelajaran tersebut. Adapun hasil dari uji validasi perangkat pembelajaran yang telah dibuat adalah sebagai berikut: Tabel 3.9 Hasil Uji Validasi Perangkat Pembelajaran Berdasarkan hasil penilaian di atas maka perangkat pembelajaran yang telah dikoreksi oleh dosen dan diuji validasi tersebut maka silabus pembelajaran, rencana pelaksanaan pembelajaran RPP, lembar kerja siswa LKS dan bahan ajar termasuk dalam klasifikasi sangat baik untuk digunakan dalam penelitian. Tanggapan mengenai perangkat pembelajaran yakni agar dipertahankan dan dipersiapkan kembali secara maksimal agar hasil yang dicapai juga dapat maksimal.

3.5.1.2 Uji Validasi Instrumen Soal

Validasi instrumen soal telah diujikan kepada siswa kelas III dengan hasil penghitungan sebagai berikut: No Perangkat Pembelajaran Penilai Nilai Keterangan 1. Silabus Kepala Sekolah 90 Guru Kelas II 100 Teman Sejawat 90 Rata-rata silabus 93,3 Sangat baik 2. RPP Kepala Sekolah 88 Guru Kelas II 100 Teman Sejawat 94 Rata-rata RPP 94 Sangat baik 3. LKS Kepala Sekolah 89 Guru Kelas II 100 Teman Sejawat 95 Rata-rata LKS 94,6 Sangat baik 4. Bahan Ajar Kepala Sekolah 90 Guru Kelas II 100 Teman Sejawat 91 Rata-rata Bahan Ajar 93,6 Sangat baik Tabel 3.10 Penghitungan Validitas Soal Siklus I No r hitung r tabel Keterangan 1 0,521 0,361 Valid 2 0,274 0,361 Tidak Valid 3 0,365 0,361 Valid 4 0,368 0,361 Valid 5 -0,155 0,361 Tidak Valid 6 0,344 0,361 Revisi=Valid 7 0,118 0,361 Tidak Valid 8 0,526 0,361 Valid 9 0,374 0,361 Valid 10 -0,44 0,361 Tidak Valid 11 0,227 0,361 Tidak Valid 12 0,326 0,361 Revisi=Valid 13 0,292 0,361 Revisi=Valid 14 0,073 0,361 Tidak Valid 15 -0,88 0,361 Tidak Valid 16 0,541 0,361 Valid 17 0,131 0,361 Tidak Valid 18 0,390 0,361 Valid 19 0,202 0,361 Tidak Valid 20 0,390 0,361 Valid Berdasarkan uji validitas di atas hanya beberapa soal yang dinyatakan valid, ini dikarenakan kondisi siswa saat mengerjakan sudah mendapat materi sehingga beberapa soal dirasa mudah, dan beberapa soal variasi baru yang dibuat oleh peneliti tergolong susah. Untuk beberapa soal yang tidak valid, peneliti kemudian mengubah susunan kata dan struktur kalimat tanya sehingga berbeda dan tetap digunakan. Kemudian untuk soal yang tidak valid karena terlalu mudah ataupun sulit diganti dengan soal baru yang lebih baik. Selang beberapa hari kemudian peneliti kembali memberikan soal untuk diuji valid tidaknya di kelas yang sama dengan waktu yang telah disesuaikan dengan guru kelas III. Adapun hasil dari uji validitas tersebut sebagai berikut: Tabel 3.11 Penghitungan Validitas Soal Siklus II No r hitung r tabel Keterangan 1 0,411 0,361 Valid 2 0,394 0,361 Valid 3 0,422 0,361 Valid 4 0,509 0,361 Valid 5 0,373 0,361 Valid 6 0,400 0,361 Valid 7 0,524 0,361 Valid 8 0,361 0,361 Valid 9 0,644 0,361 Valid 10 0,389 0,361 Valid 11 0,338 0,361 Tidak Valid 12 0,091 0,361 Revisi=Valid 13 0,543 0,361 Valid 14 0,560 0,361 Valid 15 0,446 0,361 Valid 16 0,189 0,361 Revisi=Valid 17 0,478 0,361 Valid 18 0,178 0,361 Tidak Valid 19 0,578 0,361 Valid 20 0,272 0,361 Tidak Valid Berdasarkan soal yang telah divalidasi, maka peneliti menggunakan soal- soal valid dan soal yang tidak valid kemudian telah direvisi dan menjadi bagian untuk dijadikan soal tes evaluasi. Selain itu beberapa soal diganti dikarenakan terlampau sulit dan mudah bagi siswa sehingga diganti dengan soal serupa dengan tampilan berbeda.

