diperoleh dalam model ini yaitu sebesar 3,89 dengan nilai Sig sebesar 0,005, hal ini menunjukkan bahwa variabel-variabel penjelas dalam model secara bersama-
sama berpengaruh nyata terhadap nilai WTP keberadaan yang dilakukan pada taraf
α. Nilai Durbin-Watson yang diperoleh dalam model ini yaitu sebesar 1,84134, artinya tidak ada autokorelasi didalam model tersebut, sehingga dapat
dikatakan bahwa asumsi sisaan menyebar bebas dapat dipenuhi. Model yang dihasilkan dalam analisis regresi nilai WTP keberadaan Sub DAS Biyonga yaitu:
WTPk = 0,091 + 0,0019 UR
– 0,0171 TP + 0,205 PK_PETANI + 0,212 PK_PNS + 0,338 PD
– 0,0030 KL – 0,361 AD – 0,00729 JT + 0,185
LN + 0,775 FU
Pada model tersebut variabel independen yang berpengaruh nyata adalah pendapatan, asal daerah, jarak tempat tinggal dan pengetahuan fungsi DAS.
Variabel pendapatan berpengaruh nyata pada taraf 95 persen terhadap nilai WTP keberadaan disebabkan karena nilai P-
Value yang kurang dari taraf α 0,000,05. Nilai koefisien variabel pendapatan bertanda positif, artinya bahwa semakin tinggi
tingkat pendapatan responden maka kecenderungan responden untuk memberikan penilaian terhadap WTP keberadaan akan semakin besar. Apabila kebutuhan
dasarnya telah terpenuhi maka responden akan cenderung mengalihkan pendapatannya untuk memenuhi kebutuhan lainnya. Variabel asal daerah
berpengaruh nyata pada taraf 90 persen terhadap nilai WTP keberadaan disebabkan karena nilai P-
Value yang kurang dari taraf α 0,050,10. Nilai koefisien variabel asal daerah bertanda negatif, artinya bahwa semakin banyak
responden yang merupakan pendatang dari luar Gorontalo maka kecenderungan responden untuk memberikan penilaian terhadap WTP keberadaan akan semakin
kecil. Pendatang dari luar Gorontalo memiliki rasa kepemilikan terhadap sumberdaya alam yang sangat kecil, jika dibandingkan dengan penduduk asli
Gorontalo yang sudah puluhan tahun tinggal dan hidup di wilayah tersebut. Variabel jarak tempat tinggal berpengaruh nyata pada taraf 85 persen
terhadap nilai WTP keberadaan disebabkan karena nilai P-Value yang kurang dari taraf α 0,110,15. Nilai koefisien variabel jarak tempat tinggal bertanda negatif,
artinya bahwa semakin jauh jarak tempat tinggal responden maka kecenderungan
responden untuk memberikan penilaian terhadap WTP keberadaan akan semakin kecil. Hal ini disebabkan karena jarak tempat tinggal responden yang berada jauh
dari wilayah Sub DAS Biyonga sehingga tingkat kepedulian terhadap wilayah tersebut sangat rendah. Variabel pengetahuan fungsi DAS berpengaruh nyata pada
taraf 95 persen terhadap nilai WTP keberadaan disebabkan karena nilai P-Value yang kurang dari taraf α 0,000,05. Nilai koefisien variabel pengetahuan fungsi
DAS bertanda positif, artinya bahwa semakin tinggi tingkat pengetahuan responden tentang fungsi DAS maka kecenderungan responden untuk
memberikan penilaian terhadap WTP keberadaan akan semakin besar. Tingkat pengetahuan terhadap fungsi DAS berkorelasi positif terhadap penilaian
responden terhadap keberadaan sumberdaya alam. Sementara itu, ada beberapa variabel independen lainnya yang
berpengaruh tidak nyata baik pada taraf kepercayaan 95, 90, 85 dan 80 adalah usia, pendidikan, pekerjaan dengan profesi sebagai petani dan PNS,
anggota keluarga dan kelestarian lingkungan. Variabel usia berpengaruh tidak nyata terhadap nilai WTP keberadaan disebabkan karena nilai P-Value yang lebih
dari taraf α 0,860,20. Artinya bahwa pengaruh dari variabel usia terhadap kecenderungan responden dalam memberikan penilaian WTP keberadaan tidak
terlalu signifikan. Variabel pendidikan berpengaruh tidak nyata terhadap nilai WTP keberadaan disebabkan karena nilai P-Value yang lebih da
ri taraf α 0,400,20. Artinya bahwa pengaruh dari variabel pendidikan terhadap
kecenderungan responden dalam memberikan penilaian WTP keberadaan tidak terlalu signifikan.
