Uji Reliabilitas Uji Coba Instrumen

commit to user 69

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas instrumen menggambarkan pada kemantapan dan keajegan alat ukur yang digunakan. Suatu alat ukur dikatakan memiliki reliabilitas atau keajegan yang tinggi jika dapat diandalkan dependability dan dapat digunakan untuk meramalkan predictability. Dengan demikian, alat ukur tersebut akan memberikan hasil pengukuran yang tidak berubah-ubah dan akan memberikan hasil yang serupa apabila digunakan berkali-kali. Suatu alat ukur atau instrumen dikatakan memiliki reliabilitas yang baik apabila alat ukur tersebut selalu memberikan hasil yang sama meskipun digunakan berkali-kali, baik oleh peneliti yang sama maupun oleh peneliti yang berbeda. Oleh karena itu, pengujian reliabilitas instrumen dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana konsistensi atau keajegan hasil pengukuran yang digunakan. Alat ukur yang reliabel berarti akan memberikan hasil pengukuran yang relatif sama apabila dilakukan pengulangan atas penggunaan alat ukur tersebut. Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data yang tidak bersifat tendensius atau mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu. Instrumen yang reliabel akan menghasilkan data yang sesuai dengan kondisi sesungguhnya. Instrumen dalam penelitian ini terdiri dari instrumen tes dan angket. Rumus yang digunakan untuk menguji reliabilitas instrumen yang berbentuk tes berbeda dengan instrumen bentuk angket. Untuk menguji reliabilitas instrumen bentuk tes digunakan persamaan Spearman-Brown atau teknik belah dua ganjil- genap Suharsimi Arikunto, 2006: 180. Dengan teknik belah dua ganjil-genap, commit to user 70 peneliti mengelompokkan skor butir bernomor ganjil sebagai belahan pertama dan kelompok skor butir bernomor genap sebagai belahan kedua. Langkah selanjutnya adalah mengkorelasikan skor belahan pertama dengan skor belahan kedua, dan akan diperoleh nilai r xy . Oleh karena indeks korelasi yang diperoleh baru menunjukkan hubungan antara dua belahan instrumen maka untuk memperoleh indeks reliabilitas soal masih harus menggunakan persamaan 3.2. r yy N 2xr yy 1 r yy pers. 3.2 Persamaan 3.2 menunjukkan rumus reliabilitas instrumen r 11 yang dikemukakan oleh Spearman-Brown. Reliabilitas instrumen dinyatakan dengan nilai r 11 yaitu indeks reliabilitas soal. Indeks reliabilitas soal r 11 tersebut hanya ditentukan oleh indeks korelasi antara dua belahan instrumen . Teknik belah dua ganjil-genap dengan persamaan 3.2 tersebut hanya dapat digunakan untuk menguji reliabilitas instrumen bentuk tes yang skornya 1 dan 0. Sedangkan untuk instrumen bentuk angket yang skornya merupakan rentangan antara beberapa nilai misal: 1 – 4 maka digunakan rumus Alpha. Rumus Alpha merupakan salah satu rumus untuk menguji reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya angket atau soal bentuk uraian. Rumus Alpha tersebut dinyatakan dalam bentuk persamaan 3.3. r yy N n n 1 1 ∑ σ σ pers. 3.3 commit to user 71 Persamaan 3.3 menunjukkan rumus reliabilitas instrumen yang dinyatakan dengan nilai r 11 . Nilai r 11 merupakan indeks reliabilitas soal yang dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: banyaknya butir soal n, jumlah varians butir , dan varians total . Sedangkan rumus varians butir dinyatakan dalam bentuk persamaan 3.4. R N ∑ x ∑ x N N pers. 3.4 Persamaan 3.4 merupakan rumus varians setiap butir soal dengan variabel X merupakan jumlah skor setiap siswa pada soal ke-n dan N merupakan jumlah siswa. Keputusan: r alpha positif dan r hitung r tabel maka item tersebut reliabel r alpha negatif dan r hitung r tabel maka item tersebut tidak reliabel Reliabilitas instrumen r 11 dapat diklasifikasikan sebagai berikut: 0,91 – 1,00 = Sangat tinggi 0,71 – 0,90 = Tinggi 0,41 – 0,70 = Cukup 0,21 – 0,40 = Rendah Negatif – 0,20 = Sangat rendah Tabel 3.5 merupakan ringkasan hasil uji reliabilitas instrumen secara keseluruhan. commit to user 72 Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Pengambilan Data No. Instrumen r hitung r tabel Keputusan Kategori 1. Gaya Belajar 0,47 0,363 Reliabel Cukup 2. Sikap Ilmiah 0,85 0,363 Reliabel Tinggi 3. Prestasi Afektif 0,88 0,363 Reliabel Tinggi 4. Prestasi Kognitif 0,87 0,363 Reliabel Tinggi Tabel 3.5 menunjukkan bahwa instrumen angket gaya belajar memiliki reliabilitas r hitung sebesar 0,47. Dengan mengacu pada klasifikasi reliabilitas yang ada maka dapat diputuskan bahwa instrumen tersebut tingkat reliabilitasnya tergolong cukup. Sementara itu, instrumen sikap ilmiah, prestasi afektif, dan prestasi kognitif memiliki reliabilitas r hitung masing-masing sebesar 0,85; 0,88; dan 0,87 sehingga dapat diputuskan bahwa ketiga instrumen tersebut tergolong tinggi reliabilitasnya. Dengan demikian, keempat instrumen pengambilan data tersebut memenuhi syarat uji coba reliabilitas instrumen sehingga dapat digunakan untuk mengambil data penelitian.

