Analisis Variansi Prestasi Kognitif

commit to user pembelajaran riil dan virtuil, gaya belajar siswa, dan sikap ilmiah siswa. Hasil uji homogenitas varians data disajikan pada tabel 4.13. Tabel 4.13 Ringkasan Hasil Uji Homogenitas No. Respon Faktor p-value Keputusan F-Test Levene’s Test 1. Prestasi Kognitif Media 0,706 0,582 Homogen 2. Prestasi Kognitif Gaya Belajar 0,107 0,220 Homogen 3. Prestasi Kognitif Sikap Ilmiah 0,280 0,409 Homogen 4. Prestasi Afektif Media 0,373 0,325 Homogen 5. Prestasi Afektif Gaya Belajar 0,390 0,554 Homogen 6. Prestasi Afektif Sikap Ilmiah 0,750 0,374 Homogen Tabel 4.13 ringkasan hasil uji homogenitas varians data di atas menunjukkan bahwa prestasi siswa ranah kognitif dan afektif memiliki p-value yang lebih besar dibandingkan dengan harga taraf signifikansi α = 0,05. Hal ini berarti bahwa semua hipotesis null H untuk prestasi kognitif dan afektif siswa pada faktor media, gaya belajar, dan sikap ilmiah siswa ditolak. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa homogenitas data prestasi siswa ranah kognitif dan afektif berdasarkan faktor media, gaya belajar, dan sikap ilmiah dapat terpenuhi.

C. Pengujian Hipotesis

1. Analisis Variansi Prestasi Kognitif

Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan anava tiga jalan karena faktor yang terlibat dan bertindak sebagai variabel bebas ada tiga faktor, yaitu media pembelajaran, gaya belajar, dan sikap ilmiah siswa. Adapun ringkasan hasil analisis variansi tiga jalan prestasi kognitif dengan frekuensi sel tidak sama dapat dicermati pada tabel 4.14. commit to user Tabel 4.14 Ringkasan Anava Tiga Jalan Prestasi Kognitif No. Sumber Variansi p-value Keputusan Uji 1. A 0,049 H 01 ditolak 2. B 0,001 H 02 ditolak 3. C 0,148 H 03 tidak ditolak 4. AB 0,410 H 012 tidak ditolak 5. AC 0,013 H 013 ditolak 6. BC 0,022 H 023 ditolak 7. ABC 0,783 H 0123 tidak ditolak Hasil tersebut digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan penolakan hipotesis penelitian sebagai berikut: a. H 01 : Tidak ada pengaruh penggunaan metode eksperimen melalui media riil dan virtuil terhadap prestasi kognitif siswa. Hipotesis H 01 ini ditolak karena p- value = 0,049 α = 0,05. b. H 02 : Tidak ada pengaruh gaya belajar visual dan gaya belajar kinestetik terhadap prestasi kognitif siswa. Hipotesis H 02 ini ditolak karena p-value = 0,001 α = 0,05. c. H 03 : Tidak ada pengaruh sikap ilmiah tinggi dan sikap ilmiah rendah terhadap prestasi kognitif siswa. Hipotesis H 03 ini tidak ditolak karena p-value = 0,148 α = 0,05. d. H 012 : Tidak ada interaksi antara media pembelajaran dengan gaya belajar terhadap prestasi kognitif siswa. Hipotesis H 012 ini tidak ditolak karena p-value = 0,410 α = 0,05. e. H 013 : Tidak ada interaksi antara media pembelajaran dengan sikap ilmiah siswa terhadap prestasi kognitif siswa. Hipotesis H 013 ini ditolak karena p-value = 0,013 α = 0,05. f. H 023 : Tidak ada interaksi antara gaya belajar dengan sikap ilmiah siswa commit to user terhadap prestasi kognitif siswa. Hipotesis H 023 ini ditolak karena p-value = 0,022 α = 0,05. g. H 0123 : Tidak ada interaksi antara media pembelajaran dengan gaya belajar dan sikap ilmiah siswa terhadap prestasi kognitif siswa. Hipotesis H 0123 ini tidak ditolak karena p-value = 0,783 α = 0,05. Ketentuan untuk menolak H dalam penelitian ini adalah jika p-value lebih kecil dibandingkan dengan nilai taraf signifikansi α = 0,05. Hasil perhitungan anava tiga jalan dengan menggunakan program minitab seri 15 pada tabel 4.14 di atas menunjukkan bahwa p-value untuk hipotesis yang pertama, kedua, kelima, dan keenam bernilai lebih kecil dari taraf signifikansi α. Dengan demikian, keempat hipotesis tersebut harus ditolak. Sementara itu, untuk hipotesis yang ketiga, keempat, dan ketujuh, p-value pada masing-masing hipotesis tersebut bernilai lebih besar dari taraf signifikansi α sehingga ketiga hipotesis ini tidak ditolak. Dengan demikian, hanya hipotesis pertama, kedua, kelima, dan keenam saja yang selanjutnya dapat diuji lanjut anava. Adapun ringkasan hasil analisis variansi tiga jalan prestasi afektif dengan frekuensi sel tidak sama dapat dicermati pada tabel 4.15. Tabel 4.15 Ringkasan Anava Tiga Jalan Prestasi Afektif No. Sumber Variansi p-value Keputusan Uji 1. A 0,000 H 01 ditolak 2. B 0,612 H 02 tidak ditolak 3. C 0,029 H 03 ditolak 4. AB 0,849 H 012 tidak ditolak 5. AC 0,458 H 013 tidak ditolak 6. BC 0,986 H 023 tidak ditolak 7. ABC 0,316 H 0123 tidak ditolak Hasil pada tabel 4.15 tersebut digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan commit to user penolakan hipotesis penelitian sebagai berikut: a. H 01 : Tidak ada pengaruh penggunaan metode eksperimen melalui laboratorium riil dan virtuil terhadap prestasi afektif siswa. Hipotesis H 01 ini ditolak karena p-value = 0,000 α = 0,05. b. H 02 : Tidak ada pengaruh gaya belajar visual dan gaya belajar kinestetik terhadap prestasi afektif siswa. Hipotesis H 02 ini tidak ditolak karena p-value = 0,612 α = 0,05. c. H 03 : Tidak ada pengaruh sikap ilmiah tinggi dan sikap ilmiah rendah terhadap prestasi afektif siswa. Hipotesis H 03 ini ditolak karena p-value = 0,029 α = 0,05. d. H 012 : Tidak ada interaksi antara media pembelajaran dengan gaya belajar terhadap prestasi afektif siswa. Hipotesis H 012 ini tidak ditolak karena p-value = 0,849 α = 0,05. e. H 013 : Tidak ada interaksi antara media pembelajaran dengan sikap ilmiah siswa terhadap prestasi afektif siswa. Hipotesis H 013 ini tidak ditolak karena p-value = 0,458 α = 0,05. f. H 023 : Tidak ada interaksi antara gaya belajar dengan sikap ilmiah siswa terhadap prestasi afektif siswa. Hipotesis H 023 ini tidak ditolak karena p-value = 0,986 α = 0,05. g. H 0123 : Tidak ada interaksi antara media pembelajaran dengan gaya belajar dan sikap ilmiah siswa terhadap prestasi afektif siswa. Hipotesis H 0123 ini tidak ditolak karena p-value = 0,316 α = 0,05. Ketentuan untuk menolak H dalam penelitian ini adalah jika p-value lebih commit to user kecil dibandingkan dengan nilai taraf signifikansi α = 0,05. Hasil perhitungan anava tiga jalan dengan menggunakan program minitab seri 15 pada tabel 4.15 di atas menunjukkan bahwa p-value untuk hipotesis yang pertama dan ketiga bernilai lebih kecil dari taraf signifikansi α. Dengan demikian, kedua hipotesis tersebut harus ditolak. Sementara itu, untuk hipotesis yang kedua, keempat, kelima, keenam, dan ketujuh, p-value pada masing-masing hipotesis tersebut bernilai lebih besar dari taraf signifikansi α sehingga kelima hipotesis ini tidak ditolak. Dengan demikian, hanya hipotesis pertama dan ketiga saja yang selanjutnya dapat diuji lanjut anava.

