Water Residual Value Metode Analisis Data

alam. Untuk menghitung nilai air yang terkandung didalam suatu sumberdaya alam maka water residual value dapat memecahkan masalah tersebut.

4.5.6 Benefit Transfer

Menurut Fauzi 2010, benefit transfer merupakan salah satu solusi untuk menilai perkiraan manfaat dari tempat lain dimana suatu sumberdaya tersedia. Manfaat tersebut kemudian ditransfer untuk memperoleh perkiraan kasar mengenai manfaat lingkungan. Secara prinsipil pendekatan ini dilakukan dengan hati-hati karena banyak kelemahan yang terkandung didalamnya. Hal ini disebabkan karena belum adanya protokol kesepakatan untuk menggunakan metode ini. Berbagai pertimbangan perlu dipikirkan secara matang, sebelum teknik ini dilaksanakan. Pertimbangan ini menyangkut biaya dan manfaat dengan mengadopsi teknik benefit transfer tersebut, serta desain dan koleksi data untuk keperluan studi di tempat lain data asal. Menurut Brown dan Pearce 1994, hutan alam primer mempunyai kemampuan menyimpan karbon sebesar 283 ton per hektar, hutan alam sekunder mempunyai kemampuan menyimpan karbon sebesar 194 ton per hektar dan hutan alam tersier mempunyai kemampuan menyimpan karbon sebesar 100 ton per hektar. Harga karbon yang telah ditetapkan oleh Bank Dunia World Bank yaitu sebesar US.10 per ton Rp.100.000,00ton. Nilai karbon per tahun diperoleh dari hasil perkalian antara jenis lahan per hektar, serapan karbon per hektar, harga karbon per hektar dan faktor koreksi 90. Faktor koreksi dimasukkan agar tidak terjadi penilaian yang terlalu tinggi over estimate. Langkah-langkah dalam melakukan teknik perhitungan benefit transfer untuk nilai karbon yaitu: 1. Mengidentifikasi studi yang ada atau nilai-nilai yang dapat digunakan untuk transfer. Dalam hal ini, peneliti akan mencari penelitian yang menggunakan nilai karbon. Untuk keperluan ini, diasumsikan bahwa peneliti telah menemukan dua studi yang diperkirakan nilai untuk karbon. 2. Menentukan apakah nilai-nilai yang ada dialihkan. Nilai-nilai yang ada akan dievaluasi berdasarkan beberapa kriteria. Beberapa faktor yang menentukan komparabilitas adalah sejenis hutan misalnya hutan di wilayah tropis, kualitas yang sama dari situs misalnya kualitas air dan fasilitas, dan ketersediaan serupa substitusi misalnya sejumlah tanaman lain didekatnya. Apakah karakteristik populasi yang relevan dan sebanding. Misalnya, demografi sama antara daerah dimana penelitian dilakukan dan daerah yang dinilai. Jika tidak, apakah data yang tersedia untuk melakukan penyesuaian. 3. Mengevaluasi kualitas penelitian yang akan ditransfer. Semakin baik kualitas studi awal, nilai yang ditransfer akan lebih akurat. Hal ini membutuhkan penilaian profesional peneliti. Misalnya, peneliti telah memutuskan bahwa kedua studi dapat diterima dalam hal kualitas. 4. Menyesuaikan nilai-nilai yang ada agar lebih mencerminkan nilai karbon yang dipertimbangkan, serta menggunakan informasi apapun yang tersedia dan relevan. Peneliti mungkin perlu untuk mengumpulkan beberapa data tambahan untuk melakukan ini dengan baik. Misalnya, karbon yang dinilai dalam setiap studi yang ada berbeda dari situs yang menarik. Peneliti perlu menyesuaikan nilai dari studi pertama dengan menerapkan data demografis untuk menyesuaikan perbedaan pada pengguna. Jika studi kedua memiliki fungsi manfaat yang meliputi jumlah situs pengganti, fungsi dapat disesuaikan untuk mencerminkan jumlah yang berbeda dari pengganti yang tersedia di lokasi penelitian.

4.5.7 Net Present Value NPV

Net present value NPV merupakan selisih antara pengeluaran dan pemasukan yang telah didiskon dengan menggunakan social opportunity cost of capital sebagai diskon faktor, atau dengan kata lain merupakan arus kas yang diperkirakan pada masa yang akan datang dan didiskontokan pada saat ini. Untuk menghitung NPV diperlukan data tentang perkiraan biaya produksi dan investasi, serta perkiraan manfaat benefit dari penilaian sumberdaya alam yang dilakukan. Secara sederhana rumus umum yang digunakan untuk menghitung NPV adalah sebagai berikut: 1 1 i t NPV  