commit to user
belajar kinestetik terhadap prestasi afektif siswa, tidak ditolak. Hal ini berarti bahwa antara siswa yang memiliki gaya belajar visual dengan siswa yang
memiliki gaya belajar kinestetik tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar siswa aspek afektif pada materi laju reaksi.
c. Hipotesis Ketiga
Dari hasil analisis data menggunakan anava tiga jalan pada tabel 4.15 diperoleh p-value hipotesis null yang ketiga H
03
sebesar 0,029. P-value ini lebih kecil dibandingkan dengan nilai taraf signifikansi
α yang telah ditetapkan sebelumnya, yakni sebesar 0,05 atau 5. Dengan demikian, hipotesis null ketiga
H
03
yang menyatakan bahwa tidak ada pengaruh sikap ilmiah tinggi dan sikap ilmiah rendah terhadap prestasi afektif siswa, harus ditolak. Hal ini berarti bahwa
antara siswa yang memiliki sikap ilmiah tinggi dengan siswa yang memiliki sikap ilmiah rendah memiliki pengaruh secara signifikan terhadap prestasi belajar siswa
aspek afektif pada materi laju reaksi. Selanjutnya, dari hasil uji lanjut anava pada gambar 4.10 menunjukkan bahwa siswa yang dibelajarkan dengan sikap ilmiah
tinggi ternyata memperoleh prestasi afektif yang lebih baik jika dibandingkan dengan siswa yang dibelajarkan dengan sikap ilmiah rendah. Dengan demikian,
sikap ilmiah tinggi lebih tepat digunakan untuk membelajarkan siswa pada materi laju reaksi dengan metode eksperimen untuk prestasi afektif siswa.
d. Hipotesis Keempat
Dari hasil analisis data menggunakan anava tiga jalan pada tabel 4.15 diperoleh p-value hipotesis null yang keempat H
012
sebesar 0,849. P-value ini lebih besar dibandingkan dengan nilai taraf signifikansi
α yang telah ditetapkan
commit to user
sebelumnya, yakni sebesar 0,05 atau 5. Dengan demikian, hipotesis null keempat H
012
yang menyatakan bahwa tidak ada interaksi antara media pembelajaran dengan gaya belajar terhadap prestasi afektif siswa, tidak ditolak.
Hal ini berarti tidak ada interaksi antara antara media pembelajaran dengan gaya belajar terhadap prestasi belajar siswa aspek afektif pada materi laju reaksi.
e. Hipotesis Kelima
Dari hasil analisis data menggunakan anava tiga jalan pada tabel 4.15 diperoleh p-value hipotesis null yang kelima H
013
sebesar 0,458. P-value ini lebih besar dibandingkan dengan nilai taraf signifikansi
α yang telah ditetapkan sebelumnya, yakni sebesar 0,05 atau 5. Dengan demikian, hipotesis null kelima
H
013
yang menyatakan bahwa tidak ada interaksi antara media pembelajaran dengan sikap ilmiah siswa terhadap prestasi afektif siswa, tidak ditolak. Hal ini
berarti bahwa tidak ada interaksi antara media pembelajaran dengan sikap ilmiah siswa terhadap prestasi belajar siswa aspek afektif pada materi laju reaksi.
f. Hipotesis Keenam
Dari hasil analisis data menggunakan anava tiga jalan pada tabel 4.15 diperoleh p-value hipotesis null yang keenam H
023
sebesar 0,986. P-value ini lebih besar dibandingkan dengan nilai taraf signifikansi
α yang telah ditetapkan sebelumnya, yakni sebesar 0,05 atau 5. Dengan demikian, hipotesis null keenam
H
023
yang menyatakan bahwa tidak ada interaksi antara gaya belajar dengan sikap ilmiah siswa terhadap prestasi afektif siswa, tidak ditolak. Hal ini berarti
bahwa tidak ada interaksi antara gaya belajar dengan sikap ilmiah siswa terhadap prestasi belajar siswa aspek afektif pada materi laju reaksi.
commit to user
g. Hipotesis Ketujuh