rupiah, sementara koefisien fungsi tujuannya adalah tingkat bunga kredit yang dinyatakan dalam persentase.
4.4.1.2. Pengukuran Kendala
Kendala yang dipertimbangkan dalam model terdiri atas luas lahan, ketersediaan tenaga kerja keluarga, ketersediaan hijauan pakan, modal kerja yang
tersedia pada petani, jumlah kredit yang dapat dipinjam oleh petani, kebutuhan minimum konsumsi beras serta transfer produk.
1. Kendala Luas Lahan. Kendala luas lahan dibedakan atas lahan sawah satu
kali tanam pertahun, lahan sawah dua kali tanam per tahun dan lahan kering atau lahan kebun. Untuk lahan sawah dua kali tanam per tahun dirinci per
musim tanam. Kendala luas lahan ini diambil berdasarkan rata-rata luas garapan petani pada setiap musim tanam, dimana luas lahan ini diasumsikan
sama untuk setiap musim tanam. 2.
Kendala tenaga kerja keluarga. Ketersediaan tenaga kerja keluarga pada tingkat petani didefinisikan sebagai tenaga kerja potensial tersedia khusus
untuk usahatani. Jumlah tenaga kerja keluarga yang tersedia dihitung berdasarkan jumlah tenaga kerja pria dan wanita yang bekerja di usahatani
serta anggota keluarga yang berusia di atas 15 tahun yang tidak sedang sekolah atau bekerja di luar usahatani, dinyatakan dalam Hari Orang Kerja
HOK dan dirinci menurut bulan dalam setahun. Setiap petani diasumsikan dapat bekerja minimal 7 jam dalam sehari, 25 hari dalam sebulan dan 300
hari dalam setahun. 3.
Kendala modal milik sendiri. Modal milik sendiri dihitung berdasarkan rata- rata modal milik petani yang digunakan untuk usahataninya, berdasarkan
informasi yang diperoleh dari petani. Kendala modal ini dirinci per musim tanam, dan dinyatakan dalam satuan rupiah.
4. Kendala pemenuhan konsumsi keluarga adalah minimum jumlah beras yang
disediakan oleh petani untuk memenuhi kebutuhan konsumsi keluarga. Kendala ini dihitung berdasarkan rata-rata jumlah beras yang disisihkan oleh
petani untuk konsumsi keluarga dari hasil produksi yang diperoleh per musim tanam, dinyatakan dalam satuan kilogram.
5. Kendala ketersediaan hijauan. Hijauan untuk pakan berasal dari rumput,
jerami padi dan kulit buah kakao. Ketersediaan hijauan dirinci perbulan selama satu tahun, dan dinyatakan dalam Kilogram Bahan Kering KgBK.
Hal ini dimaksudkan untuk menyamakan satuan hijauan dari sumber atau jenis hijauan yang berbeda, serta menyamakan satuan antara ketersediaan dan
kebutuhan hijauan bagi ternak. Rumput diperoleh petani dengan mencari baik di areal pertanian maupun lahan-lahan kosong yang terdapat di sekitar
areal pertanian. Jumlah yang dapat disediakan petani dihitung berdasarkan rata-rata banyaknya rumput yang diberikan kepada ternaknya. Hijauan jerami
diperoleh dari hasil panen padi, yang dapat disediakan dua kali dalam setahun. Sedangkan untuk kulit buah kakao dapat disediakan setiap bulan
sesuai panen buah kakao yang dilakukan maksimal sekali dalam dua minggu, meskipun jumlahnya tidak sebanyak pada saat panen raya.
6. Kendala ketersediaan konsentrat. Konsentrat untuk pakan dalam penelitian ini
hanya berasal dari dedak padi, yang diperoleh pada saat panen. Dedak diperoleh dari hasil penggilingan padi menjadi beras. Jumlah yang dapat
disediakan berdasarkan jumlah beras hasil proses penggilingan padi untuk setiap musim tanam. Kendala ini diukur dalam satuan kilogram.
7. Kendala transfer produk. Kendala ini dibutuhkan untuk menghubungkan satu
aktivitas dengan aktivitas lainnya Beneke dan Winterboer, 1973. Dalam penelitian ini transfer produk digunakan untuk: 1 menghubungkan aktivitas
produksi dengan aktivitas penjualan, aktivitas konsumsi dan aktivitas pembelian berbagai produksi tanaman dan ternak. Misalnya produk dari
aktivitas tanaman padi, maka transfer padi adalah menghubungkan antara aktivitas produksi padi permusim tanam dengan aktivitas menjual hasil padi
dan aktivitas konsumsi beras untuk keluarga, 2 menghubungkan aktivitas produksi tanaman dan ternak, dalam hal ini ternak menghasilkan kompos
untuk digunakan sebagai input produksi tanaman. Penggunaan lain, produksi tanaman menghasilkan hijauan atau jerami yang dapat digunakan sebagai
input untuk usaha ternak. Kendala transfer produk dinyatakan dalam satuan kilogram untuk tanaman dan ekor untuk ternak.
