commit to user 34
spasial, pengenalan, bentuk dan pola musik, seni, kepekaan warna, kreativitas dan visualisasi.
6. Motivasi Berprestasi
Motivasi adalah suatu dorongan pada diri seseorang sehingga mampu melakukan sesuatu untuk kepentingannya diri sendiri. Menurut Frederick J Mc.
Donald dalam H. Nashr 2004:39 “Motivasi belajar adalah suatu perubahan tenaga di dalam diri seseorang pribadi yang ditandai dengan timbulnya perasaan
dan reaksi untuk mencapai tujuan.” Sehingga motivasi ini penting bagi seseorang karena merupakan kondisi psikologis untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Dalam kegiatan belajar tentunya motivasi merupakan daya penggerak di dalam diri siswa yang akan menimbulkan semangat belajar serta melakukan suatu proses
pembelajaran dengan baik. Menurut Sobry Sutikno www. Google motivasi belajar.html disebutkan
bahwa motivasi dibagi menjadi dua bagian, yaitu motivasi intristik yaitu jenis motivasi yang timbul dari diri seseorang tanpa adanya suatu paksaan dari pihak
lain akan tetapi merupakan kemauan diri sendiri dan motivasi Ekstrinsik yaitu jenis motivasi yang timbul akibat pengaruh dari luar individu bisa merupakan
ajakan, hadiah ataupun paksaan dari pihak yang lainnya. Siswa yang setiap kali proses pembelajaran berlangsung selalu memperhatikan guru bisa jadi mereka
memiliki motivasi intristik. Siswa ini dengan kesadaran dirinya memperhatikan materi yang diajarakan tanpa adanya suatu paksaan atau memang merasa butuh
dengan kaitan materi yang diajarkan. Adanya gangguan dari luar seperti suara
commit to user 35
gaduh ataupun lalu lalang kendaran bukan merupakan hambatan berarti bagi siswa seperti ini. Lain halnya dengan siswa yang tidak memiliki motivasi Ekstrinsik,
kondisi siswa seperti ini mutlak memerlukan berbagai dorongan untuk mampu mengikuti materi pelajaran yang diberikan oleh pendidik.
Satu jenis motivasi paling penting dalam psikologi adalah motivasi berprestasi atau achievement motivation Muhammad,2007:27. “Kecenderungan berupaya
sampai berhasil dan memilih kegiatan yang mengarah pada tujuan dan mengarah pada keberhasilankegagalan”. Dengan adanya motivasi berprestasi ini seorang
siswa akan cenderung berupaya memperoleh suatu tujuan dengan hasil yang maksimal. Tentunya setiap siswa akan berbeda menyikapi hal ini. Siswa yang
memiliki motivasi berprestasi tinggi akan bertahan lebih lama dalam proses pembelajaran sehingga mampu menghasilkan sesuatu yang memuaskan menurut
dia. Siswa dengan motivasi berprestasi kurang akan cenderung menghubungkan kegagalannya dengan kurangnya upaya faktor internal. Singkatnya seorang
siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi apabila mengalami kegagalan maka akan melipatgandakan upaya mereka sampai mereka benar-benar berhasil.
7. Prestasi Belajar