Materi Pokok Karakteristik peserta didik
9 ii. Kesedihan : pedih, sedih, muram, suram, melankolis, mengasihi diri,
putus asa iii. Rasa takut : cemas, gugup, khawatir, was-was, perasaan takut sekali,
waspada, tidak tenang, ngeri iv. Kenikmatan : bahagia, gembira, riang, puas, riang, senang, terhibur,
bangga v. Cinta : penerimaan, persahabatan, kepercayaan, kebaikan hati, rasa
dekat,bakti, hormat, kemesraan, kasih vi. Terkejut : terkesiap, terkejut
vii. Jengkel : hina, jijik, muak, mual, tidak suka viii. malu : malu hati, kesal
5 Karakteristik Peserta Didik berdasarkan Aspek Spiritual Kecerdasan spiritual menurut Zohar dan Marshall 2005 adalah kecerdasan
tertinggi the ultimate inteligence yang dimiliki manusia. Berdasarkan data-data ilmiah yang telah mereka kemukakan, semakin memberikan keyakinan pada
kita bahwa potensi kecerdasan spiritual naluri ber-Tuhan memang sudah terpatri dalam diri manusia sejak lahir. Anak-anak dilahirkan dengan
kecerdasan spiritual yang tinggi. Namun perlakuan yang tidak tepat dari orang tua, sekolah dan lingkungan seringkali merusak apa yang mereka miliki,
padahal potensi SQ yang terpelihara akan mengoptimalkan IQ dan EQ. disinilah letak urgensi dari pendidikan. Pendidikan dalam prosesnya dituntut mampu
untuk mengembangkan dan memelihara potensi yang dimiliki oleh peserta didik. Kunci dari kecerdasan spiritual adalah mengetahui nilai dan tujuan
terdalam diri kita. 6 Kesadaran diri Menurut Zohar dan Marshall
Kesadaran diri adalah mengetahui apa yang kita yakini dan mengetahui nilai dan hal apa yang sungguh-sungguh memotifasi kita. Kesadaran akan tujuan
hidup kita yang paling dalam. Tanpa kesadaran diri yang dalam manusia akan menjadi sosok yang super dan terbatasi ego, dikendalikan oleh perilaku, emosi
liar dan motivasi terendahnya. Tanpa kesadaran diri kita akan buta dan tidak sensitif terhadap kehidupan batin kita dan mudah terganggu oleh aktivitas -
aktivitas dan tujuan kehidupan sehari-hari sehingga kita akan melakukan
10 kesalahan besar dalam kehidupan kita sendiri dan kehidupan yang lain. Tanpa
adanya kesadaran diri kita akan berusaha untuk meninggalkan konsekuensi- konsekuensi hidup yang tidak kita inginkan.
7 Aplikasi konsep kecerdasan spiritual menurut Danah Zohar dan Ian Marshall dalam pendidikan
a Melalui jalan tugas, penerapan jalan ini dalam keluarga adalah anak
dilatih untuk melakukan tugas-tugas hariannya dengan dorongan motivasi dari dalam. Artinya, anak melakukan setiap aktifitasnya dengan perasaan
senang, bukan karena terpaksa atau karena adanya tekanan dari orang tua. Biasanya anak akan melakukan tugas-tugasnya dengan penuh
semangat apabila dia tahu manfaat baginya. Untuk itu orang tua perlu memberi motivasi, membuka wawasan sehingga setiap tindakan anak
tersebut secara bertahap dimotivasi dari dalam. Anak perlu diberi waktu menggunakan kebebasan kepribadiannya, melakukan aktivitas-aktivitas
favoritnya, misalnya membaca, menari, bermain musik, memancing. Permainan ini membuat anak-anak produktif dan mengembangkan
kekayaan kecerdasan dalam diri mereka. Kebebasan berfikir yang efektif dan positif akan berkembang pada diri anak yang merencanakan, melalui
dan menentukan sendiri arah permainannya. Berhubungan dengan hal itu, sifat-sifat orang tua yang sangat mengekang atau mengendalikan anak
secara posesif akan menghambat perkembangan SQ anak.
b Melalui jalan pengasuhan, yaitu orang tua yang penuh kasih sayang,
saling pengertian, cinta dan penghargaan. Anak tidak perlu dimanjakan karena akan melahirkan sifat mementingkan diri sendiri dan mengabaikan
kebutuhan orang lain. Orang tua perlu menciptakan keluarga yang penuh kasih sayang dan saling memaafkan, belajar bisa mendengar dan menerima
dengan baik diri kita lebih-lebih orang lain. Orang tua perlu membuka diri, mengambil resiko mengungkapkan dirinya pada putra-putrinya. Dengan cara
demikian orang tua memberi model dan pengalaman hidup bagi anak-anak untuk mengembangkan kecerdasan spiritual SQ-Nya.