Gambar 2.6 Literatur Map Penelitian yang Relevan
Berdasarkan  literatur  map  tersebut,  maka  bisa  diamati  bahwa  terdapat  tiga penelitian yang berfokus pada dongeng dan cerita anak. Dua penelitian membahas
kemampuan  siswa  dalam  menyimak  dongeng  dan  cerita  anak,  sedangkan  satu penelitian  membahasa  penerapan  pendekatan  PAKEM  untuk  mengapresiasi
dongeng.  Ketiga  penelitian  tersebut  menunjukan  adanya  keberhasilan  dalam menggunakan audiovisual dan pendekatan PAKEM dalam mengapresiasi dongeng
Hartiningsih 2003. Kemampuan Menyimak Dongeng Detektif
Kancil Melalui Media Audio Visual Siswa Kelas I Sekolah Dasar Pius I
Wonosobo Tahun Ajaran 20022003
Silfiana, Mety 2010. Penerapan Pendekatan PAKEM untuk
Meningkatkan Kemampuan Mengapresiasi Dongeng Siswa
Kelas V SDN 1 Panjangrejo Pundong Bantul Yogyakarta Tahun
Ajaran 20092010
Nona, Regina 2011. Kemampuan Mneyimak Cerita Anak Sepatu Baru
Melalui Media Audiovisual pada Siswa Kelas II SD Kanisius
Wirobrajan Yogyakarta Tahun Ajaran 20102011
Cerita Anak Penggunaan dongeng
Peningkatan Minat Belajar dan Prestasi Belajar PKn pada Siswa kelas
II SD Pangudi Luhur Sedayu dengan Metode Mendongeng
serta tingkat pemahaman anak dam menyimak dongeng, sehingga dari penelitian- penelitian  terdahulu  dapat  diketahui  bahwa  media  mampu  mengoptimalisasi
penyampaian  dongeng  kepada  siswa,  serta  penggunaan  pendekatan  seperti PAKEM  juga  mampu  membuat  siswa  menangkap  dan  mengapresiasi  dongeng,
oleh  karena  itu  peneliti  akan  mengangkat  topik  mendongeng  untuk  metode pembelajaran.
2.3  Kerangka Berpikir
Mengenal  nilai-nilai  dalam  kehidupan  sehari-hari  adalah  materi  yang penting untuk diajarkan pada siswa kelas II Sekolah Dasar. Selain mengenal nilai-
nilai  yang  ada  tentunya  siswa  diharapkan  mampu  mempraktekkan  nilai  tersebut dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Ada  banyak  cara  yang  dilakukan  untuk  mengenalkan  nilai-nilai  tersebut salah  satunya  dengan  mendongeng.  Dongeng  merupakan  salah  satu  cara  yang
efektif  mengembangkan  aspek-aspek  kognitif  pengetahuan  afektif  perasaan, sosial, dan aspek psikomotorik ketrampilan anak-anak. Sayangnya banyak guru
masih  menggunakan  metode  konvensional  dalam  mengajar,  padahal  sudah  jelas bahwa metode seperti itu tidak dapat memaksimalkan baik minat belajar maupun
prestasi  belajar.  Pemilihan  metode  yang  tepat  seperti  mendongeng  dapat mengatasi  kondisi  awal  yang  hanya  mengandalkan  metode  konvensional  dan
metode  yang  membosankan  bagi  siswa.  Mendongeng  dapat  menjadi  bagian  dari ketrampilan  berbicara,  di  mana  di  dalam  kelas  guru  harus  dapat  berkomunikasi
baik dengan siswa saat menyampaikan materi yang berbentuk cerita kepada siswa.
Selain itu, terjadi pengabungkan antara unsur komunikasi dan penggunaan media pembelajaran, disaat guru mendongeng terjadi suatu proses komunikasi antar guru
dengan  siswa.  Pembelajaran  seperti  ini  memacu  guru  untuk  berusaha  membantu siswa dalam mengenal nilai-nilai kehidupan yang disampaikan melalui dongeng.
Mendongeng  juga  memiliki  banyak  manfaat  serta  mampu  menarik  minat siswa, selain menggunakan media yang beragam seperti gambar, wayang, boneka
maupun  kostum  sederhana,  siswa  akan  merasa  lebih  tertarik  dan  antusias  dalam mengikuti  pembelajaran.  Media  yang  digunakan  dalam  mendongeng  tentunya
tidak  hanya  berfungsi  sebagai  penarik  minat  siswa  namun  juga  sebagai  media bantuan  siswa  dalam  memahami  isi  dongeng  yang  mereka  dengar.  Terdapat
beberapa  penelitian  terdahulu  yang  menggunakan  dongeng  sebagai  bahan  ajar untuk siswa, namun pada penelitian ini, akan berfokus pada metode mendongeng
bukan sekedar dongengnya saja, namun cara penyampaian dongenglah yang akan ditekankan.  Melihat  dari  keberhasilan  penelitian  terdahulu  maka  dari  itu  peneliti
menggunakan  mendongeng  sebagai  metode  yang  efektif  digunakan  saat pembelajaran  PKn.  Jika  penggunaan  metode  mendongeng  diterapkan  dalam
pembelajaran,  maka  minat  belajar  dan  prestasi  belajar  siswa  SD  Pangudi  Luhur Sedayu meningkat.
2.4 Hipotesis Tindakan
Berdasarkan  uraian  tersebut,  peneliti  membuat  hipotesis  tindakan  untuk penelitian sebagai berikut:
1. Upaya  peningkatan  minat  belajar  dan  prestasi  belajar  siswa  pada  mata
pelajaran  PKn  menggunakan    metode  mendongeng  dilakukan  dengan langkah-langkah  yakni:  1  Pemilihan  cerita  yang  sesuai  dengan  materi
pelajaran, 2 Mengkondisikan siswa di kelas, 3 Menunjukkan media yang akan  digunakan  pada  siswa,  4  Guru  mendongeng  menggunakan  media
dengan  melibatkan  siswa,  5  Guru  mengajukan  pertanyaan  tentang  tokoh dan amanat dalam dongeng, 6 Guru mengkaitkan dongeng dengan  materi
pelajaran melalui tanya jawab. 2.
Pengunaan  metode  mendongeng  dalam  pembelajaran  PKn  dapat meningkatkan  minat  belajar  siswa  kelas  II  SD  Pangudi  Luhur  Sedayu
semester genap tahun pelajaran 20122013. 3.
Penerapan  metode  mendongeng  dalam  pembelajaran  PKn  dapat meningkatkan  prestasi  belajar  siswa  kelas  II  SD  Pangudi  Luhur  Sedayu
semester genap tahun pelajaran 20122013.