commit to user 99
Keadaan dilapangan menunjukkan bahwa siswa dengan kegiatan pembelajaran CTL  mereka  lebih  cenderung  untuk  memberikan  suatu  karya  yang  terbaik  baik
untuk  kelompoknya  karena  menyangkut  kreativitas  yang  diberikan  oleh  siswa untuk  melakukan  hal  yang  terbaik.  Pada  pembelajaran  inkuiri  hanya  cenderung
menyelesaikan  masalah-masalah  klasik  yang  berkaitan  dengan  konsep.  Siswa dengan motivasi tinggi dan kemampuan berpikir abstrak tinggi akan lebih nyaman
apabila  mengikuti  kegiatan  belajar  dengan  model  CTL  karena  mereka  akan mampu mengeksplorasi segala hal yang ada dalam pikirannya mereka akan lebih
antusias  untuk  memberikan  argumen-argumen  logis  mengenai  konsep  fisika. Sebaliknya siswa yang memiliki kemampuan berpikir abstrak rendah dan motivasi
rendah  akan  merasa  tertekan  apabila  mereka  mengikuti  kegiatan  pembelajaran CTL.  Sesuai  dengan  penelitian  yang  dilakukan  oleh  Tashoobbshirazi,2007
menunjukkan  siswa  dengan  motivasi  rendah  akan  memiliki  kecemasan  yang tinggi  dan    lemah  keyakinan  diri.  Hal  inilah  yang  mempengaruhi  seorang  siswa
dalam memperoleh prestasi belajar.
E. KELEMAHAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN
Dalam  penelitian  ini  telah  diusahakan  seminimal  mungkin  terjadi  kesalahan, akan  tetapi  kelemahan  dan  keterbatasan  dari  penelitian  tidak  dapat  dihindari
secara  penuh.  Dalam  penelitian  ini  kelemahan  dan  keterbatasan  yang  ada  antara lain:
commit to user 100
1.  Instrument  yang  digunakan  hanya  diuji  cobakan  satu  kali  pada  sekolah pembanding,  padahal  sebaiknya  instrument  yang  diuji  cobakan  dilakukan
berkali-kali di sekolah pembanding yang setara. 2.  Prestasi  belajar  yang  diamati  peningkatanya  hanya  disatu  pokok  bahasan
seharusnya prestasi belajar yang diamati adalah disemua pokok bahasan. 3.  Untuk mengobservasi kegiatan laboratorium seharusnya tidak hanya dilakukan
oleh satu guru akan tetapi diperlukan beberapa guru. 4.  Guru kurang memberikan umpan ba lik kepada siswa terutama kepada siswa
yang memiliki motivasi rendah dan kemampuan berpikr abstrak rendah.
commit to user 101
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. SIMPULAN
Dari  penelitian  yang  telah  dilakukan  maka  diperoleh  suatu  simpulan  sebagai berikut ini:
1.  Pembelajaran  CTL  dan  Pembelajaran  inkuiri  terbimbing  memberikan  hasil nilai  rata-rata  65,80  dan  60,34.  Pelaksanaan  kedua  model  pembelajaran  ini
bertujuan untuk membentuk pola pikir sains siswa. Siswa akan mampu untuk menaganalisis gejala alam yang ada sebelum menarik suatu simpulan.
2.  Kemampuan  berpikir  abstrak  siswa  memberikan  pengaruh  yang  besar  dalam pelaksanaan  pembelajaran  dengan  model  inkuiri  terbimbing  dan  CTL.  Siswa
yang  memiliki  kemampuan  berpikir  abstrak  tinggi  mampu  memberikan sumbangsih  yang  besar  terhadap  pencapaian  prestasi  belajar  siswa.  Siswa
yang memiliki kemampuan  berpikir abstrak tinggi akan mudah menganalisis gejala-gejala alam yang ada untuk menarik suatu simpulan.
3.  Motivasi  berprestasi  siswa  mempengaruhi  prestasi  siswa  dalam  pencapaian prestasi  belajar.  Motivasi  berprestasi  siswa  yang  tinggi  akan  senatiasa
melakukan  percobaan  ataupun  eksperimen  secara  baik  karena  pada  kedua model  ini  siswa  akan  cenderung  melakukan  percobaan  atau  eksperimen  baik
di  laboratorium  atau  di  lingkungan  sekitar  untuk  membuktikan  gejala  alam yang ada sebagai suatu konsep dasar fisika.
commit to user 102
4.  Dalam pembelajaran menggunakan model inkuiri terbimbing dan CTL terjadi suatu  interaksi  dengan  kemampuan  berpikir  abstrak  siswa  terhadap  prestasi
belajar  siswa.  Siswa  dengan  kemampuan  berpikir  abstrak  tinggi  ketika mengikuti  pembelajaran  dengan  model  CTL  mampu  menghasilkan  prestasi
belajar  yang  tinggi.  Sedangkan  siswa  yang  memiliki  kemampuan  berpikir abstrak  yang  rendah  juga  mampu  menghasilkan  prestasi    belajar  yang  tinggi
pula ketika mengikuti pembelajaran dengan model inkuiri terbimbing. 5.  Dalam proses pembelajaran menggunakan model inkuiri terbimbing dan CTL
tidak  terjadi  interaksi  dengan  motivasi  berprestasi  siswa.  Hal  yang  demikian menunjukkan  bahwa  siswa  yang  memiliki  motivasi  berprestasi  tinggi  akan
mendapatkan  prestasi  belajar  yang  tinggi  pula  baik  diajarkan  dengan menggunakan model inkuiri terbimbing atau CTL.
6.  Ketika  pembelajaran  berlangsung  tidak  terjadi  interaksi  antara  kemampuan berpikir  abstrak  siswa  dengan  motivasi  berprestasi  siswa.  Siswa  yang
memiliki  motivasi  berprestasi  yang  tinggi  dan  kemampuan  berpikir  abstrak tinggi  cenderung  memiliki  prestasi  belajar  yang  tinggi  pula  sebaliknya  siswa
yang  memiliki  kemampuan  berpikir  abstrak  rendah  dan  motivasi  berprestasi berprestasi rendah akan memiliki prestasi belajar yang rendah pula.
7.  Pelaksanaan  pembelajaran  CTL  dan  inkuri  terbimbing  tidak  memberikan interaksi  antara  kemampuan  berpikir  abstrak  siswa  dan  motivasi  berprestasi
siswa  terhadap    kemampuan  prestasi  belajar  siswa.  Siswa  yang  memiliki kemampuan  berpikir  abstrak  tinggi  dan  motivasi  belajar  tinggi  akan
mengahsilkan  prestasi  belajar  yang  tinggi  apabila  ikut  dalam  proses  belajar
commit to user 103
CTL  atau  inkuiri  terbimbing  sedangkan  siswa  yang  memiliki  kemampuan berpikir  abstrak  rendah  dan  kemampuan  berpikir  abstrak  rendah  akan
cenderung memiliki prestasi belajar yang rendah baik di kelas CTL atau inkuri terbimbing.
B. IMPLIKASI