3. Analisis Daya Pembeda

Dokumen yang terkait

Penerapan Laboratorium Riil Dan Virtual Pada Pembelajaran Fisika Melalui Metode Eksperimen Ditinjau Dari Gaya Belajar

0 4 33

PENGARUH PENGGUNAAN LABORATORIUM RIIL DAN LABORATORIUM VIRTUIL PADA PEMBELAJARAN FISIKA DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

0 7 111

PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN LABORATORIUM VIRTUIL DAN RIIL MELALUI METODE EKSPERIMEN DENGAN MEMPERHATIKAN EMOTIONAL SPIRITUAL QUOTIENT ( ESQ ) DAN KEMAMPUAN AWAL SISWA

0 3 13

PEMBELAJARAN KIMIA DENGAN METODE EKSPERIMEN MENGGUNAKAN LKS DAN DIAGRAM VEE DITINJAU DARI SIKAP ILMIAH DAN GAYA BELAJAR SISWA

1 9 144

PEMBELAJARAN IPA DENGAN METODE INKUIRI TERBIMBING MENGGUNAKAN LABORATORIUM RIIL DAN VIRTUIL DITINJAU DARI KEMAMPUAN MEMORI DAN GAYA BELAJAR SISWA.

0 0 10

PEMBELAJARAN KIMIA BERWAWASAN CET (Chemoedutainment) DENGAN EKSPERIMEN MENGGUNAKAN LABORATORIUM VIRTUIL DAN RIIL DITINJAU DARI GAYA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA (Pokok Materi Laju Reaksi dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya Pada Siswa Kelas X

0 0 7

PEMBELAJARAN BIOLOGI MODEL PBM MELALUI EKSPERIMEN DENGAN LABORATORIUM RIIL DAN LABORATORIUM VIRTUIL DITINJAU DARI KREATIVITAS DAN GAYA BELAJAR.

0 0 8

PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS PROBLEM SOLVING MENGGUNAKAN LABORATORIUM RIIL DAN VIRTUIL DITINJAU DARI GAYA BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA.

0 1 10

PEMBELAJARAN BARBASIS MASALAH MELALUI EKSPERIMEN DENGAN LABORATORIUM RIIL DAN LABORATORIUM VIRTUIL DITINJAU DARI KREATIVITAS DAN GAYA BELAJAR.

0 0 7

Penerapan Laboratorium Riil dan Virtuil pada Pembelajaran Biologi Ditinjau dari Gaya Belajar dan Kemampuan Memori Siswa JOKO W

12 28 123