Teori Belajar Bruner Prinsip belajar Piaget

commit to user 20 model yang dikagumi supaya dapat belajar melaui pengamatan. Retansi, agar dapat meniru perilaku model harus dapat mengingat perilaku itu. Pada fase retensi latihan pengamatan sangat membantu siswa untuk mengingat elemen-elemen perilaku yang dikehendaki sebagi misal urutan langkah-langkah suatu pekerjaan. Produksi , suatu proses pembelajaran dengan memberikan latihan-latihan agar membantu siswa lancar dan ahli dalam menguasai materi pelajaran. Pada fase ini dapat mempengaruhi terhadap motivasi siswa dalam menunjukkan kinerja. Motivasi , suatu cara agar dapat mendorong kinerja dan mempertahankan tetap dilakukannya ketrampilan yang baru diperoleh dengan memberikan penguatan bisa berupa nilai dan penghargaan atau insentif. Teori belajarn Bandura dalam penelitian ini berkaitan dengan cara siswa untuk memperoleh informasi keilmuan. Siswa akan melakukan suatu observasi dan percobaan-percoabaan baik sederhana atau komplek untuk menadapatkan konsep fisika.

b. Teori Belajar Bruner

Model pembelajaran Jerome Bruner dikenal dengan belajar penemuan discovery learning. “ Bruner menggangap bahwa belajar pengetahuan sesuai dengan pencarian pengetahuan secara aktif oleh manusia dan dengan sendirinya memberi hasil yang paling baik. Berusaha sendirian untuk mencari pemecahan masalah serta pengetahuan yang menyertainya, menghasilkan pengetauahuan yang benar-benar bermakna.” Trianto, 2007:26 Di dalam proses belajar Bruner mementingkan partisipasi aktif dari tiap siswa, dan mengenal dengan baik adanya perbedaan kemampuan. Dari uraian di atas maka dapat disarankan bahwa proses pembelajaran hendaknya melalui commit to user 21 partisipasi aktif dengan konsep-konsep dan prinsip-prinsip agar siswa mampu memperoleh pengalaman dan melakukan eksperimen. Menurut Rosser dalam Nursalim dkk 2007:61 model Bruner terhadap belajar di dasarkan pada dua asumsi. Pertama bahwa perolehan pengetahuan merupakan suatu proses yang interaktif. Bruner yakin bahwa orang yang belajar berinteraksi dengan lingkungan secara aktif, maka perubahan tidak hanya terjadi di lingkungan tetapi juga pada orang itu sendiri. Asumsi kedua orang yang mengkontruksi pengetahuannya dengan menghubungkan informasi yang masuk dengan informasi yang disimpan yang telah diperoleh sebelumnya. Kaitan dengan penelitian ini adalah siswa akan berinteraksi dengan lingkungan tempat melakukan suatu percobaan atau eksperimen baik di laboratorium atau di lingkungan sekitar sekolah.

