Hipotesis Pertama Hipotesis Kedua

commit to user Tinggi Rendah 51,0 50,5 50,0 49,5 49,0 48,5 Sikap I lmiah M e a n 48,907 50,812 49,859 Pengaruh Sikap I lmiah Terhadap Prestasi Afektif Siswa Alpha = 0,05 Gambar 4.10 Plot Uji Lanjut Anava Pengaruh Sikap Ilmiah Terhadap Prestasi Afektif Siswa Gambar 4.10 menunjukkan pengaruh sikap ilmiah siswa terhadap prestasi afektifnya. Dari gambar tersebut, dapat dijelaskan bahwa siswa yang memiliki sikap ilmiah tinggi ternyata memperoleh prestasi afektif yang lebih baik jika dibandingkan dengan siswa yang memiliki sikap ilmiah rendah. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa siswa dengan sikap ilmiah tinggi akan memperoleh prestasi afektif yang lebih baik daripada siswa yang memiliki sikap ilmiah rendah.

D. Pembahasan Hasil Analisis Data

1. Pembahasan Hasil Analisis Data Prestasi Kognitif

a. Hipotesis Pertama

Dari hasil analisis data menggunakan anava tiga jalan pada tabel 4.14 commit to user diperoleh p-value hipotesis null yang pertama H 01 sebesar 0,049. P-value ini lebih kecil dibandingkan dengan nilai taraf signifikansi α yang telah ditetapkan sebelumnya, yakni sebesar 0,05 atau 5. Dengan demikian, hipotesis null pertama H 01 yang menyatakan bahwa tidak ada pengaruh penggunaan metode eksperimen melalui laboratorium riil dan virtuil terhadap prestasi kognitif siswa, harus ditolak. Hal ini berarti bahwa antara media pembelajaran laboratorium riil dengan virtuil memiliki pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar siswa aspek kognitif pada pokok bahasan laju reaksi. Selanjutnya, dari hasil uji lanjut anava pada gambar 4.5 menunjukkan bahwa siswa yang dibelajarkan dengan laboratorium virtuil ternyata memperoleh prestasi kognitif yang lebih baik jika dibandingkan dengan siswa yang dibelajarkan dengan laboratorium riil. Dengan demikian, laboratorium virtuil lebih tepat digunakan untuk membelajarkan siswa pada materi laju reaksi dengan metode eksperimen untuk meningkatkan prestasi kognitif siswa.

b. Hipotesis Kedua

Dari hasil analisis data menggunakan anava tiga jalan pada tabel 4.14 diperoleh p-value hipotesis null yang kedua H 02 sebesar 0,001. P-value ini lebih kecil dibandingkan dengan nilai taraf signifikansi α yang telah ditetapkan sebelumnya, yakni sebesar 0,05 atau 5. Dengan demikian, hipotesis null kedua H 02 yang menyatakan bahwa tidak ada pengaruh gaya belajar visual dan gaya belajar kinestetik terhadap prestasi kognitif siswa, harus ditolak. Hal ini berarti bahwa antara siswa yang memiliki gaya belajar visual dengan siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik memiliki pengaruh yang signifikan terhadap commit to user prestasi belajar siswa aspek kognitif pada pokok bahasan laju reaksi. Selanjutnya, dari hasil uji lanjut anava pada gambar 4.6 menunjukkan bahwa siswa yang memiliki gaya belajar visual ternyata memperoleh prestasi kognitif yang lebih baik jika dibandingkan dengan siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa untuk meningkatkan prestasi kognitif siswa pada materi laju reaksi lebih tepat dibelajarkan pada siswa yang memiliki gaya belajar visual.

c. Hipotesis Ketiga

Dokumen yang terkait

Penerapan Laboratorium Riil Dan Virtual Pada Pembelajaran Fisika Melalui Metode Eksperimen Ditinjau Dari Gaya Belajar

0 4 33

PENGARUH PENGGUNAAN LABORATORIUM RIIL DAN LABORATORIUM VIRTUIL PADA PEMBELAJARAN FISIKA DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

0 7 111

PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN LABORATORIUM VIRTUIL DAN RIIL MELALUI METODE EKSPERIMEN DENGAN MEMPERHATIKAN EMOTIONAL SPIRITUAL QUOTIENT ( ESQ ) DAN KEMAMPUAN AWAL SISWA

0 3 13

PEMBELAJARAN KIMIA DENGAN METODE EKSPERIMEN MENGGUNAKAN LKS DAN DIAGRAM VEE DITINJAU DARI SIKAP ILMIAH DAN GAYA BELAJAR SISWA

1 9 144

PEMBELAJARAN IPA DENGAN METODE INKUIRI TERBIMBING MENGGUNAKAN LABORATORIUM RIIL DAN VIRTUIL DITINJAU DARI KEMAMPUAN MEMORI DAN GAYA BELAJAR SISWA.

0 0 10

PEMBELAJARAN KIMIA BERWAWASAN CET (Chemoedutainment) DENGAN EKSPERIMEN MENGGUNAKAN LABORATORIUM VIRTUIL DAN RIIL DITINJAU DARI GAYA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA (Pokok Materi Laju Reaksi dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya Pada Siswa Kelas X

0 0 7

PEMBELAJARAN BIOLOGI MODEL PBM MELALUI EKSPERIMEN DENGAN LABORATORIUM RIIL DAN LABORATORIUM VIRTUIL DITINJAU DARI KREATIVITAS DAN GAYA BELAJAR.

0 0 8

PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS PROBLEM SOLVING MENGGUNAKAN LABORATORIUM RIIL DAN VIRTUIL DITINJAU DARI GAYA BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA.

0 1 10

PEMBELAJARAN BARBASIS MASALAH MELALUI EKSPERIMEN DENGAN LABORATORIUM RIIL DAN LABORATORIUM VIRTUIL DITINJAU DARI KREATIVITAS DAN GAYA BELAJAR.

0 0 7

Penerapan Laboratorium Riil dan Virtuil pada Pembelajaran Biologi Ditinjau dari Gaya Belajar dan Kemampuan Memori Siswa JOKO W

12 28 123