66
Sumber: http:perpustakaancyber.blogspot.co.id
Gambar 4. 14 Struktur molekul NH
3
BF
3
Sifat – sifat senyawa kovalen:
a. Pada suhu kamar umumnya berupa gas misal H
2,
O
2
, N
2
, Cl
2
, CO
2
, cair misalnya H
2
O dan HCl, ataupun berupa padatan. b. Titik didih dan titik lelehnya rendah, karena gaya tarik-menarik antar molekul
relatif rendah. c. Padatan dan lelehan tidak menghantarkan listrik
d. Larutannya dalam air ada yang menghantarkan arus listrik misal HCl, tetapi sebagian besar tidak dapat menghantarkan arus listrik, baik padatan, leburan
atau larutannya.
4. Kepolaran Senyawa
Jika kedua atom yang berikatan kovalen memiliki elektronegativitas berbeda, maka pasangan elektron ikatannya akan lebih tertarik ke atom yang
elektronegatifitasnya lebih besar. Hal ini mengakibatkan polarisasipengkutuban Ikatan yang disebut kepolaran. Dengan kata lain, perbedaan keelektronegatifan
dua atom akan menimbulkan kepolaran senyawa. Polarisasi adalah pemisahan muatan yang terjadi pada suatu ikatan molekul.
Polarisasi ini diakibatkan oleh penyebaran elektron ikatan yang tidak merata pada kedua atom yang berikatan. Polarisasi menunjukkan ketertarikan elektron ke salah
satu atom pada suatu molekul, disamping terjadi akibat adanya perbedaan elektrrogativitas antara dua atom yang berikatan, misalnya ikatan antara unsur-
unsur pada golongan IA dan VIIA.
67 Perhatikan gambar di bawah ini :
a b
Pada Gambar 4.15 a. Dalam molekul Cl
2
, muatan negatif elektron tersebar
secara homogen, kedudukan pasangan elektron ikatan simetris karena daya tarik elektron kedua atom Cl sama besar. Dengan demikian, dalam molekul Cl
2
tidak terjadi polarisasi pengkutuban dan ikatan yang terjadi disebut ikatan kovalen
nonpolar. Pada gambar 4.15 b. Dalam molekul HCl,
pasangan eektron ikatan lebih tertarik ke atom Cl, karena atom Cl memiliki daya tarik elektron yang lebih besar dripada
atom H. Kedudukan pasangan elektron ikatan tidak simetris karena daya tarik elektron antara atom H dan atom Cl tidak sama besar. Dengan demikian, dalam
molekul HCl terjadi polarisasi pengkutuban dan ikatan yang terjadi disebut ikatan kovalen polar.
Ikatan kovalen yang terjadi lebih dari dua unsur, kepolaran senyawanya ditentukan oleh hal-hal berikut:
1 Jumlah momen dipol. Adanya perbedaan keelektronegatifan tersebut menyebabkan pasangan elektron
ikatan lebih tertarik ke salah satu unsur sehingga membentuk dipol. Momen dipol adalah hasil kali jumlah muatan pada salah satu ujung
dengan jarak antara kedua muatan r. Jika jumlah momen dipol sama dengan 0, senyawanya bersifat nonpolar.
Jika momen dipol tidak sama dengan 0 maka senyawanya bersifat polar. Besarnya momen dipol suatu senyawanya dapat diketahui dengan rumus:
µ = x r Dimana :
µ = momen dipol dalam satuan Debye D = muatan dalam satuan elektrostatis ses
. .
. .
Gambar 4. 15 Polarisasi molekul Cl
2
a dan HCl b