4. Setelah semua siap, mulailah dengan menyapa anak-anak.
5. Setelah  menyapa  kemudian  mulailah  dengan  mendongengkan  cerita
untuk anak-anak. Berdasarkan  pendapat  di  atas  maka  peneliti  menggabungkan  ke  dalam  6
langkah pokok di mana setiap langkah-langkah yang menyerupai atau sama akan dijadikan sebagai satu langkah. 6 langkah dalam mendongeng antara lain:
1. Pemilihan cerita yang sesuai dengan materi pelajaran.
Pemilihan cerita didasarkan pada materi yang akan dipelajari, cerita akan dibuat sendiri sehingga siswa akan lebih mudah menangkap isi dan jalan
cerita yang akan dibawakan. 2.
Mengkondisikan siswa di kelas. Guru  akan  mulai  dengan  mempersiapkan  siswa  sebelum  dongeng
dimulai,  menarik  perhatian  siswa  dengan  menyapa,  nyanyian  dan mengubah posisi duduk agar tidak monoton.
3. Menunjukkan media yang akan digunakan pada siswa.
Guru akan menunjukkan media pada siswaa, sehingga siswa akan merasa tertatik  di  awal  dan  menunggu  penggunaan  media.  Adapun  media  yang
digunakan  berbeda  di  setiap  pertemuan  yakni:  boneka  flanel,  wayang karton, papan background, kostum dan buku raksasa.
4. Guru mendongeng menggunakan media dengan melibatkan siswa.
Penggunaan  media  akan  melibatkan  siswa,  di  mana  sesaat  siswa  akan menjadi  tokoh  dongeng  dengan  menggunakan  boneka  flanel  atau
wayang,  siswa  juga  akan  menggambar  di  buku  raksasa  yang  telah dipersiapkan sebelumnya.
5. Guru mengajukan pertanyaan tentang tokoh dan amanat dalam dongeng.
Dalam  mendongeng  guru  juga  mengajukan  pertanyaan  seputar  dongeng seperti:”Siapa  tokoh  kesukaan  kalian?”,  “  Bagaimana  sifat  dari  tokoh
dalam dongeng tadi?” dan pertanyaan lainnya. 6.
Guru  mengkaitkan  dongeng  dengan  materi  pelajaran  melalui  tanya jawab.
Guru  juga  akan  mengkaitkan  dongeng  dengan  materi  pelajaran  yang dipelajari  seperti  menanyakan  contoh  perbuatan  tokoh  dongeng  yang
akan  dicontoh  siswa  dalam  keseharian,  perbuatan  yang  tidak  boleh dilakukan, dan lainnya.
Peneliti menyimpulkan menjadi 6 langkah pokok, di mana langkah-langkah tersebut menjadi langkah-langkah metode mendongeng dalam penelitian ini.
b. Pemilihan Cerita
Dalam  mendongeng tentunya ada cerita  yang akan dibawakan, oleh karena itu  Agus  2008:96-97  menjelaskan  bahwa  ada  beberapa  hal  yang  harus
dipertimbangkan dalam memilih cerita yang baik, hal tersebut adalah: 1.
Pilih tema cerita yang cocok untuk anak-anak.
2. Alur cerita dan kalimat di dalam cerita sederhana dan tentunya mudah
dimengerti.
3.
Apabila menggunakan buku cerita, halaman buku tidak terlalu banyak.
4. Ada pesan moral yang bijak di setiap akhir cerita sehingga anak akan
mendapat makna serta kesan yang mendalam.
5.
Dapat menginspirasi suatu tindakan moral.
6.
Menimbulkan perasaan senang ketika anak mendengar cerita tersebut.
7. Membantu anak mengarahkan mereka untuk memahami dunia mereka
sendiri.
8.
Kesimpulan cerita harus memotivasi perkembangan anak-anak.
Berdasarkan  hal  di  atas,  tentunya  dalam  memilih  cerita tidak  sembarangan sehingga bagi para pendongeng harus benar-benar mengetahui isi dari cerita yang
akan didongengkan.
c. Kiat-Kiat Penting dalam Mendongeng
Menurut Hendri 2013:108-114, terdapat beberapa kiat-kiat penting dalam mendongeng, di antaranya:
1. Berdoa sebelum mendongeng
Agar  dapat  berjalan  dengan  lancar  sebelum  memulai  kegiatan mendongeng, diawali dengan berdoa.
2. Mendongeng dengan cinta
Suasana yang akrab dengan anak akan membuat anak merasa nyaman dan senang    serta  betah  dengan  apa  yang  kita  sampaikan  sehingga  ketika
memasuki  ruang  tunjukkanlah  wajauh  senang  dan  sapaan  hangat  untuk anak-anak.
3. Memberikan senyuman tulus
Memberi  salam  dan  senyum  hangat  akan  membuat  anak  menyambut  kita dan menciptakan suasana menyenangkan.
4. Memilih cerita yang sesuai dengan minat dan keseharian anak
Cerita  yang  harus  benar-benar  dipilih  dengan  seksama,  ini  dimaksudkan agar  anak  mudah  menyerap  isi  cerita  dan  agar  anak  mau  untuk
mendengarkan cerita hingga selesai karena mereka merasa tertarik. 5.
Mendorong anak untuk berdiskusi dengan cerita Dalam  mendongeng  kita  bisa  libatkan  siswa  dengan  pertanyaan-
pertanyaan  dalam  dongeng  agar  kita  bisa  lebih  menghidupkan  dongeng yang  kita  bawakan  sehingga  akan  terbangun  komunikasi  antara  kita
dengan anak. 6.
Jangan membentak Adakalanya anak merasa jenuh dan tidak siap, namun untuk mendapatkan
perhatian  anak  janganlah  membentak  mereka,  lebih  baik  melakukan pendekatan terlebih dahulu agar anak menjadi siap.
7. Menggunakan musik bibir
Pendongeng dapat mempengaruhi anak dengan menggunakan musik bibir seperti “bem bem bem tik-tik-tik bem bem bem…”
8. Memberikan reward
Reward diberikan setelah kita selesai bercerita, reward bisa berupa materi yang  diberikan  dengan  menjawab  pertanyaan,  cara  ini  juga  sebagai  cara
untuk mengevaluasi sejauh mana anak menyimak.