Persentase terbesar dari pemanfaatan lahan kering adalah untuk ladang dan hutan Negara. Ladang biasanya ditanami tanaman musiman seperti padi ladang,
palawija atau hortikultura.
5.5. Keadaan Peternakan
Selain mengusahakan tanaman pertanian, petani juga memelihara ternak sebagai cabang usahataninya. Ternak yang banyak dipelihara di wilayah
Kabupaten Donggala adalah ternak besar maupun ternak kecil seperti sapi, kerbau, babi, kambing dan domba serta unggas, baik ayam buras maupun ayam
ras. Sebaran populasi ternak di Kabupaten Donggala, Kecamatan Damsol dan Kecamatan Sirenja ditampilkan pada Tabel 5.
Tabel 5. Populasi Ternak di Kabupaten Donggala, Kecamatan Damsol dan Kecamatan Sirenja
Ekor Jenis Ternak
Kabupaten Donggala
Kecamatan Damsol
Kecamatan Sirenja Sapi
Kerbau Kambing
Domba Babi
Ayam Buras Ayam Ras
Itik 38 419
456 33 305
970
23 458 389 403
1 186 083 10 574
2 632 -
1 360 -
1 250 28 043
- 1 670
5 763 6
1 893 -
- 19 375
- 466
Sumber : Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan Kab. Donggala, 2006. Produksi Daging dari ternak yang di potong di Kabupaten Donggala pada
tahun 2006 adalah: kerbau 5 ton, sapi 440 ton, kambing 321 ton, domba 4 ton, dan babi 334 ton, sedangkan unggas 1.377 ton. Sedangkan produksi telur unggas pada
tahun 2006 adalah: telur ayam ras 1.613 ton, ayam buras 164 ton dan itik 49 ton. Jenis ternak terbanyak yang dipelihara di Kabupaten Donggala adalah ternak sapi,
kambing dan babi, demikian pula di kecamatan contoh, ternak sapi dan kambing juga dominan di pelihara, ditunjukkan dengan jumlah populasi ternak terbesar.
Hal ini terutama disebabkan oleh sistem pemeliharaan ternak yang relatif mudah serta sesuai dengan kondisi alam di wilayah tersebut. Sedangkan untuk ternak
unggas, yang terbanyak di pelihara adalah ayam ras, dalam hal ini terdiri dari ayam ras petelur maupun ayam ras pedaging broiler.
5.6. Karakteristik Responden
Responden dalam penelitian ini adalah petani yang mengusahakan tanaman pertanian baik tanaman pangan maupun tanaman perkebunan, sekaligus
memelihara ternak sapi sebagai cabang usahataninya. Karakteristik petani secara umum diantaranya umur, tingkat pendidikan, jumlah tanggungan keluarga, mata
pencaharian pokok dan mata pencaharian sampingan ditampilkan pada Tabel 6. Usia responden secara keseluruhan berkisar antara 26 sampai dengan 65
tahun dengan rata-rata 47.2 tahun. Persentasi tertinggi yaitu 34.78 persen diantaranya berusia antara 34 sampai 45 tahun dan 26.09 persen berusia antara 46
sampai 55 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar petani di lokasi penelitian masih berada pada usia produktif, yang masih memungkinkan mereka
untuk melakukan pekerjaan secara fisik. Ditinjau dari sisi pendidikan, maka sekitar 70 persen responden
berpendidikan relatif rendah, yaitu setara sekolah dasar, baik yang tamat maupun tidak tamat sekolah dasar. Tingkat pendidikan yang relatif rendah ini menjadi
salah satu faktor yang membatasi petani dalam menangkap peluang-peluang ekonomi guna pengembangan usahatani yang dijalankannya, terutama dari
kemampuan analisisnya. Pengalaman petani yang rata-rata telah berusahatani
selama lebih dari sepuluh tahun, ditambah dengan pengetahuan melalui penyuluhan dan pelatihan di sisi lain, akan sangat membantu keberhasilan petani
dalam mengelola usahataninya. Tabel 6. Karakteristik Responden di Kabupaten Donggala
Karakteristik Responden Rata-rata
Umur Petani tahun 47.2
Tingkat Pendidikan Formal tahun 6.93
Jumlah Tanggungan Keluarga orang 3.37
Jumlah anak sekolah orang 1.76
Jumlah anggota keluarga 15 th org 1.10
Jumlah Tenaga Kerja Pria orang 1.39
Jumlah Tenaga Kerja Wanita orang 1.07
Tabel 6 juga menyajikan komposisi anggota keluarga, dimana jumlah tanggungan keluarga terbanyak adalah antara 3 sampai 4 orang, dengan rata-rata
3.37 orang, dan hampir seluruh responden merupakan kepala keluarga. Ditinjau dari jumlah angkatan kerja, maka rata-rata tenaga kerja pria yang tersedia adalah
1.39 orang, tenaga kerja wanita 1.07 orang. Jumlah anak sekolah rata-rata 1.76 orang.
5.7. Karakteristik Usahatani