Kebijakan Pengelolaan DAS TINJAUAN PUSTAKA
merata, luas lahan, produksi kayu dan bahan bakar, sistem hidrologi, penyediaan air irigasi, mengurangi kemungkinan banjir, kekeringan dan bahaya alam lainnya
seperti erosi, penggaraman dan penggurunan. Begitu juga dengan kebutuhan akan infrastruktur sarana dan prasarana, pemasaran dan proses perbaikan kondisi
masyarakat dan lingkungan sosial-ekonomi seperti fasilitas kredit, koperasi, pelayanan kesehatan dan pendidikan yang terjangkau.
Ciri-ciri pengelolaan DAS yang baik yaitu menghasilkan produktivitas yang tinggi dengan meningkatnya pendapatan, jumlah dan distribusi kualitas serta
kuantitas yang baik serta mempunyai sifat lentur flexible dan azaz pemerataan. Adapun indikator pengelolaan DAS yang baik adalah produksi yang
berkelanjutan, kesuburan lahan dan air minimum, distribusi hasil air yang berkualitas dan berkuantitas baik, teknologi yang dipakai dapat diterima dan
mensejahterakan seluruh masyarakat yang terkait. Untuk menghasilkan tujuan tersebut diperlukan teknologi pengelolaan DAS untuk mengurangi bahaya banjir
dan erosi dimusin hujan dan menaikan debit air sungai pada waktu musim kering. Model-model simulasi hidrologi digunakan untuk mendapatkan perubahan
tersebut berdasarkan teknologi konservasi tanah berupa cara agronomi, vegetatif, mekanis dan manajemen. Keberhasilan pengelolaan DAS bukan hanya semata
dari tujuan, namun yang paling penting adalah bagaimana cara mencapai tujuan tersebut. Untuk itu diperlukan suatu usaha atau strategi pengelolaan DAS secara
berkelanjutan. Menurut hasil identifikasi Black 1970, prinsip umum pengelolaan DAS ada tiga, yaitu ekologi alami DAS merupakan suatu sistem dan
keseimbangan yang dinamis, mempunyai faktor-faktor yang mempengaruhi run- off
dan distribusi air tidak merata dalam siklus hidrologi, sehubungan dengan praktek pengelolaan DAS.