Variabel pekerjaan dengan profesi sebagai petani berpengaruh tidak nyata terhadap nilai WTP keberadaan disebabkan karena nilai P-Value yang lebih dari
taraf α 0,390,20. Artinya bahwa pengaruh dari variabel pekerjaan dengan profesi sebagai petani terhadap kecenderungan responden dalam memberikan
penilaian WTP keberadaan tidak terlalu signifikan. Variabel pekerjaan dengan profesi sebagai PNS berpengaruh tidak nyata terhadap nilai WTP keberadaan
disebabkan karena nilai P-Value yang lebih dari taraf α 0,260,20. Artinya
bahwa pengaruh dari variabel pekerjaan dengan profesi sebagai PNS terhadap
kecenderungan responden dalam memberikan penilaian WTP keberadaan tidak terlalu signifikan.
Variabel anggota keluarga berpengaruh tidak nyata terhadap nilai WTP keberadaan disebabkan karena nilai P-Value yang lebih
dari taraf α 0,960,20. Artinya bahwa pengaruh dari variabel anggota keluarga terhadap kecenderungan
responden dalam memberikan penilaian WTP keberadaan tidak terlalu signifikan. Variabel kelestarian lingkungan berpengaruh tidak nyata terhadap nilai WTP
keberadaan disebabkan karena nilai P-Value yang lebih dari taraf α 0,330,20.
Artinya bahwa pengaruh dari variabel kelestarian lingkungan terhadap kecenderungan responden dalam memberikan penilaian WTP keberadaan tidak
terlalu signifikan.
7.2.2 Nilai Warisan Bequest Value
Nilai warisan bequest value merupakan nilai sumberdaya alam yang tidak dapat dipasarkan non-market valuation dan didasarkan pada survei dimana
kesediaan membayar willingness to pay diperoleh langsung dari responden. Kesediaan tersebut langsung diungkapkan oleh responden secara lisan maupun
tertulis. Analisis kesediaan membayar dari responden untuk nilai warisan bequest value
Sub DAS Biyonga didapat melalui sebuah skenario sehingga setiap responden bersedia untuk membayar.
Hasil skenario tersebut diperoleh dari jumlah responden yang bersedia membayar yaitu sebanyak 80 responden. Semua responden yang diwawancarai
bersedia membayar untuk nilai warisan Sub DAS Biyonga sesuai dengan kemampuan mereka, sedangkan angka WTP yang muncul tersebut merupakan
penawaran langsung dari responden tanpa ada paksaan. Nilai WTP warisan Sub DAS Biyonga Januari 2011 dapat dilihat pada Tabel 30.
Nilai WTP per bulan diperoleh dari hasil perkalian antara besaran WTP per bulan yang bersedia dibayarkan oleh responden dengan jumlah responden
yang bersedia membayar. Nilai total WTP per bulan diperoleh dari penjumlahan seluruh nilai WTP per bulan yaitu sebesar Rp.930.000,00. Nilai median WTP
diperoleh dari nilai tengah WTP untuk responden yang bersedia membayar yaitu sebesar Rp.15.000,00.
Tabel 30. Nilai WTP Warisan Sub DAS Biyonga Januari 2011
WTP RpBulan
Frekuensi Responden
Nilai WTP RpBulan
5.000 30
150.000,00 10.000
20 200.000,00
15.000 12
180.000,00 20.000
10 200.000,00
25.000 8
200.000,00
Total 80
930.000,00 Nilai Median WTP
15.000,00 Nilai Median WTPTahun
180.000,00 Nilai Total WTPTahun
39.456.900.000,00
Sumber : Data Primer Diolah, 2011.
