Tindakan Pertemuan I Indikator Keberhasilan

terlihat begitu bersemangat menyebutkan contoh-contoh perbuatan jujur dan disiplin yang patut dicontoh. Pada kegiatan akhir peneliti memberikan beberapa rangkuman pelajaran dan refleksi terhadap pembelajaran hari ini dan mengingatkan siswa pada pertemuan selanjutnya bertemu kembali. Pertemuan 2 Pada pertemuan selanjutnya yakni pertemuan kedua pada hari Jumat tanggal 22 Maret 2013 siswa kembali bertemu dengan peneliti, untuk kali ini posisi tempat duduk telah diubah oleh peneliti menjadi satu arah yakni menghadap ke papan tulis namun tanpa meja sedangkan untuk aktivitas menulis siswa sebelumnya telah diberitahukan untuk membawa papan tripleks sebagai media untuk menulis. Jumlah siswa masih sama dengan pertemuan pertama yakni 29 siswa dari total 30 siswa yang hadir. Pada pertemuan kali ini siswa kembali menyanyikan lagu sebagai kegiatan awal pelajaran dengan bernyanyi lagu yang sama seperti pertemuan sebelumnya namun dengan beberapa kata yang diganti sesuai dengan dongeng untuk hari ini. Dongeng yang akan disampaikan hari ini masih bertema kejujuran dan kedisiplinan namun dengan dongeng yang berbeda yakni dongeng “Miki si Tikus dan Momo si Kucing”, dongeng ini disampaikan dengan menggunakan alat peraga berupa background bergambar, boneka yang terbuat dari flanel dan beberapa benda lainnya seperti tas dan gelang. Peneliti kemudian mulai mendongeng dengan memperkenalkan tokoh-tokoh dalam dongeng, kemudian meminta dua siswa untuk membantu yakni menjadi tokoh dalam dongeng, kedua siswa tersebut bertugas memasang boneka flanel ditangan mereka kemudian bersuara seperti tokoh ketika peneliti meminta, jadi disini dongeng tetap dibawakan oleh peneliti namun siswa yang akan memperagakan gerak-gerik tokoh. Aktivitas interaksi seperti ini lebih menghidupkan suasana karena siswa merasa terlibat langsung dalam dongeng, sedangkan siswa yang menontonpun merasa terhibur dengan penampilan peneliti dan teman mereka sendiri. Dalam kegiatan eksplorasi, peneliti membagi siswa menjadi empat kelompok untuk mengerjakan soal latihan yang berhubungan dengan menjodohkan contoh kegiatan dan klasifikasi kegiatan tersebut termasuk kegiatan jujur, disiplin, tidak jujur atau tidak disiplin. Peneliti juga memberikan penekanan terhadap materi ini berupa contoh-contoh perbuatan dalam dongeng yang patut dicontoh dalam kehidupan sehari-hari. Melalui dongeng tersebut siswa nampak lebih cepat menangkap maksud dari kejujuran dan kedisiplinan serta manfaat yang didapat sesungguhnya ini ditunjukkan dengan cepatnya siswa menjawab pertanyaan lisan dan aktifnya siswa ketika peneliti bertanya mengenai materi. Pada kegiatan akhir peneliti membagikan soal evaluasi untuk dikerjakan siswa dan setelah menutup pelajaran, peneliti juga membagikan lembar kuesioner minat untuk mengukur sejauh mana minat siswa belajar dengan metode mendongeng.

