commit to user 33
terhadap pendapatnya. Dari beberapa aspek sikap ilmiah di atas, maka sikap ilmiah yang dikembangkan untuk siswa antara lain: jujur, tanggung jawab,
disiplin, kritis, tekun dan terbuka. Dengan demikian, sikap ilmiah adalah sikap yang dimiliki sesesorang dengan parameter-parameter: kritis, disiplin, tanggung
jawab, ingin tahu, objektif, tekun, ingin menemukan dan terbuka.
9. Prestasi Belajar
Untuk mengetahui berhasil tidaknya seseorang dalam belajar maka perlu dilakukan suatu evaluasi, tujuannya untuk mengetahui prestasi yang diperoleh
siswa setelah proses belajar mengajar berlangsung. Prestasi dapat diartikan sebagai hasil diperoleh karena adanya aktivitas belajar yang telah dilakukan.
Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan prestasi merupakan hasil
dari proses belajar. Menurut S. Nasution 1996: 17 prestasi belajar adalah kesempurnaan yang dicapai seseorang dalam berfikir, merasa dan berbuat.
Prestasi belajar dikatakan sempurna apabila memenuhi 3 aspek yakni: kognitif, affektif, dan psikomotor. Sebaliknya dikatakan prestasi kurang memuaskan jika
seseorang belum mampu memenuhi target dalam ketiga kriteria tersebut. Faktor-faktor prestasi belajar dipengaruhi oleh faktor yang berasal dari
dalam diri siswa, yang meliputi: 1 gaya belajar, 2 motivasi, siswa yang memiliki motivasi kuat akan mencapai hasil yang maksimal, 3 intelegensi IQ, pada
umumnya siswa yang mempunyai IQ tinggi dapat lebih berprestasi daripada siswa yang IQ rendah, 4 kesehatan, yang dapat dijaga dengan berolah raga, makanan
bergizi, dan istirahat cukup, 5 kejelasan tujuan, siswa yang mempunyai kejelasan
commit to user 34
tujuan akan belajar lebih bersemangat, sehingga dapat menunjang keberhasilan dalam pencapaian prestasi terbaik dibandingkan dengan siswa yang tidak
mempunyai kejelasan tujuan. Adapun faktor yang berasal dari luar diri siswa meliputi: 1 sarana belajar atau laboratorium riil atau virtual, 2 metode mengajar,
dengan menggunakan banyak variasi metode belajar mengajar maka prestasi siswa akan lebih baik daripada metode ceramah. 3 faktor keluarga, apabila
lingkungan keluarga mendukung maka mendorong anak untuk dapat berprestasi, 4 faktor lingkungan sekolah, situasi sekolah yang nyaman dan komunikasi
kekeluargaan yang kondusif antara guru dan siswa, antara siswa dengan siswa di dalam sekolah merupakan pendukung keberhasilan siswa, 5 faktor lingkungan
masyarakat, siswa yang berada dalam masyarakat dengan kondisi yang baik akan berpengaruh positif terhadap prestasi siswa.
Menurut taksonomi Bloom 1956, hasil belajar terdiri dari tiga domain Dimyati dan Mudjiono, 2002: 26-32, yaitu:
a. Domain kognitif, berhubungan dengan kemampuan intelektual Ada enam tingkatan domain kognitif dari yang sederhana sampai yang
lebih kompleks, yaitu: 1 pengetahuan knowledge, yaitu kemampuan mengingat materi
pelajaran yang
telah dipelajari
sebelumnya; 2
pemahaman comprehention, understanding, seperti menafsirkan, menjelaskan, atau
meringkas; 3 penerapan application, yaitu kemampuan menafsirkan atau menggunakan materi pelajaran yang telah dipelajari ke dalam situasi baru atau
konkret; 4 analisis analysis, yaitu kemampuan menguraikan atau menjabarkan sesuatu ke dalam komponen-komponen atau bagian-bagian sehingga susunannya
commit to user 35
dapat dimengerti; 5 sintesis synthesis, yaitu kemampuan menghimpun bagian- bagian ke dalam suatu keseluruhan; 6 evaluasi evaluation, yaitu kemampuan
menggunakan pengetahuan untuk membuat penilaian terhadap sesuatu berdasarkan kriteria tertentu.
b. Domain afektif, berhubungan dengan perhatian, sikap, dan nilai Domain ini mempunyai lima tingkatan dari yang sederhana sampai kepada
yang lebih kompleks, yaitu: 1 penerimaan receiving, merupakan kepekaan menerima rangsangan stimulus baik berupa situasi maupun gejala; 2
penanggapan responding, berkaitan dengan reaksi yang diberikan seseorang terhadap stimulus yang datang; 3 penilaian valuing, berkaitan dengan nilai dan
kepercayaan terhadap gejala atau stimulus yang datang; 4 organisasi organization, yaitu penerimaan terhadap berbagai nilai yang berbeda
berdasarkan suatu sistem nilai tertentu yang lebih tinggi; 5 karakteristik nilai characterization by a value complex, merupakan keterpaduan semua sistem nilai
yang telah dimiliki seseorang, yang mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya.
c. Domain psikomotor, meliputi keterampilan motorik dan gerak fisik Domain psikomotor mempunyai enam tingkatan dari yang sederhana
hingga yang lebih kompleks, maliputi: 1 persepsi perception, berkaitan dengan penggunaan indera dalam melakukan kegiatan; 2 kesiapan melakukan pekerjaan
set, berkaitan dengan kesiapan melakukan suatu kegiatan, baik secara mental, fisik, maupun emosional; 3 mekanisme mechanism, berkaitan dengan
penampilan respons yang sudah dipelajari; 4 respons terbimbing guided
commit to user 36
respons, yaitu mengikuti atau mengulang perbuatan yang diperintahkan oleh orang lain; 5 kemahiran complex overt respons, berkaitan dengan keterampilan
yang sudah berkembang di dalam diri individu sehingga yang bersangkutan mampu memodifikasi pola gerakannya; 6 keaslian origination, merupakan
kemampuan menciptakan pola gerakan baru sesuai dengan situasi yang dihadapi. Dari beberapa teori di atas, dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar
merupakan hasil yang diperoleh siswa setelah belajar dan mengikuti proses pembelajaran, yang meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Proses
pembelajaran dikatakan berhasil baik apabila dapat menghasilkan prestasi belajar yang baik pula. Prestasi belajar mempunyai beberapa fungsi utama, antara lain: 1
Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai siswa; 2 Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu
siswa; 3 Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan; 4 Prestasi belajar sebagai indikator produktivitas suatu institusi pendidikan; 5
Prestasi belajar dapat dijadikan indikator daya serap atau kecerdasan siswa. Jadi, prestasi belajar tidak hanya berfungsi sebagai indikator keberhasilan
dalam belajar bidang tertentu saja tetapi juga berfungsi sebagai indikator kualitas institusi pendidikan. Berdasarkan fungsi belajar di atas maka betapa pentingnya
mengetahui prestasi belajar siswa, baik kognitif, afektif, maupun psikomotor karena dapat menjadi umpan balik bagi guru dalam melaksanakan proses
pembelajaran. Dengan demikian, guru dapat membuat evaluasi pembelajaran demi keberhasilan pembelajaran tersebut. Dalam penelitian ini, prestasi belajar
commit to user 37
kimia ditunjukkan dengan nilai atau angka, yaitu prestasi akhir dari hasil tes prestasi belajar kimia pokok bahasan laju reaksi.
10. Materi Pembelajaran IPA