Ikatan Kovalen Tunggal Ikatan kovalen
64 Ikatan kovalen koordinasi dapat terjadi antara suatu atom yang mempunyai
pasangan elektron bebas dan sudah mencapai konfigurasi oktet dengan atom lain yang membutuhkan dua elektron dan belum mencapai konfigurasi oktet.
Jika ikatan kovalen biasa dinyatakan dengan garis maka ikatan kovalen koordinasi dinyatakan dengan tanda anak panah . Arah anak panah, yaitu dari atom
yang menyediakan pasangan elektron menuju atom yang menggunakan pasangan elektron tersebut.
Ikatan kovalen koordinasi disebut juga ikatan semipolar atau ikatan dativ. Hal ini karena pasangan elektron yang digunakan bersama hanya berasal dari satu atom
maka elektron cendrung tertarik ke arah atom yang memiliki elektron tersebut dibandingkan dengan atom yang hanya memakainya. Elektron akan cenderung
mengutub ke arah atom yang punya elektron sehingga terbentuk ikatan semipolar. Selain dinamakan ikatan semipolar, ikatan kovalen koordinasi juga disebut ikatan
dativ. Kata dativ bahasa jerman berarti pelengkap, mungkin ini berkaitan dengan ikatan kovalen koordinasi dimana ada atom yang hanya sebagai pelengkap saja
dan tidak berkontribusi menyumbangkan elektron untuk digunakan bersama. a. Ikatan kovalen koordinasi pada ion NH
4 +
Sumber: http:perpustakaancyber.blogspot.co.id
Gambar 4. 12 Pembentukan ion NH
4 +
Pada molekul NH
3
, atom nitrogen mempunyai 5 elektron valensi dan atom hidrogen mempunyai 1 elektron valensi. Untuk memenuhi kaidah oktet dan
menjadi stabil maka atom nitrogen memerlukan 3 elektron yang diperoleh dari 3 atom hidrogen. Akibatnya terbentuklah ikatan kovalen tunggal pada molekul NH
3
.Molekul NH
3
dapat bereaksi dengan ion H
+
membentuk senyawa NH
4 +
. Molekul NH
3
sudah memenuhi kaidah oktet, pada atom nitrogen mempunyai sepasang elektron bebas sedangkan ion H
+
telah kehilangan elektronnya. Sepasang elektron bebas yang dimiliki atom nitrogen pada molekul NH
3
dapat digunakan bersama dengan ion H
+
untuk membentuk ikatan kovalen koordinasi. Garis panah digambarkan dari nitrogen menuju hidrogen karena nitrogen berperan
65 sebagai donor pasangan elektron atom yang memiliki pasangan elektron dan ion
H
+
berperan sebagai akseptor pasangan elektron atom yang menggunakan pasangan elektron.
b. Ikatan kovalen koordinasi SO
3
Pada senyawa SO
3
, 1 atom S mengikat 3 atom O. Konfigurasi elektron
16
S: 2 8 6 dan
8
O: 2 6 Untuk mencapai konfigurasi oktet, atom S kekurangan 2 elektron, demikian pula
atom O. Salah satu atom O menyumbangkan 2 elektron dengan atom S membentuk ikatan rangkap dua.
Oleh karena atom S dan atom O sudah mencapai oktet maka kedua atom O yang lain menggunakan pasangan elektron dari atom S untuk berikatan membentuk
ikatan kovalen koordinasi seperti pada Gambar 4.13
Sumber: http:perpustakaancyber.blogspot.co.id
c. Ikatan kovalen koordinasi NH
3
BF
3
Molekul NH
3
terpusat pada atom nitrogen yang memiliki 5 elektron valensi. Tiga elektron valensi nitrogen membentuk pasangan elektron dengan 3 elektron dari
atom hidrogen masing-masing memiliki satu elektron, elektron valensi atom nitrogen yang belum dipergunakan, disebut pasangan elektron bebas. Pasangan
elektron bebas hanya dapat disumbangkan kepada ion yang kekurangan elektron, misalnya ion H+ atau molekul boron triflorida BF3.
Dalam molekul NH
3
BF
3
, atom pusat molekul BF
3
yaitu atom B boron menerima sumbangan pasangan elektron bebas dari molekul NH
3
dan membentuk ikatan kovalen koordinasi dari molekul NH
3
BF
3
. Pembentukan ikatan kovalen BF
3
dan ikatan kovalen koordinasi antara molekul NH
3
dan molekul BF
3
dapat dilihat pada gambar 4.14.
Gambar 4. 13 Struktur Molekul SO
3
66
Sumber: http:perpustakaancyber.blogspot.co.id
Gambar 4. 14 Struktur molekul NH
3
BF
3
Sifat – sifat senyawa kovalen:
a. Pada suhu kamar umumnya berupa gas misal H
2,
O
2
, N
2
, Cl
2
, CO
2
, cair misalnya H
2
O dan HCl, ataupun berupa padatan. b. Titik didih dan titik lelehnya rendah, karena gaya tarik-menarik antar molekul
relatif rendah. c. Padatan dan lelehan tidak menghantarkan listrik
d. Larutannya dalam air ada yang menghantarkan arus listrik misal HCl, tetapi sebagian besar tidak dapat menghantarkan arus listrik, baik padatan, leburan
atau larutannya.