Model Produk Antara KERANGKA PEMIKIRAN

Dengan kata lain penerimaan maksimum dapat diperoleh jika rate of product transformation RPT sama dengan rasio harga. Dalam teori ekonomi hubungan produk-produk bisa bersifat kompetitif, komplementer, suplementer dan produk gabungan Doll Orazem, 1978. Untuk itu petani sebagai manajer pertanian harus mencoba untuk mengkombinasikan produk-produk yang diproduksi dari sumberdaya yang terbatas untuk mengambil keuntungan yang maksimum dari adanya hubungan yang komplementer atau suplementer di antara produk-produk tersebut Soekartawi et al., 1985

3.2. Model Produk Antara

Konsep model produk antara dapat digunakan untuk menjelaskan konsep integrasi, dimana input untuk usahatani ternak berasal dari output yang dihasilkan oleh usahatani tanaman. Berbeda dengan konsep usahatani terpadu sebagaimana yang dijelaskan pada Gambar 1, maka konsep integrasi lebih lengkap lagi, sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 2, dimana produk yang dihasilkan pertanian digunakan sebagai input untuk produk pertanian lainnya yang disebut sebagai intermediate product atau produk antara. Sejumlah input yang digunakan misalnya pada lahan tertentu, dihasilkan output berupa hijauan Z 1 sekaligus juga menghasilkan biji-bijian atau grain Z 2 . Sebagai contoh lain pada lahan sawah juga ditanami rumput untuk pakan ternak sapi. Hasil yang diperoleh pada lahan sawah ini adalah dedak ataupun jerami padi yang dapat digunakan sebagai input bagi ternak sapi untuk menghasilkan daging, bersama-sama dengan rumput yang juga dihasilkan dari areal persawahan. Pada konsep integrasi, Z 2 dapat digambarkan sebagai produk sampingan yang dihasilkan dari penggunaan sejumlah input tertentu dimana input Z 1 Hijauan ini juga digunakan untuk menghasilkan hijauan. Produk sampingan sebagai output digunakan sebagai input bagi ternak untuk menghasilkan final product berupa daging Sumber : Debertin 1986 Gambar 2. Penentuan Kombinasi Optimum Produk Antara Gambar 2 memperlihatkan bahwa kombinasi output yang dihasilkan antara hijauan dan biji-bijian adalah sepanjang Kurva Kemungkinan Produksi KKP. Hijauan dan biji-bijian yang dihasilkan oleh input lahan merupakan produk antara yang dapat digunakan sebagai input bagi sapi untuk menghasilkan produk berupa daging Parakkasi, 1995. Kombinasi input hijauan dan biji-bijian yang digunakan untuk memproduksi daging ditunjukkan sepanjang kurva isokuan. Jika produk antara yang dihasilkan oleh tanaman tersebut tidak diperjualbelikan atau dengan kata lain tidak ada pasar bagi produk antara, maka kombinasi hijauan dan biji-bijian yang akan memberikan produksi daging yang Z 2 Biji-bijian Isokuan produk daging dengan jual beli produk antara Isokuan produk daging tanpa jual beli produk antara Iso Revenue KKP C A Z 1c Z 1b Z 1a Z 2b Z 2a B Z 2c paling optimum adalah pada titik A, dengan jumlah hijauan yang dihasilkan adalah sebanyak Z 1b dan biji-bijian sebanyak Z 2a , karena pada saat ini kurva kemungkinan produksi bersinggungan dengan kurva isokuan. Solusi optimum terletak pada titik tangen RPT Rate of Product Transformation dari kombinasi produk antara hijauan dan biji-bijian yang dihasilkan dari sejumlah input tertentu yang sama dengan MRTS Marginal Rate of Technical Substitution dari kombinasi hijauan dan biji-bijian untuk memproduksi sejumlah produk tertentu daging sebagai final product. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa RPT untuk memproduksi biji-bijian dan hijauan sama dengan MRTS biji-bijian dan hijauan untuk memproduksi daging. Jika terdapat pasar untuk produk antara, maka kombinasi optimum yang memberikan pendapatan maksimum adalah pada titik B. Jika harga produk antara dipersoalkan karena ada pasar untuk kegiatan penjualan dan pembelian hijauan Z 1 dan biji-bijian Z 2 , maka terdapat pertimbangan harga yang ditunjukkan dengan adanya garis iso revenue, yaitu garis yang menunjukkan tingkat pendapatan yang sama dari kombinasi produksi hijauan dan biji-bijian. Nilai kombinasi produk 0Z 1a dan 0Z 2c sama dengan nilai kombinasi produk 0Z 1c dan 0Z 2a yang dapat digunakan untuk meningkatkan produksi output daging pada tingkat isokuan optimum daging . Tetapi produk hijauan yang dihasilkan petani 0Z 1a tidak mencukupi kebutuhan untuk memproduksi daging pada tingkat isokuan optimum dari daging yaitu sebesar 0Z 1c . Di sisi lain terdapat kelebihan biji-bijian yang dihasilkan yaitu sebanyak Z 2a Z 2c , karena yang dibutuhkan untuk memproduksi daging hanya sebesar 0Z 2a . Dengan demikian, pada tingkat harga pasar, petani akan menjual biji-bijian sebesar Z 2a Z 2c dan membeli hijauan sebesar Z 1a Z 1c . Dengan adanya jual beli produk antara ini akan merangsang petani untuk meningkatkan output dibanding bila petani hanya menggunakan produk sendiri.

3.3. Konsep Pemecahan Masalah dengan Program Linier