commit to user 50
konsep abstrak ke percobaan dan aplikasi dunia nyata. Laboratorium virtuil menantang siswa untuk memecahkan masalah yang lebih efektif.
7. Virtual Computing Laboratories: A Case Study With Comparisons to Physical Computing Laboratories. Teknologi saat ini memungkinkan sekolah untuk
menyediakan laboratorium virtuil. Siswa menggunakan komputer baik di dalam maupun di luar kelas untuk melakukan penelitian atau tugas. Kemajuan
dalam jaringan, sistem operasi dan teknologi memungkinkan sekolah membuat laboratorium virtual.
8. Materials Science Virtual Laboratory as an Example of The Computer Aid in Material Engineering. Laboratorium virtuil merupakan media didaktik.
Laboratorium virtuil dapat digunakan secara praktis, murah dan mudah. Laboratorium virtual dapat memotivasi siswa untuk melakukan suatu
percobaan. Pada laboratorium riil diperlukan bahan yang mahal dan resiko kerusakan alat atau bahan.
C. Kerangka Berpikir
Berdasarkan teori-teori yang dikemukakan diatas, dibuatlah pemikiran yang merangkaikan teori-teori tersebut sekaligus dapat menghasilkan jawaban
sementara dari permasalahan yang dikemukakan. Adapun kerangka pemikiran yang mendasari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Pengaruh metode eksperimen dengan menggunakan laboratorium riil dan laboratorium virtuil terhadap prestasi belajar siswa.
commit to user 51
Salah satu materi pembelajaran kimia di SMA adalah laju reaksi yang bersifat abstrak dan kongkrit serta hitungan matematika. Hal ini dilakukan
dengan pertimbangan materi ini dianggap sulit untuk dipahami oleh siswa. Dalam materi tersebut terdapat konsep, perhitungan dan permasalahan yang
memerlukan pengamatan secara langsung. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen sebagai alternatif metode pembelajaran yang berpusat pada aktivitas
siswa. Dikatakan demikian, karena metode eksperimen merupakan metode pembelajaran yang menuntut siswa untuk melakukan percobaan dengan
mengalami dan membuktikan sendiri suatu materi yang sedang dipelajarinya. Adapun kelebihannya adalah metode ini dapat membuat siswa lebih percaya atas
kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaannya sendiri daripada hanya menerima dari guru atau buku saja. Selain itu, dengan menggunakan metode
eksperimen, pengetahuan yang diperoleh siswa lebih bermakna dan lebih lama dapat diingat atau tidak mudah lupa. Dengan demikian, diharapkan akan ada
pengaruh penggunaan metode pembelajaran eksperimen terhadap prestasi belajar kimia siswa. Apalagi metode ini diimbangi dengan adanya media laboratorium riil
dan virtuil. Laboratorium riil merupakan laboratorium yang di dalamnya terdapat alat-
alat dan bahan-bahan riil yang digunakan untuk melakukan percobaan. Adapun kelebihan dari media ini adalah akan meningkatkan motivasi belajar siswa dan
menguatkan ingatan tentang materi yang dieksperimenkan. Sedangkan laboratorium virtuil adalah alat-alat dan bahan kimia dalam program komputer
yang dioperasikan dengan komputer. Media ini merupakan salah satu solusi
commit to user 52
melakukan percobaan jika sekolah tidak ada alat dan bahan yang mencukupi. Kelebihannya adalah biaya lebih murah, waktu relatif singkat, dan memerlukan
ruang yang kecil. Dari penjelasan diatas diduga prestasi belajar siswa lebih baik menggunakan laboratorium virtuil dibandingkan laboratorium riil.
2. Pengaruh gaya belajar visual dan gaya belajar kinestetik terhadap prestasi belajar siswa.
Gaya belajar dipahami sebagai dengan cara bagaimana siswa lebih mudah dan lebih senang untuk belajar. Setiap siswa memiliki gaya belajar yang unik dan
berbeda. Jika siswa mempelajari sesuatu sesuai dengan karakteristik dan gaya belajarnya sendiri maka informasi yang diperolehnya akan lebih mudah untuk
diterima. Juga siswa akan lebih senang jika ia dibiarkan untuk belajar sesuai dengan cara atau gaya belajarnya sendiri. Hal tersebut akan berdampak pada hasil
belajar yang diperolehnya. Hasil belajar tersebut tercermin pada prestasi belajar, yang meliputi aspek kognitif dan afektif. Dengan demikian, gaya belajar visual
dan gaya belajar kinestetik diduga berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. 3. Pengaruh sikap ilmiah tinggi dan sikap ilmiah rendah terhadap prestasi belajar
siswa. Sikap
didefinisikan sebagai
keadaan internal
seseorang yang
mempengaruhi pilihan-pilihan atas tindakan-tindakan pribadi yang dilakukannya. Suatu objek atau stimulus merupakan suatu faktor yang dapat menimbulkan suatu
sikap tertentu pada seseorang. Sikap merupakan tenaga pendorong motif dari seseorang untuk timbulnya suatu perbuatan atau tindakan. Berdasarkan hal
tersebut di atas, sikap terhadap objek tertentu tidak hanya merupakan sikap
commit to user 53
pandangan atau sikap perasaan tetapi sikap yang disertai oleh suatu kecenderungan untuk bertindak sesuai dengan sikap terhadap objek tadi. Dengan
demikian, diduga ada pengaruh sikap ilmiah tinggi dan sikap ilmiah rendah terhadap prestasi belajar siswa.
