Tindakan Pertemuan 1 Indikator Keberhasilan

Kegiatan selanjutnya untuk menarik siswa adalah kegiatan permainan yakni dengan cara siswa akan mendapat kartu berbeda warna dengan sebuah kata di setiap sisi kartu kemudian siswa membuat lingkaran di depan kelas kemudian peneliti akan menyebutkan sebuah nama atau warna kartu apabila siswa memiliki nama atau warna yang sama akan maju kemudian membuka satu dari 12 amplop yang disediakan. Siswa akan menjawab pertanyaan mengenai dongeng dan tema senang bekerja kemudian siswa akan memilih aktivitas senang bekerja apa yang akan dilakukan setelah ini. Adapun aktivitas pilihan seperti: menyapu lantai, menghapus papan tulis, menyiram tanaman dan membersihkan meja akan dilakukan siswa setelah pelajaran berakhir. Pada kegiatan akhir peneliti memberikan soal latihan kepada siswa untuk dikerjakan secara individu, peneliti juga mengadakan sayembara untuk membuat nama seekor beruang yang nama tersebut akan digunakan untuk dongeng pada pertemuan selanjutnya. Pertemuan 2 Pertemuan terakhir dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 27 Maret 2013. Berbeda dengan tiga pertemuan sebelumnya, pertemuan ini bertempat di halaman samping Gereja St. Theresia Sedayu yang letaknya tidak jauh dari SD Pangudi Luhur. Pertemuan yang dimulai sejak pukul 07.00 WIB ini dimulai dengan memberikan kejutan kepada siswa bahwa hari ini akan belajar di luar kelas yakni di halaman Gereja, siswapun begitu antusias mendengarnya tanpa berlama-lama peneliti dan siswa menuju ke lokasi yang telah dipersiapkan. Berhubung tempat yang digunakan adalah halaman, maka peneliti telah menyiapkan tikar dan beberapa kursi untuk membantu jalannya penelitian. Dongeng yang akan ditampilkan hari ini berjudul “Nenek yang Hebat” dengan tokoh utama nenek dan seekor beruang, karena pada pertemuan sebelumnya telah diadakan sayembara untuk pemberian nama maka pada pertemuan ini peneliti mengundi sebuah nama yang akan dipilih. Pada kegiatan awal para siswa menyanyikan lagu apersepsi yang berbeda dari sebelumnya, kemudian dilanjut dengan mendengarkan dongeng yang akan disampaikan dengan media buku raksasa, sesekali peneliti menunjukkan halaman buku yang kosong dengan tujuan agar siswa menggambarkan isi dongeng pada buku tersebut. Pada pembelajaran kali ini juga menggunakan permainan sebagai kegiatan untuk melatih pemahaman siswa mengenai dongeng dan materi senang bekerja, adapun permainan yang dilakukan ialah pesan berantai dimana siswa akan bekerja sama satu sama lain dalam kelompoknya. Pada pemberian soal latihan untuk bagian PKn siswa mengerjakan LKS dengan tema menjawab jenis kegiatan sedangakn Bahasa Indonesia peneliti menggunakan soal latihan berupa melengkapi gambar dengan naskah sesuai dongeng yang ditampilkan. Pada akhir pelajaran siswa diberikan soal evaluasi serta kuesioner minat untuk mengukur sejauh mana minat belajar siswa dengan pembelajaran menggunakan metode mendongeng. Peneliti juga memberikan penekanan materi melalui aktivitas nyata yakni siswa diminta secara sukarela untuk melakukan kegiatan senang bekerja yang dapat dilakukan saat ini. Beberapa siswa ingin membersihkan sampah yang ada, merapikan kembali tikar dan membantu peneliti untuk membawa kembali ke SD, ini semua dilakukan atas dasar inisiatif siswa sendiri sehingga peneliti tidak memberikan instruksi.