Secara matematis, model yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah : Maks Z = -
i n
i i
X c
∑
= 1
-
∑
= 12
1 m
m
RM -
∑
= 12
1 m
m m
STK v
i n
i i
FP B
d
∑
= 1
-
∑
= 2
1 j
j j
PJ r
+
∑
= n
i i
i
JX p
1
+
∑
= 2
1 j
j
KPD keterangan
:
j = Musim tanam MT I dan MT II ; j = 1 …2
c
i
= Biaya setiap unit aktivitas produksi komoditas i Rp ; i = 1….n v
m
= Upah tenaga kerja bulan m RpHOK ; m = 1 … 12 d
i
= Harga beli setiap unit input i Rpkg r
j
= Tingkat bunga pinjaman musim j p
i
= Harga jual setiap unit output i Rpkg X
i
= Unit aktivitas produksi, terdiri dari : XS
11
= Aktivitas produksi padi pola 1 MT I ha XS
21
= Aktivitas produksi padi pola 2 MT I ha
XS
22
= Aktivitas produksi padi pola 2 MT II ha
XS
31
= Aktivitas produksi padi pola 3 MT I ha
XS
32
= Aktivitas produksi kedelai pola 3 MT II ha XK
1
= Aktivitas produksi kakao sepanjang tahun ha XK
2
= Aktivitas produksi kelapa sepanjang tahun ha XT
1
= Aktivitas produksi sapi dengan konsumsi pakan 1 ekor XT
2
= Aktivitas produksi kambing, konsumsi pakan 1 ekor XT
3
= Aktivitas produksi sapi dengan konsumsi pakan 2 ekor XT
4
= Aktivitas produksi kambing, konsumsi pakan 2 ekor XJRF
= Aktivitas produksi jerami fermentasi ton
XKBK = Aktivitas produksi kulit buah kakao ha RM
m
= Penyediaan rumput pada bulan m kg BFP
i
= Beli input produksi dari limbah pertanian dan ternak, terdiri dari: BDDK
1
= Beli dedak musim I kg BDDK
2
= Beli dedak musim II kg BKOMP
1
= Beli kompos musim I kg BKOMP
2
= Beli kompos musim II kg STK
m
= Aktivitas sewa tenaga kerja luar keluarga pada bulan m HOK PJ
j
= Jumlah kredit yang dipinjam pada musim tanam j Rp JX
i
= Unit aktivitas penjualan hasil produksi, terdiri atas : JXS
11
= Jual hasil padi pola 1 MT I kg
JXS
21
= Jual hasil padi pola 2 MT I kg
JXS
22
= Jual hasil padi pola 2 MT II kg JXS
31
= Jual hasil padi pola 3 MT I kg
JXS
32
= Jual hasil padi pola 3 MT II kg
JXK
1m
= Jual biji kakao bln m kg ; m = Januari- Desember JXK
21
= Jual kopra hasil panen triwulan I kg JXK
22
= Jual kopra hasil panen triwulan II kg
JXK
23
= Jual kopra hasil panen triwulan III kg JXT
1
= Jual produk sapi dengan konsumsi pakan1 kgBH JXT
2
= Jual produk kambing dengan konsumsi pakan1 kgBH JXT
3
= Jual produk sapi dengan konsumsi pakan2 kgBH JXT
4
= Jual produk kambing dengan konsumsi pakan2 kgBH JJRF
= Jual jerami
fermentasi kg
JKBK = Jual Kulit Buah Kakao kg
JDDK = Jual dedak
kg JKOMP = Jual kompos kg
KPD
j
= Konsumsi beras keluarga
Kendala yang dipertimbangkan :
1. Luas Lahan Sawah: LHSW =
ij n
i ij
XS a
∑
= 1
b
1
dimana: a
ij
= Koefisien luas lahan tanaman i pada musim j ha XS
ij
= Aktivitas produksi untuk tanaman i pada musim j ha b
1
= Rata rata luas pengusahaan lahan
2. Luas Lahan Kebun: LKB =
k k
k
XK e
∑
= 2
1
b
2
dimana : e
k
= Koefisien luas lahan tanaman i pada musim j ha XK
ij
= Aktivitas produksi untuk tanaman i pada lahan kebun ha b
2
= Rata rata luas pengusahaan lahan ha 3.
Ketersediaan Tenaga Kerja HOK TKK:
ij n
i ijm
XS f
∑
= 1
+
i k
km
XK f
∑
= 2
1
+
t t
tm
XT f
∑
= 2
1
+
m m
RM f
∑
-
∑
= 12
1 m
m
STK b
3m
dimana: f
ijm
= Curahan kerja untuk tanaman i di lahan sawah pada bulan m HOKha
f
km
= Curahan kerja untuk tanaman k di lahan kebun pada bulan m HOKha
f
tm
= Curahan kerja untuk ternak t pada bulan m HOKekor f
m
= Curahan kerja untuk penyediaan rumput pada bulan m HOKkg
b
3m
= Ketersediaan tenaga kerja keluarga pada bulan m HOK XT
t
= Aktivitas produksi ternak t RM = Aktivitas penyediaan rumput
STK = Aktivitas menyewa tenaga kerja luar keluarga 4.
