Hakikat Pembelajaran Fisika LANDASAN TEORI

commit to user 15

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS

A. LANDASAN TEORI

1. Hakikat Pembelajaran Fisika

Menurut Cronbach dalam Suprijono 2007:1 menyebutkan bahwa “Learning is shown by a change in behavior as a result of experience” yang berarti pembelajaran adalah perubahan sikap dari suatu hasil pengalaman. Sehingga dasar dari suatu pelajaran adalah pengalaman yang diberikan kepada anak. Pengalaman yang diberikan dapat berbagai macam bentuknya baik secara disengaja ataupun tidak disengaja. Sebagai contoh adalah siswa yang melakukan suatu kegiatan praktikum di ruang laboratorium sekolah merupakan proses belajar yang disengaja. Makna disengaja adalah pengalaman yang sudah di rencanakan sebelumnya yaitu oleh pendidik atau guru. Menurut Rebber dalam Nursalim 2007:90 membatasi belajar dengan dua definisi. Pertama belajar adalah the process of acquiring knowledge proses memperoleh pengetahuan. Pengertian ini lebih sering dipakai dalam istilah psikologi kognitif. Kedua, belajar adalah a relatively permanent response potentially which occur as a result of reinforced practice suatu perubahan kemampuan bereaksi yang relatif langgeng sebagai hasil latihan yang diperkuat. Dalam definisi ini terdapat empat macam istilah yang esensial untuk memahami proses belajar, yaitu: Relatively permanent yang secara umum menetap Istilah ini bermakna bahwa perubahan yang serupa sementara seperti perubahan karena commit to user 16 mabuk, lelah, jenuh, dan perubahan karena perubahan fisik bukanlah termasuk belajar. Kedua Response potentially kemampuan bereaksi merupakan pengakuan terhadap perbedaan antara belajar dan penampilan atau kinerja hasil-hasil belajar. Hal ini merefleksikan keyakinan bahwa belajar itu merupakan peristiwa hipotesis yang hanya dapat dikenali melalui perubahan kinerja akademik yang dapat diukur. Ketiga Reinforced yang diperkuat merupakan kemajuan yang didapat dari proses belajar mungkin akan musnah atau sangat lemah apabila tidak diberikan penguatan. Keempat Practice praktek atau latihan menunjukkan bahwa proses belajar membutuhkan latihan yang berulang-ulang untuk menjamin kelestarian kinerja akademik yang telah dicapai siswa. Jika ditelaah tentang pengertian belajar di atas tentunya ada suatu proses yang harus dilakukan sehingga mengakibatkan adanya perubahan yang tampak. Proses ini merupakan suatu aktivitas selama memahami sesuatu untuk memperoleh pengalaman baru. Prinsip seseorang yang telah melakukan proses pembelajaran adalah adanya perubahan prilaku. Perubahan perilaku ini tentunya merupakan perubahan yang disadari dan berjalan secara kontinu. Selain hal itu perlu ditekankan bahwa perubahan perilaku yang terjadi adalah perubahan yang positif. Prinsip berikutnya belajar dapat juga dilakukan dalam situasi keadaan nyata atau kehidupan sehari-hari. Belajar sendiri merupakan interaksi antara individu dengan lingkungan sekitarnya sehingga terciptalah pengalam yang nyata. IPA berkaitan dengan cara mencari tahu tentang fenomena alam dalam kehidupan sehari-hari secara sistematis. Sehingga pembelajaran IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau commit to user 17 prinsip-prinsip saja melainkan juga merupakan suatu proses penemuan. Proses pembelajaran IPA diharapkan dapat menjadi wahana untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajaran menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kemampuan agar seseorang mampu memahai gejala-gejala yang ada di alam ini. Pembelajaran IPA diarahkan untuk membuktikan suatu fenomena dan bereksperimen sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar. Fisika merupakan salah satu cabang IPA yang mendasari perkembangan teknologi maju dan konsep hidup harmonis dengan alam Diknas,2004. Sebagai contoh Perkembangan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini dipicu oleh temuan di bidang fisika melalui penemuan piranti mikroelektronika yang mampu memuat banyak informasi dengan ukuran sangat kecil. Sebagai ilmu yang mempelajari fenomena alam, fisika juga memberikan pelajaran yang baik kepada manusia untuk hidup selaras berdasarkan hukum alam. Pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan serta pengurangan dampak bencana alam tidak akan berjalan secara optimal tanpa adanya pemahaman yang baik tentang fisika. Oleh karena itu pengembangan pembelajaran fisika ditujukan untuk mengembangkan kemampuan observasi dan eksperimen siswa agar mampu berpikir secara logis dan sistematis. Hal demikian didasari dengan tujuan pembelajaran fisika yakni mengembangkan pengalaman untuk dapat merumuskan masalah, mengajukan dan menguji hipotesis melalui percobaan, merancang dan commit to user 18 merakit instrument percobaan, mengumpulkan, mengolah dan menafsirkan data serta mengkomunikasikan hasil percobaan. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut maka kemampuan observasi dan eksperimentasi ini lebih ditekankan dalam suatu proses pembelajaran fisika. Selanjutnya dengan kemampaun matematis siswa dilatih untuk mengembangkan kemampuan berpikir taat asas. Kemampuan ini dilatihkan dalam proses pengelolaan data yang kebenarannya tidak diragukan lagi untuk selanjutnya siswa akan berlatih dalam menghubungkan antara pengetahuannya dalam bentuk suatu konsep, prinsip, hukum, teori dan postulat.

2. Teori Belajar

Dokumen yang terkait

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE INKUIRI TERBIMBING DAN INKUIRI TRAINING DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN AKTIVITAS SISWA

2 10 141

PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI TERBIMBING DENGAN MULTIMEDIA DAN LINGKUNGAN RIIL DITINJAU DARI MOTIVASI BERPRESTASI DAN KEMAMPUAN AWAL

0 7 154

Pembelajaran fisika dengan pendekatan inkuiri terbimbing menggunakan metode eksperimen dan demontrasi ditinjau dari kreativitas dan motivasi berprestasi

1 4 125

PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI KONSTRUKTIVISME MENGGUNAKAN METODE INKUIRI TERBIMBING DAN INKUIRI BEBAS TERMODIFIKASI DITINJAU DARI MOTIVASI BERPRESTASI DAN SIKAP ILMIAH.

0 0 22

PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN INKUIRI TERBIMBING DENGAN METODE EKSPERIMEN DAN METODE PROYEK DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIVITAS SISWA.

0 1 19

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING DAN INKUIRI BEBAS TERMODIFIKASI DITINJAU DARI KREATIVITAS DAN SIKAP ILMIAH SISWA.

0 0 19

PENGARUH PEMBELAJARAN CTL DENGAN INKUIRI BEBAS TERMODIFIKASI DAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DITINJAU DARI KREATIVITAS SISWA DAN KEMAMPUAN VERBAL.

0 1 17

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) MELALUI MEDIA RIIL DAN VIRTUIL DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERFIKIR ABSTRAK DAN MOTIVASI BERPRESTASI.

0 1 1

PENGGUNAAN LABORATORIUM RIIL DAN VIRTUIL PADA PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING DITINJAU DARI KEMAMPUAN MATEMATIS DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS

0 0 16

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN MODEL ISTAD DAN INKUIRI TERBIMBING DITINJAU DARI MOTIVASI BERPRESTASI DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK

1 1 22