3. Observasi

Selama pelaksanaan pelajaran tepatnya saat mendongeng, peneliti juga sempat melakukan observasi siswa dalam kelas, kemudian pada saat siswa mengerjakan soal latihan dan soal evaluasi, peneliti juga mengamati siswa sebagai bahan untuk melakukan refleksi untuk pertemuan selanjutnya. Peneliti juga menggunakan bantuan kamera untuk merekam jalannya aktivitas pembelajaran dengan metode mendongeng. Adapun hasil data capaian minat belajar yang diperoleh adalah sebagai berikut: Tabel 4.4 Capaian Minat Belajar Siklus I No urut Nama Instrumen Rata-rata minat Keterangan Observasi 0-100 Kuesioner 0-100 1 HEN 70 70 70 Tinggi 2 YUS 70 70 70 Tinggi 3 FEB 50 50 50 Cukup 4 RAR 65 60 62,5 Cukup 5 PAN 95 100 97,5 Tinggi 6 BAY 80 70 75 Tinggi 7 BEL 75 90 82,5 Tinggi 8 DEO 75 80 77,5 Tinggi 9 DET 85 100 92,5 Tinggi 10 DEV 65 90 77,5 Tinggi 11 BAR 90 80 85 Tinggi 12 SHE 75 60 67,5 Tinggi 13 FER 70 80 75 Tinggi 14 CAR 75 70 72,5 Tinggi 15 BIM 85 60 72,5 Tinggi 16 JOV 90 80 85 Tinggi 17 MAR 90 70 80 Tinggi 18 GAD 85 60 72,5 Tinggi 19 VAN 65 70 67,5 Tinggi 20 MAL 90 100 95 Tinggi 21 AND 95 90 92,5 Tinggi 22 REZ 90 100 95 Tinggi 23 WUL 80 100 90 Tinggi 24 RIA 70 90 80 Tinggi 25 VAN 80 100 90 Tinggi 26 NIK 95 90 92,5 Tinggi 27 DEO 85 90 87,5 Tinggi 28 MEI 70 80 75 Tinggi 29 BIN 75 70 72,5 Tinggi Total 2302,5 Rata-rata kelas 79,4 Tinggi Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa minat belajar siswa meningkat dari minat belajar siswa sebelumnya. Apabila minat belajar siswa pada kondisi awal yakni 54,8 dengan kategori rendah maka setelah siklus I ini meningkat menjadi 79,4 dengan kategori tinggi. Untuk melihat sejauh mana peningkatan minat belajar siswa yang terjadi selama penelitian, berikut adalah tampilan perbandingan antara kondisi awal dengan siklus I: Tabel 4.5 Perbandingan Minat Belajar Kondisi awal dengan Siklus I No Nama Keterangan Minat Belajar Keterangan meningkatmenuruntetap Kondisi Awal Siklus I 1 HEN Rendah Tinggi Meningkat 2 YUS Cukup Tinggi Meningkat 3 FEB Rendah Cukup Meningkat 4 RAR Rendah Cukup Meningkat 5 PAN Rendah Tinggi Meningkat 6 BAY Rendah Tinggi Meningkat 7 BEL Cukup Tinggi Meningkat 8 DEO Rendah Tinggi Meningkat 9 DET Tinggi Tinggi Meningkat 10 DEV Cukup Tinggi Meningkat 11 BAR Cukup Tinggi Meningkat 12 SHE Cukup Tinggi Meningkat 13 FER Tinggi Tinggi Tetap 14 CAR Rendah Tinggi Meningkat 15 BIM Cukup Tinggi Meningkat 16 JOV Tinggi Tinggi Meningkat 17 MAR Rendah Tinggi Meningkat 18 GAD Rendah Tinggi Meningkat 19 VAN Rendah Tinggi Meningkat 20 MAL Cukup Tinggi Meningkat 21 AND Cukup Tinggi Meningkat 22 REZ Rendah Tinggi Meningkat 23 WUL Rendah Tinggi Meningkat 24 RIA Cukup Tinggi Meningkat

Dokumen yang terkait

Korelasi antara minat belajar dengan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran al-qur’an hadits di Madrasah Tsanawiyah Ta’lim Al-Mubtadi Cipondoh

2 7 91

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI METODE QUANTUM TEACHING PADA PELAJARAN PKn KELAS IV SD Peningkatan Minat Belajar Siswa Melalui Metode Quantum Teaching Pada Pelajaran PKn Kelas IV SD Muhammadiyah 10 Tipes Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013.

0 2 16

Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar Sejarah Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Group Investigation Pada Siswa Kelas XA SMA Pangudi Luhur Sedayu.

0 0 144

Hubungan antara lingkungan belajar, kemandirian belajar, motivasi belajar dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi : studi kasus pada siswa kelas XII SMA Pangudi Luhur ST. Louis IX Sedayu Yogyakarta.

0 1 202

Peningkatan minat belajar dan prestasi belajar IPS siswa kelas V SD Pangudi Luhur Sedayu melalui penerapan model kooperatif teknik Jigsaw II.

0 2 343

Upaya peningkatan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas X5 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta melalui penerapan metode pembelajaran Active Learning tipe Active Debate.

0 3 201

Pengaruh persepsi siswa tentang keterampilan mengajar guru terhadap prestasi belajar siswa : studi kasus siswa-siswi kelas II pada mata pelajaran ekonomi akuntansi SMA Pangudi Luhur Sedayu.

0 0 144

Peningkatan minat belajar dan prestasi belajar IPS siswa kelas V SD Pangudi Luhur Sedayu melalui penerapan model kooperatif teknik Jigsaw II

0 2 341

HUBUNGAN MINAT BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SD PANGUDI LUHUR MUNTILAN SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 20102011

0 0 147

Peningkatan minat belajar dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PKn kelas II SD Pangudi Luhur Sedayu melalui metode mendongeng - USD Repository

0 2 256