3.5.2 Reliabilitas

Menurut Masidjo 1995:233 suatu tes yang reliabel atau andal adalah suatu tes yang hasil pengukurannya dalam satu atau berbagai pengukuran menunjukkan hasil yang konsisten atau hasil yang yang tepat dan teliti. Dalam menentukan reliabilitas maka hanya mengambil item yang valid saja. Berikut ini tabel kriteria koefisien reliabilitas untuk melihat hasil perhitungan reliabilitas instrument Masidjo, 1995: 209. Peneliti menggunakan program SPSS 16.0 for Windows untuk mempermudah dan mempercepat proses perhitungan realibilitas. Adapun hasil perhitungan reliabilitas soal-soal tersebut kemudian akan dikualifikasikan dengan tabel kriteria koefisien reliabilitas berikut: Tabel 3.12 Kriteria Koefisien Reliabilitas Interval Koefisien Realibilitas Kualifikasi ± 0,91 - ± 1,00 Sangat tinggi ± 0,71 - ± 0,90 Tinggi ± 0,41- ± 0,70 Cukup ± 0,21 - ± 0,40 Rendah ± 0 - ± 0,20 Sangat rendah Adapun hasil reliabilitas menggunakan rumus alpha cronbach sebagai berikut: Tabel 3.13 Kualifikasi Hasil Reliabilitas Cronbach’s Alpha Kualifikasi Siklus I 0.228 Rendah Siklus II 0.731 Tinggi

3.6 Teknik Analisis Data

Dalam Penelitian Tindakan Kelas PTK ada dua jenis data yang dikumpulkan Kunandar, 2008:127 yaitu data kualitatif dan kuantitatif. Hasil dari observasi digunakan untuk melihat sejauh mana proses belajar mengajar dengan menggunakan metode mendongeng, peneliti juga melihat video pembelajaran yang telah direkam untuk menganalisis proses pembelajaran. Hasil kuesioner minat dianalisis berdasarkan pedoman yang telah dibuat. Sementara untuk tes akan dianalisis dengan menggunakan pemberian skor. Berikut teknik analisis data dari masing-masing instrumen penelitian: 3.6.1 Teknik Analisis Data Minat Belajar 3.6.1.1 Lembar Observasi Lembar observasi atau pengamatan dibagi menjadi dua aspek yakni aspek afektif dan aspek psikomotorik dengan masing-masing aspek memiliki 10 poin observasi. Cara pengisian lembar observasi baik afektif maupun psikomotorik dilakukan secara sama hanya saja poin observasinya yang berbeda. Untuk mengisi kolom observasi terdapat dua pilihan yaitu “ya” apabila siswa melakukan dan “tidak” bila siswa tidak melakukan. Cara pemberian respon cukup dengan memberi tanda centang √ sebagai tanda untuk “ya”. Apabila siswa tidak melakukan maka tidak diberi tanda apa-apa. Berikut dijelaskan langkah-langkah teknik analisis observasi yang dilakukan: Tabel 3.14 Teknik Analisis Observasi No Tahapan Langkah-langkah 1. Memberikan skor terhadap poin pengamatan. a. Skor 10 apabila siswa melakukan b. Skor 0 apabila siswa tidak melakukan. 2. Menjumlahkan skor total setiap siswa. 3. Mencari rata-rata skor observasi afektif atau psikomotorik dengan rumus. 4. Menghitung skor rata-rata dua aspek dengan rumus. 5. Membandingkan minat belajar. Rata-rata hasil observasi dibandingkan antara kondisi awal dengan akhir siklus I dan membandingkan akhir siklus I dengan akhir siklus II. Hal tersebut dilakukan untuk menyimpulkan apakah terjadi peningkatan minat atau tidak.

