commit to user
kecil dibandingkan dengan nilai taraf signifikansi α = 0,05. Hasil perhitungan
anava tiga jalan dengan menggunakan program minitab seri 15 pada tabel 4.15 di atas menunjukkan bahwa p-value untuk hipotesis yang pertama dan ketiga bernilai
lebih kecil dari taraf signifikansi α. Dengan demikian, kedua hipotesis tersebut
harus ditolak. Sementara itu, untuk hipotesis yang kedua, keempat, kelima, keenam, dan ketujuh, p-value pada masing-masing hipotesis tersebut bernilai lebih
besar dari taraf signifikansi α sehingga kelima hipotesis ini tidak ditolak. Dengan
demikian, hanya hipotesis pertama dan ketiga saja yang selanjutnya dapat diuji lanjut anava.
2. Uji Lanjut Analisis Variansi Tiga Jalan
Uji lanjut anava atau uji komparasi ganda diperlukan untuk mengetahui karakteristik hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Uji lanjut
anava hanya dilakukan pada H yang ditolak, yaitu dengan cara membandingkan
rerata dengan uji komparasi ganda Scheffe. Dari hasil perhitungan anava tiga jalan
pada tabel 4.14 di atas, hipotesis yang perlu diuji lebih lanjut adalah hipotesis H
01
, H
02
, H
013
, H
023
. Adapun hasil uji lanjut anava tiga jalan untuk mengetahui bagaimana pengaruh atau pola interaksi pada masing-masing hipotesis tersebut
dapat dilihat pada gambar 4.5, 4.6, 4.7, dan 4.8.
commit to user
Virt uil Riil
69 68
67 66
65 64
63 62
Media M
e a
n
62,612 68,263
65,438
Pengaruh Media Terhadap Prestasi Kognitif Siswa
Alpha = 0,05
Gambar 4.5 Plot Uji Lanjut Anava Pengaruh Media Terhadap Prestasi Kognitif Siswa
Gambar 4.5 menunjukkan pengaruh media pembelajaran terhadap prestasi kognitif siswa. Dari gambar tersebut, dapat dijelaskan bahwa siswa yang
dibelajarkan dengan media virtuil ternyata memperoleh prestasi kognitif yang lebih baik jika dibandingkan dengan siswa yang dibelajarkan dengan media riil.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa laboratorium virtuil lebih tepat diterapkan untuk membelajarkan siswa pada pokok bahasan laju reaksi dengan
metode eksperimen untuk meningkatkan prestasi kognitif siswa.
commit to user
Visual Kinest et ik
70 68
66 64
62 60
Gaya Belajar M
e a
n
62,46 68,42
65,44
Pengaruh Gaya Belajar Terhadap Prestasi Kognitif Siswa
Alpha = 0,05
Gambar 4.6 Plot Uji Lanjut Anava Pengaruh Gaya Belajar Terhadap Prestasi Kognitif Siswa
Gambar 4.6 menunjukkan pengaruh gaya belajar terhadap prestasi kognitif siswa. Dari gambar tersebut, dapat dijelaskan bahwa siswa yang memiliki gaya
belajar visual ternyata memperoleh prestasi kognitif yang lebih baik jika dibandingkan dengan siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik. Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini, pokok bahasan laju reaksi lebih tepat dibelajarkan pada siswa yang memiliki gaya belajar visual.
commit to user
Virtuil Riil
74 72
70 68
66 64
62 60
Media M
e a
n
Rendah Tinggi
Sik ap I lmiah
I nteraction Plot for Kognitif
Data Means
Gambar 4.7 Plot Uji Lanjut Anava Interaksi Antara Media Pembelajaran Dengan Sikap Ilmiah Terhadap Prestasi Kognitif Siswa
Gambar 4.7 menunjukkan hubungan antara media pembelajaran dengan sikap ilmiah terhadap prestasi kognitif siswa. Dari gambar tersebut, dapat
dijelaskan bahwa siswa yang dibelajarkan dengan media laboratorium riil dengan sikap ilmiah tinggi memperoleh prestasi kognitif yang lebih baik jika
dibandingkan dengan siswa yang memiliki sikap ilmiah rendah. Sementara itu, siswa yang dibelajarkan dengan media laboratorium virtuil dengan sikap ilmiah
rendah ternyata memperoleh prestasi kognitif yang lebih baik daripada siswa yang memiliki sikap ilmiah tinggi.