Nilai median WTP per tahun diperoleh dari hasil perkalian antara nilai median WTP dengan jumlah bulan dalam satu tahun yaitu sebesar Rp.180.000,00.
Nilai total WTP per tahun merupakan estimasi dari nilai warisan Sub DAS Biyonga yang diperoleh dari hasil perkalian antara nilai median WTP per tahun
dengan jumlah penduduk yang bekerja di Kabupaten Gorontalo 219.205 jiwa yaitu sebesar Rp.39.456.900.000,00.
Jika dibandingkan dengan nilai ekowisata, nilai warisan di wilayah Sub DAS Biyonga sangat besar. Nilai tersebut sangat besar disebabkan karena
kesediaan membayar dari masyarakat yang berada di dalam wilayah Sub DAS Biyonga sangat besar. Jika dibandingkan dengan nilai keberadaan, nilai warisan
diwilayah Sub DAS Biyonga sangat kecil. Nilai tersebut sangat kecil disebabkan karena jumlah penduduk yang bekerja di Kabupaten Gorontalo cukup sedikit.
Masyarakat yang berada di wilayah Sub DAS Biyonga menganggap bahwa Sub DAS Biyonga tidak hanya sebagai tempat tinggal mereka, namun juga sebagai
tempat berusaha untuk menyambung kehidupan mereka. Analisis yang digunakan untuk mengetahui variabel-variabel yang
mempengaruhi nilai WTP warisan dalam penelitian ini, yaitu dengan menggunakan analisis regresi linear berganda. Variabel yang mempengaruhi nilai
WTP warisan telah ditetapkan sebanyak sembilan variabel yaitu usia, pendidikan, pekerjaan, pendapatan, anggota keluarga, asal daerah, jarak tempat tinggal,
kelestarian lingkungan dan pengetahuan fungsi DAS. Variabel pekerjaan, asal daerah, kelestarian lingkungan dan pengetahuan fungsi DAS menggunakan
peubah dummy sebagai peubah indikator untuk variabel independen yang skala pengukurannya interval, ordinal dan nominal. Seluruh variabel tersebut
merupakan variabel independen yang mempengaruhi variabel dependen yaitu nilai WTP warisan. Hasil analisis regresi nilai WTP warisan Sub DAS Biyonga dapat
dilihat pada Tabel 31. Model yang dihasilkan dalam penelitian ini sudah cukup baik, hal tersebut
ditunjukkan oleh angka R
2
sebesar 57,2 persen. Artinya, sebesar 57,2 persen keragaman WTP warisan dapat diterangkan oleh keragaman variabel-variabel
penjelas yang terdapat dalam model, sedangkan sisanya 42,8 persen diterangkan oleh variabel-variabel lain yang tidak terdapat dalam model. Nilai F-Hitung yang
diperoleh dalam model ini yaitu sebesar 8,26 dengan nilai Sig sebesar 0,000, hal ini menunjukkan bahwa variabel-variabel penjelas dalam model secara bersama-
sama berpengaruh nyata terhadap nilai WTP warisan yang dilakukan pada taraf α.
Nilai Durbin-Watson yang diperoleh dalam model ini yaitu sebesar 1,70202, artinya tidak ada autokorelasi didalam model tersebut, sehingga dapat dikatakan
bahwa asumsi sisaan menyebar bebas dapat dipenuhi.