4. Interaksi antara penerapan laboratorium riil dan laboratorium virtuil dengan gaya belajar terhadap prestasi belajar siswa.
Setiap peserta didik memiliki keistimewaan dan keunikan yang berbeda- beda. Salah satu keunikan tersebut tercermin pada perbedaan cara dari masing-
masing siswa untuk mendapatkan informasi lewat belajar. Karena setiap individu siswa memiliki cara atau gaya belajar yang tidak sama maka diperlukan metode
dan media pembelajaran yang dapat melayani kebutuhan masing-masing siswa tersebut. Siswa dengan gaya belajar visual seharusnya diakomodasi dengan
metode dan media pembelajaran yang sesuai dengan karakteristiknya. Begitupun dengan siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik. Siswa dengan gaya belajar
kinestetik juga harus dilayani dengan metode dan media pembelajaran yang sesuai dengan ciri gaya belajar kinestetik. Tujuannya adalah agar siswa lebih mudah dan
lebih senang untuk belajar memproses informasi dari lingkungannya. Jika siswa merasa lebih mudah dan senang untuk belajar maka hasil belajar yang diperoleh
juga akan lebih baik. Dengan demikian, diduga ada hubungan antara gaya belajar dan media pembelajaran terhadap prestasi belajar siswa.
5. Interaksi antara penerapan laboratorium riil dan laboratorium virtuil dengan sikap ilmiah terhadap prestasi belajar siswa.
commit to user 54
Sikap merupakan keyakinan seseorang menguasai objek atau situasi yang relatif tetap konsisten dan disertai respon penilaian menerima atau menolak
sehingga akan mempengaruhi perilaku seseorang. Sikap terbentuk dan berubah sejalan dengan perkembangan individu. Sikap juga merupakan hasil belajar
individu melalui interaksi sosial. Dengan demikian, sikap dapat dibentuk dan diubah melalui pendidikan. Pendidikan mempunyai peranan penting dalam
membina sikap seseorang yang harus mampu mengubah sikap negatif menjadi positif dan meningkatkan sikap positif lebih positif. Pendidikan pada suatu
sekolah tidak dapat dilepaskan dari proses pembelajaran di kelas. Sedangkan proses pembelajaran di kelas selalu berhubungan dengan pemilihan metode dan
media pembelajaran yang tepat. Pemilihan metode dan media pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa akan meningkatkan prestasi belajar kimia siswa.
Dengan demikian, diduga ada hubungan antara media pembelajaran dengan sikap ilmiah terhadap prestasi belajar siswa.
6. Interaksi antara gaya belajar dengan sikap ilmiah terhadap prestasi belajar siswa.
Pada alinea sebelumnya telah dijelaskan bahwa pemilihan metode dan media pembelajaran harus disesuaikan dengan gaya belajar siswa. Pemilihan
metode dan media pembelajaran yang sesuai dengan gaya belajar siswa akan meningkatkan prestasi belajar siswa. Begitu juga sebaliknya, pemilihan metode
dan media pembelajaran yang kurang sesuai dengan gaya belajar siswa akan berpengaruh pada hasil belajar yang kurang optimal. Karena gaya belajar dan
sikap ilmiah diduga dapat mempengaruhi hasil prestasi belajar siswa maka kedua
commit to user 55
faktor tersebut juga diduga dapat berinteraksi satu dengan yang lain terhadap prestasi belajar siswa.
7. Interaksi antara penggunaan laboratorium riil dan laboratorium virtuil dengan gaya belajar dan sikap ilmiah terhadap prestasi belajar siswa.
Kesimpulan akhir dari bagian ini diperoleh dengan merujuk pada apa yang telah disampaikan sebelumnya. Penelitian ini menggunakan tiga variabel bebas
dan satu variabel terikat. Ketiga variabel bebas tersebut telah diungkapkan pengaruhnya terhadap variabel terikat. Interaksi antar ketiga variabel bebas
terhadap variabel terikat juga telah dibahas sebelumnya. Dengan berpijak pada hal tersebut di atas maka dapat dinyatakan bahwa diduga ada interaksi antara media
pembelajaran dengan gaya belajar dan sikap ilmiah terhadap prestasi belajar kimia siswa.
D. Hipotesis