commit to user 52
suatu konsep. Proses yang berjalan secara sistematis, kritis dan logis analitis inilah yang mampu mengantarkan siswa untuk mampu merumuskan sendiri
penemuannya dengan penuh percaya diri. Dengan menemukan suatu konsep fisika melalui pengalaman pribadi siswa maka akan mengarahkan konsep tersebut ke
dalam ingatan jangka panjang siswa. Penerapan model pembelajaran CTL menekankan pada pengalaman yang nyata untuk dibawa pada situasi
pembelajaran. Proses pembelajaran ini didasarkan atas teori belajar Bruner. Bruner menyatakan bahwa proses belajar mementingkan partisipasi aktif dari tiap
siswa, sehingga siswa akan berinteraksi dengan lingkungannya dalam menemukan suatu konsep. Berdasarkan hal inilah maka dapat diduga bahwa ada pengaruh
pembelajaran inkuiri terbimbing dan CTL terhadap prestasi yang diperoleh siswa.
Tentunya dari proses pembelajaran yang disajikan sebelumnya maka pembelajaran CTL lebih baik daripada pembelajaran inkuiri terbimbing.
2. Pengearuh Kemampuan berpikir abstrak terhadap prestasi belajar siswa
Selain didasarkan atas model pembelajaran tentunya faktor internal siswa juga harus diperhatikan. Pemilihan materi dinamikan partikel tidak terlepas dari suatu
proses beberapa fakta yang terkait kemudian dihubungkan satu dengan yang lainnya sehingga terjadilah suatu simpulan. Simpulan yang diperoleh inilah yang
kemudian disepakati sebagai konsep materi. Dalam pengambilan kesimpulan ini perlu adanya kejelian dalam mengamati setiap fenomena yang berlaku. Seorang
siswa SMA kelas X dengan rata-rata umur antara 15 tahun menurut Piaget telah memasuki tahap pemikiran operasi formal. Pada tahap ini logika remaja akan
berkembang dan digunakan. Proses ini dinamakan kemampuan berpikir abstarak
commit to user 53
siswa. Kemampuan berpikir abstrak ini tidak akan sama proses perkembangannya antara siswa satu dengan yang lainnya. Siswa dengan kemampuan berpikir abstark
tinggi akan mampu untuk meramalkan sesuatu yang akan datang karena dapat berpikir secara hipotesis dengan baik. Hal yang demikian diduga akan
memberikan suatu sumbangsih yang besar terhadap prestasi belajar siswa. Sehingga ada pengaruh kemampuan berpikir abstrak siswa terhadap prestassi
belajar siswa.
3. Pengaruh Motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar siswa
kegiatan eksperimen tentunya akan menuntut siswa untuk terus melakukan suatu pengamatan menurut Bandura terdapat empat elemen penting dalam proses
penagamatan yaitu atensi, retensi, produksi dan motivasi. Motivasi ini akan memberikan suatu dorongan kepada siswa dalam memperoleh tujuannya. Tujuan
siswa di sini tidak lain adalah prestasi belajar. Siswa dengan motivasi tinggi akan cenderung berupaya untuk mengarahkan segala kegiatannya untuk menuju
keberhasilan. Materi yang diberikan akan senantiasa menuntut siswa mencoba suatu perlakuan eksperimen. Siswa dengan motivasi tinggi akan terus berupaya
menguji kebenaran hipotesis yang telah mereka ambil. Siswa dengan motivasi belajar rendah akan mengikuti suatu alur proses pembelajaran sehingga akan
melakukan suatu eksperimen terlepas berhasil atau gagalnya suatu percobaan. Dengan demikian terdapat pengaruh terhadap motivasi berprestasi siswa baik
yang tinggi atau rendah terhadap prestasi belajar siswa.
4. Interaksi antara model pembelajaran inkuiri terbimbing dan CTL