commit to user
Visual Kinestetik
72,5 70,0
67,5 65,0
62,5 60,0
57,5 55,0
Gaya Belajar M
e a
n
Rendah Tinggi
Sik ap I lmiah
I nteraction Plot for Kognitif
Data Means
Gambar 4.8 Plot Uji Lanjut Anava Interaksi Antara Gaya Belajar Dengan Sikap Ilmiah Terhadap Prestasi Kognitif Siswa
Gambar 4.8 menunjukkan hubungan antara gaya belajar dengan sikap ilmiah terhadap prestasi kognitif siswa. Dari gambar tersebut, dapat dijelaskan
bahwa siswa dengan gaya belajar kinestetik yang memiliki sikap ilmiah rendah ternyata memperoleh prestasi kognitif yang lebih baik jika dibandingkan dengan
siswa yang memiliki sikap ilmiah tinggi. Sementara itu, siswa dengan gaya belajar visual yang memiliki sikap ilmiah tinggi ternyata memperoleh prestasi kognitif
yang lebih baik daripada siswa yang memiliki sikap ilmiah rendah. Sementara itu, dari hasil perhitungan anava tiga jalan pada tabel 4.15 di
atas, hipotesis yang perlu diuji lebih lanjut adalah hipotesis H
01
dan H
03
. Adapun hasil uji lanjut anava tiga jalan untuk mengetahui bagaimana pengaruh media
pembelajaran dan sikap ilmiah siswa terhadap prestasi afektifnya pada masing- masing hipotesis tersebut dapat dilihat pada gambar 4.9 dan 4.10.
commit to user
Virt uil Riil
52 51
50 49
48
Media M
e a
n
49,098 50,620
49,859
Pengaruh Media Terhadap Prestasi Afektif Siswa
Alpha = 0,05
Gambar 4.9 Plot Uji Lanjut Anava Pengaruh Media Terhadap Prestasi Afektif Siswa
Gambar 4.9 menunjukkan pengaruh media pembelajaran terhadap prestasi afektif siswa. Dari gambar tersebut, dapat dijelaskan bahwa siswa yang
dibelajarkan dengan laboratorium riil ternyata memperoleh prestasi afektif yang lebih baik jika dibandingkan dengan siswa yang dibelajarkan dengan laboratorium
virtuil. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa laboratorium riil lebih tepat diterapkan untuk membelajarkan siswa pada pokok bahasan laju reaksi dengan
metode eksperimen untuk meningkatkan prestasi afektif siswa.
commit to user
Tinggi Rendah
51,0 50,5
50,0 49,5
49,0 48,5
Sikap I lmiah M
e a
n
48,907 50,812
49,859
Pengaruh Sikap I lmiah Terhadap Prestasi Afektif Siswa
Alpha = 0,05
Gambar 4.10 Plot Uji Lanjut Anava Pengaruh Sikap Ilmiah Terhadap Prestasi Afektif Siswa
Gambar 4.10 menunjukkan pengaruh sikap ilmiah siswa terhadap prestasi afektifnya. Dari gambar tersebut, dapat dijelaskan bahwa siswa yang memiliki
sikap ilmiah tinggi ternyata memperoleh prestasi afektif yang lebih baik jika dibandingkan dengan siswa yang memiliki sikap ilmiah rendah. Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa siswa dengan sikap ilmiah tinggi akan memperoleh prestasi afektif yang lebih baik daripada siswa yang memiliki sikap
ilmiah rendah.
D. Pembahasan Hasil Analisis Data