Analisis Regresi Linear Berganda

Tabel 5. Matriks Variabel Regresi Variabel Keterangan Kriteria Penyusunan WTP Nilai yang diperoleh dari kesediaan membayar willingness to pay responden dan diklasifikasikan berdasarkan kemampuan rata-rata yang bersedia dibayarkan oleh masyarakat setiap bulan Skala Nominal UR Usia responden yang diklasifikasikan berdasarkan tingkat usia dalam karir pekerjaan Skala Nominal TP Tingkat pendidikan responden yang diklasifikasikan berdasarkan lamanya jenjang pendidikan yang pernah dilalui a. SD = 6 b. SMP = 9 c. SMA =12 d. DiplomaSarjana = 16 e. Pascasarjana = 18 PK Jenis pekerjaan responden yang dilakukan sehari-hari menggunakan peubah dummy a. Petani = 1, Lainnya = 0 b. Nelayan = 1, Lainnya = 0 c. PNS = 1, Lainnya = 0 d. Swasta = 1, Lainnya = 0 PD Pendapatan responden yang diklasifikasikan berdasarkan jumlah pendapatan rata-rata dalam setiap bulan Skala Nominal KL Jumlah anggota keluarga responden yang diklasifikasikan berdasarkan banyaknya tanggungan dalam sebuah keluarga Skala Nominal AD Asal daerah responden yang diklasifikasikan berdasarkan penduduk asli atau pendatang dari luar daerah menggunakan peubah dummy a. Asli = 1 b. Pendatang = 0 JT Jarak tempat tinggal responden yang diklasifikasikan berdasarkan jauh atau tidaknya tempat tinggal dengan lokasi Sub DAS Skala Nominal FS Fasilitas yang tersedia di lokasi ekowisata yang diklasifikasikan berdasarkan pelayanan fasilitas yang diberikan menggunakan peubah dummy a. Lengkap = 1 b. Kurang Lengkap = 0 KA Keindahan alam ekowisata yang diklasifikasikan berdasarkan kondisi aktual yang ada di lingkungan sekitar menggunakan peubah dummy a. Indah = 1 b. Kurang Indah = 0 TR Tata ruang ekowisata yang diklasifikasikan berdasarkan kondisi aktual penataan ruang yang ada di lokasi ekowisata menggunakan peubah dummy a. Baik = 1 b. Kurang Baik = 0 LN Kelestarian lingkungan yang diklasifikasikan berdasarkan kondisi aktual lingkungan yang ada di lokasi Sub DAS menggunakan peubah dummy a. Baik = 1 b. Rusak = 0 FU Pengetahuan masyarakat tentang fungsi DAS menggunakan peubah dummy a. Ya = 1 b. Tidak = 0 Metode yang digunakan untuk menduga parameter regresi adalah metode kuadrat terkecil MKT atau lebih dikenal dengan metode Ordinary Least Square OLS. Metode tersebut merupakan uji yang dapat dilakukan dengan uji keandalan untuk melihat nilai R 2 dari metode Ordinary Least Square OLS WTP. Metode OLS adalah metode yang umum dipakai dan mudah dikerjakan, baik secara manual maupun dengan bantuan komputer. Prinsip dasar dari metode OLS tersebut adalah meminimumkan jumlah kuadrat simpangan antara data aktual dengan data dugaannya. Menurut Mitchell dan Carson 1989, nilai R 2 untuk penelitian yang berkaitan dengan barang-barang lingkungan masih dapat ditolerir hingga 15 persen.

4.5.5 Water Residual Value

Water residual value merupakan perkiraan nilai ekonomi untuk sumberdaya air. Metode water residual value adalah perhitungan yang paling sederhana dalam menilai sumberdaya air yang tersedia, karena menggunakan pendekatan nilai air Simanjuntak, 2010. Adapun tahapan dalam penghitungan water residual value yaitu total nilai produksi sumberdaya alam dikurangi dengan biaya input sumberdaya alam dan dibagi dengan jumlah air yang digunakan dalam setiap periode produksi. Secara sederhana rumus umum yang digunakan untuk menghitung water residual value adalah sebagai berikut: Keterangan: TVP : Nilai total produksi Total Value of Pruduction Pw : Nilai sisa air Water Residual Value Qw : Jumlah air per periode produksi Pi : Harga input Qi : Jumlah input Nilai air water residual value yang dihitung merupakan nilai air yang terdapat didalam nilai produktivitas suatu sumberdaya alam. Nilai air tersebut merupakan penggunaan air secara langsung dalam suatu produksi sumberdaya Qw PiQi TVP Pw    alam. Untuk menghitung nilai air yang terkandung didalam suatu sumberdaya alam maka water residual value dapat memecahkan masalah tersebut.

4.5.6 Benefit Transfer

Menurut Fauzi 2010, benefit transfer merupakan salah satu solusi untuk menilai perkiraan manfaat dari tempat lain dimana suatu sumberdaya tersedia. Manfaat tersebut kemudian ditransfer untuk memperoleh perkiraan kasar mengenai manfaat lingkungan. Secara prinsipil pendekatan ini dilakukan dengan hati-hati karena banyak kelemahan yang terkandung didalamnya. Hal ini disebabkan karena belum adanya protokol kesepakatan untuk menggunakan metode ini. Berbagai pertimbangan perlu dipikirkan secara matang, sebelum teknik ini dilaksanakan. Pertimbangan ini menyangkut biaya dan manfaat dengan mengadopsi teknik benefit transfer tersebut, serta desain dan koleksi data untuk keperluan studi di tempat lain data asal. Menurut Brown dan Pearce 1994, hutan alam primer mempunyai kemampuan menyimpan karbon sebesar 283 ton per hektar, hutan alam sekunder mempunyai kemampuan menyimpan karbon sebesar 194 ton per hektar dan hutan alam tersier mempunyai kemampuan menyimpan karbon sebesar 100 ton per hektar. Harga karbon yang telah ditetapkan oleh Bank Dunia World Bank yaitu sebesar US.10 per ton Rp.100.000,00ton. Nilai karbon per tahun diperoleh dari hasil perkalian antara jenis lahan per hektar, serapan karbon per hektar, harga karbon per hektar dan faktor koreksi 90. Faktor koreksi dimasukkan agar tidak terjadi penilaian yang terlalu tinggi over estimate. Langkah-langkah dalam melakukan teknik perhitungan benefit transfer untuk nilai karbon yaitu: 1. Mengidentifikasi studi yang ada atau nilai-nilai yang dapat digunakan untuk transfer. Dalam hal ini, peneliti akan mencari penelitian yang menggunakan nilai karbon. Untuk keperluan ini, diasumsikan bahwa peneliti telah menemukan dua studi yang diperkirakan nilai untuk karbon. 2. Menentukan apakah nilai-nilai yang ada dialihkan. Nilai-nilai yang ada akan dievaluasi berdasarkan beberapa kriteria. Beberapa faktor yang menentukan komparabilitas adalah sejenis hutan misalnya hutan di wilayah tropis, kualitas yang sama dari situs misalnya kualitas air dan fasilitas, dan