c. Prinsip belajar Piaget

Piaget dalam Suprijono 2007:24 menjelaskan bahwa “perkembangan kognitif merupakan proses genetik.” Artinya perkembangan kognitif adalah proses yang didasarkan oleh perkembangan mekanisme biologis. Dalam proses perkembangan biologis ini tentunya sebagian besar akan dipengaruhi oleh manipulasi dan interaksi aktif anak dengan lingkungannya. Pengetahuan yang diperoleh akan datang dari suatu tindakan. Dalam Trianto 2007: 14 “Piaget yakin bahwa pengalaman fisik dan manipulasi lingkungan penting dari terjadinya perubahan perkembangan.” Oleh karena itu interaksi sosial dengan teman sebayanya juga akan membentuk proses perkembangan kognitif anak. Khususnya mereka akan saling berargumentasi dan berdiskusi membantu memperjelas commit to user 22 pemikiran yang pada akhirnya memuat pemikiran itu menjadi lebih logis. Piaget menyimpulkan dari penelitiannya bahwa organisme bukanlah agen yang pasif dalam perkembangan genetik. Perubahan genetik bukan peristiwa yang menuju kelangsungan hidup suatu organisme melainkan adanya adaptasi terhadap lingkungannya dan adanya interaksi antara organisme dan lingkungannya. Dalam responnya organisme mengubah kondisi lingkungan, membangun struktur biologi tertentu yang ia perlukan untuk tetap bisa mempertahankan hidupnya. Perkembangan kognitif yang dikembangkan Piaget banyak dipengaruhi oleh pendidikan awal Piaget dalam bidang biologi. Dari hasil penelitiannya dalam bidang biologi. Ia sampai pada suatu keyakinan bahwa suatu organisme hidup dan lahir dengan dua kecenderunngan yang fundamental, yaitu kecenderunag untuk beradaptasi dan organisasi tindakan penataan , untuk memahami proses-proses penataan dan adaptasi terdapat empat konsep dasar, yaitu sebagai berikut: 1 Skema istilah skema atau skemata yang diberikan oleh Piaget untuk dapat menjelaskan mengapa seseorang memberikan respon terhadap suatu stimulus dan untuk menjelaskan banyak hal yang berhubungan dengan ingatan. Skema adalah struktur kognitif yang digunakan oleh manusia untuk mengadaptasi diri terhadap lingkungan dan menata lingkungan ini secara intelektual.2 Asimilasi merupakan suatu proses kognitif, dengan asimilasi seseorang mengintegrasikan bahan-bahan persepsi atau stimulus ke dalam skema yan ada atau tingkah laku yang ada. Asimilasi berlangsung setiap saat. Seseorang tidak hanya memperoses satu stimulis saja, melainkan memproses banyak stimulus. Secara teoritis, asimilasi tidak menghasilkan perubahan skemata, tetapi asimilasi mempengaruhi commit to user 23 pertumbuhan skemata. Dengan demikian asimilasi adalah bagian dari proses kognitif, dengan proses itu individu secara kognitif megadaptsi diri terhadap lingkungan dan menata lingkungan itu. 3 Akomodasi dapat diartikan sebagai penciptaan skemata baru atau pengubahan skemata lama. Asimilasi dan akomodasi terjadi sama-sama saling mengisi pada setiap individu yang menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Proses ini perlu untuk pertumbuhan dan perkembangann kognitif. Antara asimilasi dan akomodasi harus ada keserasian dan disebut oleh Piaget adalah keseimbangan. Berdasarkan teori belajar yang dikemukakan oleh Piaget, dalam penelitian ini siswa akan melakukan suatu interaksi antara kemampuan kognitif dengan pengalaman yang telah didapatkan sehingga mampu untuk menarik suatu simpulan materi pembelajaran.

d. Teori Belajar Ausubel

Dokumen yang terkait

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE INKUIRI TERBIMBING DAN INKUIRI TRAINING DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN AKTIVITAS SISWA

2 10 141

PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI TERBIMBING DENGAN MULTIMEDIA DAN LINGKUNGAN RIIL DITINJAU DARI MOTIVASI BERPRESTASI DAN KEMAMPUAN AWAL

0 7 154

Pembelajaran fisika dengan pendekatan inkuiri terbimbing menggunakan metode eksperimen dan demontrasi ditinjau dari kreativitas dan motivasi berprestasi

1 4 125

PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI KONSTRUKTIVISME MENGGUNAKAN METODE INKUIRI TERBIMBING DAN INKUIRI BEBAS TERMODIFIKASI DITINJAU DARI MOTIVASI BERPRESTASI DAN SIKAP ILMIAH.

0 0 22

PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN INKUIRI TERBIMBING DENGAN METODE EKSPERIMEN DAN METODE PROYEK DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIVITAS SISWA.

0 1 19

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING DAN INKUIRI BEBAS TERMODIFIKASI DITINJAU DARI KREATIVITAS DAN SIKAP ILMIAH SISWA.

0 0 19

PENGARUH PEMBELAJARAN CTL DENGAN INKUIRI BEBAS TERMODIFIKASI DAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DITINJAU DARI KREATIVITAS SISWA DAN KEMAMPUAN VERBAL.

0 1 17

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) MELALUI MEDIA RIIL DAN VIRTUIL DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERFIKIR ABSTRAK DAN MOTIVASI BERPRESTASI.

0 1 1

PENGGUNAAN LABORATORIUM RIIL DAN VIRTUIL PADA PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING DITINJAU DARI KEMAMPUAN MATEMATIS DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS

0 0 16

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN MODEL ISTAD DAN INKUIRI TERBIMBING DITINJAU DARI MOTIVASI BERPRESTASI DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK

1 1 22