Tabel 31. Hasil Analisis Regresi Nilai WTP Warisan Sub DAS Biyonga
Variabel Coef
SE Coef T-Stat
P-Value Keterangan
Constant -0.4988
0.7739 -0,64
0,521 -
Usia 0.000145
0.008947 0,02
0,987 Tidak Nyata
Pendidikan 0.01095
0.02530 0,43
0,666 Tidak Nyata
Pekerjaan_Petani D 0.1641
0.3148 0,52
0,604 Tidak Nyata
Pekerjaan_Nelayan D 0.7020
0.3422 2,05
0,044 Nyata
Pekerjaan_PNS D 0.1143
0.2586 0,44
0,660 Tidak Nyata
Pendapatan 0.8126
0.1103 7,36
0,000 Nyata
Anggota Keluarga -0.03019
0.04950 -0,61
0,544 Tidak Nyata
Asal Daerah D -0.1825
0.2334 -0,78
0,437 Tidak Nyata
Jarak Tempat Tinggal -0.02960
0.06337 -0,47
0,642 Tidak Nyata
Kelestarian Lingkungan D 0.1300
0.2727 0,48
0,635 Tidak Nyata
Pengetahuan DAS D 0.2499
0.2492 1,00
0,319 Tidak Nyata
R Square R
2
57,2 R Square R
2
Adjusted 50,3
F-Hitung 8,26
Sig 0,000 Durbin-Watson
1,70202
Sumber : Data Primer Diolah, 2011. Taraf nyata 95.
Model yang dihasilkan dalam analisis regresi nilai WTP warisan Sub DAS Biyonga yaitu:
WTPw = –0,499 + 0,00014 UR + 0,0110 TP + 0,164 PK_PETANI + 0,702
PK_NELAYAN + 0,114 PK_PNS + 0,813 PD – 0,0302 KL
– 0,182 AD
– 0,0296 JT + 0,130 LN + 0,250 FU
Pada model tersebut variabel independen yang berpengaruh nyata adalah pekerjaan dengan profesi sebagai nelayan dan pendapatan. Variabel pekerjaan
dengan profesi sebagai nelayan berpengaruh nyata pada taraf kepercayaan 95 persen terhadap nilai WTP warisan disebabkan karena nilai P-Value yang kurang
dari taraf α 0,040,10. Nilai koefisien variabel pekerjaan dengan profesi sebagai nelayan bertanda positif, artinya bahwa semakin banyak responden yang
berprofesi sebagai nelayan maka kecenderungan responden untuk memberikan penilaian terhadap WTP warisan akan semakin besar. Nelayan sangat
menggantungkan kehidupannya terhadap sumberdaya alam Sub DAS Biyonga, sehingga penilaian terhadap warisan Sub DAS tersebut cukup tinggi. Variabel
pendapatan berpengaruh nyata pada taraf kepercayaan 95 persen terhadap nilai WTP warisan disebabkan karena nilai P-
Value yang kurang dari taraf α 0,000,05. Nilai koefisien variabel pendapatan bertanda positif, artinya bahwa
semakin tinggi tingkat pendapatan responden maka kecenderungan responden untuk memberikan penilaian terhadap WTP warisan akan semakin besar. Apabila
kebutuhan dasarnya telah terpenuhi maka responden akan cenderung mengalihkan pendapatannya untuk memenuhi kebutuhan lainnya.
Sementara itu, ada beberapa variabel independen lainnya yang berpengaruh tidak nyata baik pada taraf kepercayaan 95, 90, 85 dan 80
adalah usia, pendidikan, pekerjaan dengan profesi sebagai petani dan PNS, anggota keluarga, asal daerah, jarak tempat tinggal, kelestarian lingkungan dan
pengetahuan fungsi DAS. Variabel usia berpengaruh tidak nyata terhadap nilai WTP warisan disebabkan karena nilai P-Value yang lebih
dari taraf α 0,980,20. Artinya bahwa pengaruh dari variabel usia terhadap kecenderungan responden
dalam memberikan penilaian WTP warisan tidak terlalu signifikan. Variabel pendidikan berpengaruh tidak nyata terhadap nilai WTP warisan disebabkan
karena nilai P-Value yang lebih dari taraf α 0,660,20. Artinya bahwa pengaruh
dari variabel pendidikan terhadap kecenderungan responden dalam memberikan penilaian WTP warisan tidak terlalu signifikan.
Variabel pekerjaan dengan profesi sebagai petani berpengaruh tidak nyata terhadap nilai WTP warisan disebabkan karena nilai P-Value yang lebih dari taraf
α 0,600,20. Artinya bahwa pengaruh dari variabel pekerjaan dengan profesi