Aktifitas Pembelajaran LatihanTugas a kimia tr stoikiometri dan ikatan kimia

53 KEGIATAN PEMBELAJARAN 4: IKATAN KIMIA

A. Tujuan

Setelah menelaah kegiatan pembelajaran 4 ini, pembaca diharapkan dapat; 1. Menjelaskan tentang ikatan kimia. 2. Menerapkan pengetahuan tentang ikatan kimia. 3. Menerapkan disiplin ilmu alam yang lain dalam pelajaran kimia secara kreatif dan inovatif. 4. Merancang percobaan kimia untuk pembelajaran atau penelitian kimia.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Menentukan ikatan kimia dan struktur yang terbentuk dari suatu unsur dengan unsur lain berdasarkan sifat periodik unsur 2. Menentukan kestabilan unsur berdasarkan konfigurasi gas mulia 3. Menggambarkan susunan elektron valensi atom gas mulia duplet dan oktet dan elektron valensi bukan gas mulia 4. Menentukan jenis ikatan senyawa berdasarkan data yang diberikan 5. Menjelaskan proses pembentukan NaCl berdasarkan ikatan ionik 6. Menentukan struktur Lewis dari beberapa unsur 7. Membandingkan proses terbentuknya ikatan kovalen tunggal, rangkap dua, dan rangkap tiga serta contoh senyawanya 8. Menjelaskan proses tebentuknya NH 3 dan ion NH 4 + berdasarkan pengetahuan ikatan kovalen 9. Menentukan struktur molekul berdasarkan pasangan elektron ikatan 10. Menjelaskan kepolaran senyawa berdasarkan pasangan elektron bebas 11. Merancang percobaan polaritas senyawa 12. Menjelaskan terbentuknya ikatan logam 13. Memprediksi bentuk molekul

C. Uraian Materi 1. Kestabilan Unsur

Setiap unsur akan berusaha mencapai kestabilan dengan cara berikatan dengan unsur lain. Unsur dikatakan stabil jika memiliki konfigurasi elektron seperti 54 konfigurasi unsur gas mulia golongan VIII A. Ini menunjukkan bahwa di alam unsur-unsur tidak stabil dalam keadaan unsur bebas. Ketidakstabilan unsur-unsur ini ada hubungannya dengan konfigurasi elektron yang dimilikinya. Perhatikan tabel berikut ini : Tabel 4. 1 Konfigurasi Elektron Unsur-Unsur Gas Mulia Periode Unsur Nomor atom K L M N O P 1 He 2 2 2 Ne 10 2 8 3 Ar 18 2 8 8 4 Kr 36 2 8 18 8 5 Xe 54 2 8 18 18 8 6 Rn 86 2 8 18 32 18 8 Berdasarkan tabel tersebut menyatakan bahwa elektron valensi gas mulia sebanyak 8 elektron, kecuali helium 2 elektron. Akibatnya unsur-unsur gas mulia sukar berikatan dengan unsur lain maupun dengan unsur sejenis, karena sudah memiliki konfigurasi elektron yang stabil. Suatu unsur dapat mencapai konfigurasi elektron gas mulia dengan cara melepaskan elektron valensi, menangkap elektron, atau menggunakan bersama elektron valensi membentuk pasangan elektron. Walter Kossel dan Gilbert Lewis tahun 1916 menyatakan bahwa terdapat hubungan antara stabilnya gas mulia dengan cara atom-atom unsur saling berikatan. Lewis mengemukakan bahwa jumlah elektron terluar dari dua atom yang berikatan, berubah sedemikian rupa sehingga konfigurasi elektron kedua atom tersebut sama dengan konfigurasi elektron gas mulia. Kecenderungan unsur- unsur untuk memiliki konfigurasi elektron seperti gas mulia mengikuti kaidah duplet dan kaidah Oktet. Pada kenyataannya, sangat jarang ditemukan atom unsur dalam keadaan bebas, tetapi selalu dalam bentuk persenyawaan. Hal ini karena dengan berikatan membentuk ikatan kimia menyebabkan atom suatu unsur lebih mudah mempertahankan kestabilannya, karena energi yang dibutuhkan jauh lebih kecil daripada ketika berada dalam bentuk bebasnya.

1.1 Kaidah Duplet

Kaidah duplet adalah kecenderungan unsur-unsur memiliki 2 elektron pada kulit terluar sehingga konfigurasi elektronnya seperti gas helium.