2. Uji Lanjut Analisis Variansi Tiga Jalan

Dokumen yang terkait

Penerapan Laboratorium Riil Dan Virtual Pada Pembelajaran Fisika Melalui Metode Eksperimen Ditinjau Dari Gaya Belajar

0 4 33

PENGARUH PENGGUNAAN LABORATORIUM RIIL DAN LABORATORIUM VIRTUIL PADA PEMBELAJARAN FISIKA DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

0 7 111

PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN LABORATORIUM VIRTUIL DAN RIIL MELALUI METODE EKSPERIMEN DENGAN MEMPERHATIKAN EMOTIONAL SPIRITUAL QUOTIENT ( ESQ ) DAN KEMAMPUAN AWAL SISWA

0 3 13

PEMBELAJARAN KIMIA DENGAN METODE EKSPERIMEN MENGGUNAKAN LKS DAN DIAGRAM VEE DITINJAU DARI SIKAP ILMIAH DAN GAYA BELAJAR SISWA

1 9 144

PEMBELAJARAN IPA DENGAN METODE INKUIRI TERBIMBING MENGGUNAKAN LABORATORIUM RIIL DAN VIRTUIL DITINJAU DARI KEMAMPUAN MEMORI DAN GAYA BELAJAR SISWA.

0 0 10

PEMBELAJARAN KIMIA BERWAWASAN CET (Chemoedutainment) DENGAN EKSPERIMEN MENGGUNAKAN LABORATORIUM VIRTUIL DAN RIIL DITINJAU DARI GAYA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA (Pokok Materi Laju Reaksi dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya Pada Siswa Kelas X

0 0 7

PEMBELAJARAN BIOLOGI MODEL PBM MELALUI EKSPERIMEN DENGAN LABORATORIUM RIIL DAN LABORATORIUM VIRTUIL DITINJAU DARI KREATIVITAS DAN GAYA BELAJAR.

0 0 8

PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS PROBLEM SOLVING MENGGUNAKAN LABORATORIUM RIIL DAN VIRTUIL DITINJAU DARI GAYA BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA.

0 1 10

PEMBELAJARAN BARBASIS MASALAH MELALUI EKSPERIMEN DENGAN LABORATORIUM RIIL DAN LABORATORIUM VIRTUIL DITINJAU DARI KREATIVITAS DAN GAYA BELAJAR.

0 0 7

Penerapan Laboratorium Riil dan Virtuil pada Pembelajaran Biologi Ditinjau dari Gaya Belajar dan Kemampuan Memori Siswa JOKO W

12 28 123