3. Observasi

Serupa dengan siklus I, selama pelaksanaan pelajaran pada pertemuan siklus II ini tepatnya saat mendongeng, peneliti juga sempat melakukan observasi siswa. Peneliti juga menanyakan bagaimana penggunaan metode mendongeng ini kepada para siswa, berbagai respon bermunculan mulai dari senang akan dongeng yang dibawakan, menginginkan kegiatan seperti ini dilakukan lagi serta siswa yang enggan untuk mengakhiri pertemuan hari ini dan tetap ingin di halaman dan melakukan permainan. Pada pertemuan kali ini peneliti juga benar-benar berusaha untuk mengamati masing-masing siswa. Observasi dilakukan saat siswa mengerjakan soal latihan dan soal evaluasi, peneliti juga mengamati siswa sebagai data yang akan digunakan. Sejalan dengan siklus I, peneliti juga menggunakan bantuan kamera untuk merekam jalannya aktivitas pembelajaran dengan metode mendongeng. Observasi yang peneliti lakukan menggunakan rubrik observasi dan lembar kuesioner, adapun hasil observasi siklus II adalah sebagai berikut: Tabel 4.8 Capaian Minat Belajar Siklus II No urut Nama Instrumen Rata-rata minat Keterangan Observasi 0-100 Kuesioner 0-100 1 HEN 65 50 57,5 Cukup 2 YUS 85 70 77,5 Tinggi 3 FEB 70 90 80 Tinggi 4 RAR 85 90 87,5 Tinggi 5 PAN 95 100 97,5 Tinggi Pada tabel di atas rata-rata kelas dari data observasi dan kuesioner didapat hasil yakni 88,2 dengan kategori sangat tinggi yang berarti kondisi ini meningkat dari siklus sebelumnya yang menunjukkan rata-rata 79,4. Pada siklus ini peneliti mengamati bahwa siswa yang sebelumnya belum meningkat antara kondisi awal dan siklus I kini sudah meningkat pada siklus II, siswa kini mampu mengikuti pembelajaran dengan baik dan menunjukkan minatnya terhadap pelajaran, peneliti juga mengamati bahwa siswa kini bisa mengikuti proses pembelajaran dengan konsentrasi dan berfokus pada materi yang diajarkan. Berdasarkan observasi 6 BAY 90 90 90 Tinggi 7 BEL 95 100 97,5 Tinggi 8 DEO 85 80 82,5 Tinggi 9 DET 95 100 97,5 Tinggi 10 DEV 85 100 92,5 Tinggi 11 BAR 90 100 95 Tinggi 12 SHE 90 100 95 Tinggi 13 FER 85 80 82,5 Tinggi 14 CAR 85 80 82,5 Tinggi 15 BIM 75 80 77,5 Tinggi 16 JOV 95 100 97,5 Tinggi 17 MAR 95 100 97,5 Tinggi 18 GAD 80 70 75 Tinggi 19 VAN 85 100 92,5 Tinggi 20 MAL 95 100 97,5 Tinggi 21 AND 95 90 92,5 Tinggi 22 REZ 100 90 95 Tinggi 23 WUL 80 80 80 Tinggi 24 RIA 80 90 85 Tinggi 25 VAN 90 100 95 Tinggi 26 NIK 95 100 97,5 Tinggi 27 DEO 90 80 85 Tinggi 28 MEI 85 90 87,5 Tinggi 29 BIN 85 90 87,5 Tinggi Total 2557,5 Rata-rata kelas 88,2 Tinggi disaat siswa melihat dongeng yang ditampilkan serta melalui rekaman, siswa nampak lebih ceria, antusias dan semangat dalam pertemuan kali ini. Pada pertemuan ini siswa lebih rileks dalam menonton dongeng, lebih mudah mengungkapkan pendapat serta lebih bersemangat ketika melakukan berbagai aktivitas. Dari serangkaian penelitian yang telah dilakukan maka berikut perbandingan minat belajar kondisi awal dengan siklus II: Tabel 4.9 Perbandingan Minat Belajar Kondisi Awal dengan Siklus II No Nama Keterangan Minat Belajar Keterangan meningkatmenuruntetap Siklus I Siklus II 1 HEN Rendah Cukup Meningkat 2 YUS Cukup Tinggi Meningkat 3 FEB Rendah Tinggi Meningkat 4 RAR Rendah Tinggi Meningkat 5 PAN Rendah Tinggi Meningkat 6 BAY Rendah Tinggi Meningkat 7 BEL Cukup Tinggi Meningkat 8 DEO Rendah Tinggi Meningkat 9 DET Tinggi Tinggi Tetap 10 DEV Cukup Tinggi Meningkat 11 BAR Cukup Tinggi Meningkat 12 SHE Cukup Tinggi Meningkat 13 FER Tinggi Tinggi Tetap 14 CAR Rendah Tinggi Meningkat 15 BIM Cukup Tinggi Meningkat 16 JOV Tinggi Tinggi Tetap 17 MAR Rendah Tinggi Meningkat 18 GAD Rendah Tinggi Meningkat 19 VAN Rendah Tinggi Meningkat 20 MAL Cukup Tinggi Meningkat 21 AND Cukup Tinggi Meningkat 22 REZ Rendah Tinggi Meningkat 23 WUL Rendah Tinggi Menurun 24 RIA Cukup Tinggi Meningkat 25 VAN Rendah Tinggi Meningkat

Dokumen yang terkait

Korelasi antara minat belajar dengan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran al-qur’an hadits di Madrasah Tsanawiyah Ta’lim Al-Mubtadi Cipondoh

2 7 91

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI METODE QUANTUM TEACHING PADA PELAJARAN PKn KELAS IV SD Peningkatan Minat Belajar Siswa Melalui Metode Quantum Teaching Pada Pelajaran PKn Kelas IV SD Muhammadiyah 10 Tipes Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013.

0 2 16

Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar Sejarah Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Group Investigation Pada Siswa Kelas XA SMA Pangudi Luhur Sedayu.

0 0 144

Hubungan antara lingkungan belajar, kemandirian belajar, motivasi belajar dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi : studi kasus pada siswa kelas XII SMA Pangudi Luhur ST. Louis IX Sedayu Yogyakarta.

0 1 202

Peningkatan minat belajar dan prestasi belajar IPS siswa kelas V SD Pangudi Luhur Sedayu melalui penerapan model kooperatif teknik Jigsaw II.

0 2 343

Upaya peningkatan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas X5 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta melalui penerapan metode pembelajaran Active Learning tipe Active Debate.

0 3 201

Pengaruh persepsi siswa tentang keterampilan mengajar guru terhadap prestasi belajar siswa : studi kasus siswa-siswi kelas II pada mata pelajaran ekonomi akuntansi SMA Pangudi Luhur Sedayu.

0 0 144

Peningkatan minat belajar dan prestasi belajar IPS siswa kelas V SD Pangudi Luhur Sedayu melalui penerapan model kooperatif teknik Jigsaw II

0 2 341

HUBUNGAN MINAT BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SD PANGUDI LUHUR MUNTILAN SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 20102011

0 0 147

Peningkatan minat belajar dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PKn kelas II SD Pangudi Luhur Sedayu melalui metode mendongeng - USD Repository

0 2 256