Ketersediaan Modal Sendiri Musim I Rp MDS1:
i n
i i
XS g
∑
= 1
+
k k
k
XK g
∑
= 2
1
+
t t
t
XT g
∑
= 2
1
+
∑
= 6
1 m
m
vSTK - PJ
1
b
4
dimana: g
i
= Modal yang digunakan untuk tanaman i pada lahan sawah MT I Rpha
g
k
= Modal yang digunakan untuk tanaman k pada lahan kebun musim I Rpha
g
t
= Modal yang digunakan ternak t musim I Rpekor b
4
= Ketersediaan modal sendiri musim I Rp PJ
1
= Aktivitas meminjam modal musim tanam I Rp 5.
Ketersediaan Modal Sendiri Musim II Rp MDS2:
i n
i i
XS h
∑
= 1
+
k k
k
XK h
∑
= 2
1
+
t t
t
XT h
∑
= 2
1
+
∑
= 12
6 m
m
vSTK - PJ
2
b
5
dimana : h
i
= Modal yang digunakan untuk tanaman i pada lahan sawah MT II Rpha
h
k
= Modal yang digunakan untuk tanaman k pada lahan kebun musim II Rpha
h
t
= Modal yang digunakan ternak t musim II Rpekor b
5
= Ketersediaan modal sendiri musim II Rp PJ
2
= Aktivitas meminjam modal musim tanam II Rp v
m
= Upah atau sewa tenaga kerja bulan m Rp
6. Minimum Konsumsi Beras Keluarga Setiap Musim Tanam Kg
KBR: KPD
b
6
dimana: b
6
= Batas minimum konsumsi beras keluarga kg KPD = Aktivitas mengkonsumsi beras keluarga kg
7. Ketersediaan Rumput Setiap Bulan kgBK
HJ :
tm t
tm
XT l
∑
= 2
1
b
7m
dimana: l
tm
= Kebutuhan hijauan untuk ternak t pada bulan m kgBK b
7m
= Ketersediaan hijauan pada bulan m kgBK 8.
Ketersediaan Konsentrat dedak per musim kg DDK: -
ij n
i ij
XS m
∑
= 1
+
t t
tm
XT m
∑
= 2
1
-
∑
= 2
1 j
j
BDDK dimana:
m
ij
= Rata-rata produksi dedak dari tanaman padi i pada musim j kgBKha
m
tm
= Kebutuhan dedak ternak t pada bulan m kgBKekor BDDK
j
= Beli dedak musim j kg 9.
Ketersediaan Kredit Musim Tanam I Rp KRD: PJ1
b
9
dimana: b
9
= Ketersediaan kredit musim I Rp 10. Ketersediaan Kredit Musim Tanam II Rp
KRD : PJ2
b
10
dimana : b
10
= Ketersediaan kredit musim II Rp 11. Transfer Produk Tanaman dan Ternak : -
i n
i i
X q
∑
= 1
+
i n
i is
JX q
∑
= 1
dimana: q
i
= Rata-rata hasil produksi tanaman dan ternak i kgha dan kgBHekor
q
js
= Rata-rata jumlah hasil produksi tanaman dan ternak i yang dijual kgha dan kgBHekor
JX
i
= Aktivitas jual hasil tanaman dan ternak i
12. Transfer Kompos Per Musim Tanam TRKOMP:
ij n
i ij
XS n
∑
= 1
+
k k
k
XK n
∑
= 2
1
-
t t
t
XT n
∑
= 4
1
- BKOMP 0 dimana:
n
ij
= Rata-rata kompos yang digunakan pada lahan sawah pada musim tanam j kgha
n
k
= rata-tata kompos yang digunakan pada lahan kebun tanaman k kgha
BKOMP = Aktivitas membeli kompos kg 13. Transfer Jerami Padi Fermentasi Per Bulan
JRF
m
: -
j j
j
XJRF m
∑
= 2
1
+
t t
t
XT m
∑
= 4
1
+ JJRF
m
dimana : b
8
= Ketersediaan dedak kgBK JJRF = Aktivitas jual jerami fermentasi bulan m kg
m
ij
= Rata-rata jerami yang dapat dihasilkan pada musim tanam j m
t
= rata-rata jerami fermentasi yang dibutuhkan ternak t Dari model yang telah disusun, selanjutnya pemecahan masalah untuk
memperoleh alokasi sumberdaya optimum digunakan pemrograman linier dengan bantuan perangkat komputer SASOR Statistical Analysis SistemOperation
Research versi 9.1.
4.4.2. Analisis Sensitivitas Post Optimal Analysis