Konsep Hubungan Antara Dua Produk

III. KERANGKA PEMIKIRAN

Aktivitas usahatani sangat terkait dengan kegiatan produksi yang dilakukan petani, yaitu kegiatan memanfaatkan sejumlah faktor produksi yang dimiliki petani dengan jumlah yang terbatas. Produksi merupakan suatu kegiatan yang merubah input menjadi output. Kegiatan ini dalam ekonomi biasa disebut fungsi produksi. Fungsi produksi menggambarkan hubungan teknis yang merubah input sumberdaya menjadi output Debertin, 1986; Beattie and Taylor, 1985. Produksi maksimal dapat dicapai jika petani melakukan aktivitas produksi secara efisien, yaitu dengan sumberdaya yang terbatas dapat dihasilkan produksi maksimal atau dengan jumlah sumberdaya yang minimal diperoleh produksi dengan jumlah tertentu, sehingga konsep produksi sangat terkait dengan efisiensi. Dalam kaitannya dengan konsep efisiensi teknis, suatu tingkat penggunaan faktor produksi dikatakan lebih efisien dari tingkat pemakaian yang lain apabila dapat memberikan rata-rata produksi Average Physical Product yang lebih besar Sugiarto et al., 2005. Pelaku ekonomi biasanya lebih memfokuskan perhatian pada konsep efisiensi ekonomis dibandingkan efisiensi teknis. Dalam hal ini, efisiensi ekonomis tercapai pada saat pemakaian input atau faktor produksi memberikan keuntungan yang maksimum.

3.1. Konsep Hubungan Antara Dua Produk

Memadukan usahatani tanaman dengan ternak merupakan aktivitas produksi yang memadukan dua cabang usahatani atau lebih. Dengan demikian sumberdaya yang tersedia dimanfaatkan secara bersama untuk menghasilkan tanaman serta memelihara ternak. Dalam satu areal lahan misalnya, petani selain mengusahakan tanaman pangan juga memelihara ternak. Sehingga dalam luasan lahan tertentu, petani dihadapkan pada pilihan berapa luasan lahan yang sebaiknya digunakan untuk menanam tanaman pangan serta berapa jumlah ternak yang dapat dipelihara, sesuai dengan jumlah hijauan maupun limbah hasil pertanian yang dapat disediakan dari luasan lahan tersebut. Terbatasnya jumlah tenaga kerja keluarga, juga menuntut petani untuk dapat mengalokasikan waktu kerja pada kegiatan tanaman dan memelihara ternak. Dalam hal ini petani harus dapat menentukan berapa besar sebaiknya alokasi waktu untuk masing-masing anggota keluarga yang dicurahkan pada setiap kegiatan usahatani tersebut. Demikian pula untuk sumberdaya lainnya yang digunakan sebagai input produksi. Jika tujuan petani adalah memperoleh pendapatan maksimal dari hasil tanaman serta memelihara ternak, maka petani dituntut untuk dapat mengalokasikan masing-masing sumberdaya yang terbatas tersebut secara efisien. Kondisi ini dapat digambarkan dengan Kurva Kemungkinan Produksi KKP, sebagaimana terlihat pada Gambar 1. Kurva kemungkinan produksi ini menunjukkan kombinasi dua produk yang dapat dihasilkan dari sejumlah input tertentu, sesuai dengan ketersediaan sumberdaya yang dimiliki petani. Berdasarkan Gambar 1 dapat dijelaskan bahwa usahatani tanaman dan usahatani ternak dilakukan pada areal lahan yang sama sebagai input produksinya. Dengan sejumlah input tertentu, jumlah ternak yang dapat dihasilkan ditunjukkan sepanjang sumbu horisontal y 1 , dan jumlah tanaman yang dihasilkan adalah sepanjang sumbu vertikal y 2 . Untuk menentukan berapa jumlah ternak dan tanaman yang sebaiknya diproduksi untuk memberikan pendapatan yang y 1 ’ maksimum, maka dapat digunakan garis iso revenue. Garis iso revenue ini menunjukkan bahwa sepanjang garis tersebut memberikan jumlah penerimaan yang sama, baik dari usaha tanaman maupun ternak. Kombinasi produksi ternak dan produksi tanaman yang dapat memaksimumkan penerimaan adalah pada titik A, dimana KKP bersinggungan dengan garis iso-revenue. Jumlah ternak yang diproduksi adalah sebanyak y 1 ’ dan jumlah tanaman yang diproduksi adalah y 2 ’. y 2 Tanaman Pangan Kurva Kemungkinan Produksi y 2 ’ A Iso revenue-line R= p 1 y 1 + p 2 y 2 Sumber : Diadopsi dari Debertin 1986 Gambar 1. Penentuan Kombinasi Optimum Dua Produk Sebagaimana dijelaskan oleh Debertin 1986, kondisi pada Gambar 1 dapat pula dituliskan secara matematis sebagai berikut : Untuk menghasilkan produk y 1 dan y 2 dengan sejumlah input tertentu, maka digunakan persamaan : x = gy 1 ,y 2 ………………………………………………………...…… 1 dimana: x = bundle input yang digunakan untuk produksi ternak dan tanaman y 1 Ternak y 1 = output ternak y 2 = output tanaman g = fungsi transformasi produk Dijelaskan pula bahwa persamaan di atas bukan merupakan fungsi produksi, demikian pula fungsi g tidak sama dengan fungsi produksi yang biasa dituliskan dengan notasi f. Sedangkan persamaan penerimaan yang diperoleh dari usahatani tanaman dan ternak adalah : R= p 1 y 1 + p 2 y 2 …………………..…………………….……………… 2 dimana: R = penerimaan p 1 = harga output tanaman pangan p 2 = harga output ternak y = jumlah output Sehingga untuk memaksimumkan penerimaan dengan sumberdaya tertentu yang tersedia sebagaimana digambarkan dalam kurva kemungkinan produksi, melalui persamaan lagrangian adalah : L = p 1 y 1 + p 2 y 2 + θ [ x - gy 1 ,y 2 ]……………………………………… 3 maka maksimisasi penerimaan dapat diperoleh dari turunan pertama yang sama dengan nol, yaitu : 1 1 1 = − = y g p Y L δ δ θ δ δ ……………………...……………..…………….. 4 2 2 2 = − = y g p Y L δ δ θ δ δ ………………………..………..………………...5 , 2 1 = − = y y g x L δλ δ ……………… …………………..……………..6 Dari persamaan 4 dan 5 diperoleh : 2 2 1 1 y g p y g p δ δ δ δ θ = = atau 2 1 1 2 p p y y = δ δ atau RPT = rasio harga Dengan kata lain penerimaan maksimum dapat diperoleh jika rate of product transformation RPT sama dengan rasio harga. Dalam teori ekonomi hubungan produk-produk bisa bersifat kompetitif, komplementer, suplementer dan produk gabungan Doll Orazem, 1978. Untuk itu petani sebagai manajer pertanian harus mencoba untuk mengkombinasikan produk-produk yang diproduksi dari sumberdaya yang terbatas untuk mengambil keuntungan yang maksimum dari adanya hubungan yang komplementer atau suplementer di antara produk-produk tersebut Soekartawi et al., 1985

3.2. Model Produk Antara