3.6.1.2 Lembar Kuesioner

Kuesioner minat belajar terdiri dari 10 butir pernyataan, dengan 2 pilihan jawaban yakni setuju dan tidak setuju. Setiap siswa hanya boleh memilih salah satu pilihan jawaban tersebut. Pada item positif untuk jawaban setuju mendapat skor 10 dan tidak setuju skor 0, sedangkan untuk item negatif jawaban setuju skor 0 dan tidak setuju mendapat skor 10. Berikut ini adalah langkah-langkah analisis data kuesioner minat belajar: Tabel 3.15 Teknik Analisis Kuesioner Minat No Tahapan Langkah-langkah 1. Memberikan skor terhadap lembar kuesioner siswa Memberikan skor terhadap lembar kuesioner siswa Untuk item positif a. Skor 10 untuk setuju b. Skor 0 untuk tidak setuju Untuk item negatif a. Skor 0 untuk setuju b. Skor 10 untuk tidak setuju 2. Mencari rata-rata skor kuisioner dengan rumus: 3. Membandingkan minat belajar Hasil rata-rata kuesioner dibandingkan antara kondisi awal dengan akhir siklus I dan membandingkan akhir siklus I dengan akhir siklus II. Hal tersebut dilakukan untuk menyimpulkan apakah terjadi peningkatan minat atau tidak. Perolehan data minat belajar secara keseluruhan didapat dengan cara peneliti akan menghitung rata-rata dari dua data yang terkumpul yakni rata-rata dari jumlah skor observasi ditambah dengan skor kuesioner sehingga menjadi satu nilai sebagai minat belajar siswa. Nilai tersebut kemudian akan diklasifikasikan menjadi beberapa kategori sesuai dengan Penilaian Acuan Patokan PAP tipe II dengan penguasaan kompetensi minimal yang merupakan passing score adalah 56 akan diberi nilai cukup. Pedoman tersebut telah disesuaikan dengan klasifikasi pada penelitian ini yaitu tingkat minat siswa yang dicapai.

Dokumen yang terkait

Korelasi antara minat belajar dengan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran al-qur’an hadits di Madrasah Tsanawiyah Ta’lim Al-Mubtadi Cipondoh

2 7 91

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI METODE QUANTUM TEACHING PADA PELAJARAN PKn KELAS IV SD Peningkatan Minat Belajar Siswa Melalui Metode Quantum Teaching Pada Pelajaran PKn Kelas IV SD Muhammadiyah 10 Tipes Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013.

0 2 16

Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar Sejarah Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Group Investigation Pada Siswa Kelas XA SMA Pangudi Luhur Sedayu.

0 0 144

Hubungan antara lingkungan belajar, kemandirian belajar, motivasi belajar dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi : studi kasus pada siswa kelas XII SMA Pangudi Luhur ST. Louis IX Sedayu Yogyakarta.

0 1 202

Peningkatan minat belajar dan prestasi belajar IPS siswa kelas V SD Pangudi Luhur Sedayu melalui penerapan model kooperatif teknik Jigsaw II.

0 2 343

Upaya peningkatan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas X5 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta melalui penerapan metode pembelajaran Active Learning tipe Active Debate.

0 3 201

Pengaruh persepsi siswa tentang keterampilan mengajar guru terhadap prestasi belajar siswa : studi kasus siswa-siswi kelas II pada mata pelajaran ekonomi akuntansi SMA Pangudi Luhur Sedayu.

0 0 144

Peningkatan minat belajar dan prestasi belajar IPS siswa kelas V SD Pangudi Luhur Sedayu melalui penerapan model kooperatif teknik Jigsaw II

0 2 341

HUBUNGAN MINAT BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SD PANGUDI LUHUR MUNTILAN SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 20102011

0 0 147

Peningkatan minat belajar dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PKn kelas II SD Pangudi Luhur Sedayu melalui metode mendongeng - USD Repository

0 2 256