Hipotesis Ketiga Hipotesis Keempat Hipotesis Kelima

commit to user prestasi belajar siswa aspek kognitif pada pokok bahasan laju reaksi. Selanjutnya, dari hasil uji lanjut anava pada gambar 4.6 menunjukkan bahwa siswa yang memiliki gaya belajar visual ternyata memperoleh prestasi kognitif yang lebih baik jika dibandingkan dengan siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa untuk meningkatkan prestasi kognitif siswa pada materi laju reaksi lebih tepat dibelajarkan pada siswa yang memiliki gaya belajar visual.

c. Hipotesis Ketiga

Dari hasil analisis data menggunakan anava tiga jalan pada tabel 4.14 diperoleh p-value hipotesis null yang ketiga H 03 sebesar 0,148. P-value ini lebih besar dibandingkan dengan nilai taraf signifikansi α yang telah ditetapkan sebelumnya, yakni sebesar 0,05 atau 5. Dengan demikian, hipotesis null ketiga H 03 yang menyatakan bahwa tidak ada pengaruh sikap ilmiah tinggi dan sikap ilmiah rendah terhadap prestasi kognitif siswa, tidak ditolak. Hal ini berarti bahwa antara siswa yang memiliki sikap ilmiah tinggi dengan siswa yang memiliki sikap ilmiah rendah tidak memiliki pengaruh secara signifikan terhadap prestasi belajar siswa aspek kognitif pada pokok bahasan laju reaksi. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa faktor sikap ilmiah siswa, baik kategori tinggi maupun rendah, tidak berpengaruh terhadap peningkatan prestasi kognitif siswa pada materi laju reaksi.

d. Hipotesis Keempat

Dari hasil analisis data menggunakan anava tiga jalan pada tabel 4.14 diperoleh p-value hipotesis null yang keempat H 012 sebesar 0,410. P-value ini commit to user lebih besar dibandingkan dengan nilai taraf signifikansi α yang telah ditetapkan sebelumnya, yakni sebesar 0,05 atau 5. Dengan demikian, hipotesis null keempat H 012 yang menyatakan bahwa tidak ada interaksi antara media pembelajaran dengan gaya belajar terhadap prestasi kognitif siswa, tidak ditolak. Hal ini berarti tidak ada interaksi antara media pembelajaran dengan gaya belajar terhadap prestasi belajar siswa aspek kognitif pada pokok bahasan laju reaksi.

e. Hipotesis Kelima

Dari hasil analisis data menggunakan anava tiga jalan pada tabel 4.14 diperoleh p-value hipotesis null yang kelima H 013 sebesar 0,013. P-value ini lebih kecil dibandingkan dengan nilai taraf signifikansi α yang telah ditetapkan sebelumnya, yakni sebesar 0,05 atau 5. Dengan demikian, hipotesis null kelima H 013 yang menyatakan bahwa tidak ada interaksi antara media pembelajaran dengan sikap ilmiah siswa terhadap prestasi kognitif siswa, harus ditolak. Hal ini berarti bahwa ada interaksi antara media pembelajaran dengan sikap ilmiah siswa terhadap prestasi belajar siswa aspek kognitif pada materi laju reaksi. Selanjutnya, dari hasil uji lanjut anava pada gambar 4.7 menunjukkan bahwa siswa yang dibelajarkan dengan laboratorium riil dengan sikap ilmiah tinggi memperoleh prestasi kognitif yang lebih baik jika dibandingkan dengan siswa yang memiliki sikap ilmiah rendah. Sementara itu, siswa yang dibelajarkan dengan laboratorium virtuil dengan sikap ilmiah rendah ternyata memperoleh prestasi kognitif yang lebih baik daripada siswa yang memiliki sikap ilmiah tinggi.

f. Hipotesis Keenam

Dokumen yang terkait

Penerapan Laboratorium Riil Dan Virtual Pada Pembelajaran Fisika Melalui Metode Eksperimen Ditinjau Dari Gaya Belajar

0 4 33

PENGARUH PENGGUNAAN LABORATORIUM RIIL DAN LABORATORIUM VIRTUIL PADA PEMBELAJARAN FISIKA DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

0 7 111

PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN LABORATORIUM VIRTUIL DAN RIIL MELALUI METODE EKSPERIMEN DENGAN MEMPERHATIKAN EMOTIONAL SPIRITUAL QUOTIENT ( ESQ ) DAN KEMAMPUAN AWAL SISWA

0 3 13

PEMBELAJARAN KIMIA DENGAN METODE EKSPERIMEN MENGGUNAKAN LKS DAN DIAGRAM VEE DITINJAU DARI SIKAP ILMIAH DAN GAYA BELAJAR SISWA

1 9 144

PEMBELAJARAN IPA DENGAN METODE INKUIRI TERBIMBING MENGGUNAKAN LABORATORIUM RIIL DAN VIRTUIL DITINJAU DARI KEMAMPUAN MEMORI DAN GAYA BELAJAR SISWA.

0 0 10

PEMBELAJARAN KIMIA BERWAWASAN CET (Chemoedutainment) DENGAN EKSPERIMEN MENGGUNAKAN LABORATORIUM VIRTUIL DAN RIIL DITINJAU DARI GAYA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA (Pokok Materi Laju Reaksi dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya Pada Siswa Kelas X

0 0 7

PEMBELAJARAN BIOLOGI MODEL PBM MELALUI EKSPERIMEN DENGAN LABORATORIUM RIIL DAN LABORATORIUM VIRTUIL DITINJAU DARI KREATIVITAS DAN GAYA BELAJAR.

0 0 8

PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS PROBLEM SOLVING MENGGUNAKAN LABORATORIUM RIIL DAN VIRTUIL DITINJAU DARI GAYA BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA.

0 1 10

PEMBELAJARAN BARBASIS MASALAH MELALUI EKSPERIMEN DENGAN LABORATORIUM RIIL DAN LABORATORIUM VIRTUIL DITINJAU DARI KREATIVITAS DAN GAYA BELAJAR.

0 0 7

Penerapan Laboratorium Riil dan Virtuil pada Pembelajaran Biologi Ditinjau dari Gaya Belajar dan Kemampuan Memori Siswa JOKO W

12 28 123