keuntungan sebesar Rp 3 800.96 per kg bobot hidup Purbowati et al., 2004. Penggunaan jerami padi selain sebagai pakan ternak, juga dapat dijadikan pupuk
organik, sebagaimana hasil penelitian Suriadikarta dan Adimiharja 2001. Penggunaan jerami sebagai pupuk organik pada tanah sawah dapat meningkatkan
efisiensi pupuk N dan P, serta hasil padi mencapai 7 ton gabah kering gilinghektar. Pada sawah bukaan baru, penggunaan jerami dan dolomit dapat
meningkatkan produksi padi dari 4.6 tonhektar menjadi 6.1 tonhektar.
2.2.2. Integrasi Kelapa Sawit – Ternak
Integrasi pemeliharaan ternak sapi pada perkebunan kelapa sawit memberikan keuntungan baik pada usaha ternak maupun usaha kelapa sawit,
sebagaimana yang telah dilaksanakan pada PT.Agricinal Bengkulu yang dikenal dengan SISKA Sistem Integrasi Sapi-Sawit Model Agricinal. Pada sistem
integrasi ini, ternak sapi digunakan sebagai penarik gerobak untuk mengangkut TBS Tandan Buah Segar dari lokasi pemanenan ke tempat penampungan
sementara. Satu ekor sapi dapat menarik gerobak dengan daya angkut sampai 400 kg pada lahan yang permukaannya datar. Dampak positif yang dirasakan oleh
pemanen dengan sistem ini adalah jumlah panenan meningkat sehingga produktivitas pemanen meningkat, yang ditandai dengan peningkatan pendapatan
sebesar Rp 500-600 ribu per bulan. Peran ternak sapi selain sebagai penghasil tenaga kerja, juga dapat
menghasilkan bahan organik untuk pembuatan pupuk dan sumber energi alternatif pada tingkat pemanen dalam bentuk biogas Sementara bagi pihak perusahaan,
keuntungan yang diperoleh adalah: 1 biaya perawatan jalan menurun menjadi 40 persen, 2 biaya pupuk menurun dengan ketersediaan pupuk organik asal sapi dan
3 terbinanya calon usahawan di bidang peternakan Manurung, 2005. Selanjutnya dikemukakan bahwa untuk memenuhi kebutuhan hijauan yang
terbatas di areal perkebunan, digunakan cacahan pelepah sawit dan daun sebagai pengganti pakan hijuan, sementara sebagai pakan tambahan digunakan hasil
samping pengolahan buah sawit yang dikenal dengan non oil solid atau biasa disebut solid. Dari hasil pengolahan sawit PT.Agricinal diperoleh solid paste,
yang kandungan protein kasarnya lebih tinggi serta kadar serat kasarnya lebih rendah dari solid biasa.
Pemanfaatan hasil samping tanaman dan pengolahan kelapa sawit berupa pelepah, solid dan bungkil kelapa sawit dengan imbangan 1:1:1 sebagai bahan
dasar pakan sapi potong memberikan pertambahan bobot hidup harian yang terbaik serta harga ransum yang termurah untuk menghasilkan setiap kilogram
pertambahan bobot hidup Mathius et al., 2004. Sedangkan penelitian pada ternak domba yang dilakukan Doloksaribu et al. 2004 pada perusahaan
pembibitan domba di Kabupaten Toba Sumatera Utara, dengan skala 1 031 ekor induk dan 33 ekor pejantan, menunjukkan bahwa usaha pembibitan domba yang
terintegrasi dengan perkebunan kelapa sawit pada skala komersial layak untuk dikembangkan, ditunjukkan dengan nilai benefit cost ratio sebesar 1.2.
2.2.3. Integrasi Ternak-Kakao