Nilai Warisan Bequest Value

Pada model tersebut variabel independen yang berpengaruh nyata adalah pekerjaan dengan profesi sebagai nelayan dan pendapatan. Variabel pekerjaan dengan profesi sebagai nelayan berpengaruh nyata pada taraf kepercayaan 95 persen terhadap nilai WTP warisan disebabkan karena nilai P-Value yang kurang dari taraf α 0,040,10. Nilai koefisien variabel pekerjaan dengan profesi sebagai nelayan bertanda positif, artinya bahwa semakin banyak responden yang berprofesi sebagai nelayan maka kecenderungan responden untuk memberikan penilaian terhadap WTP warisan akan semakin besar. Nelayan sangat menggantungkan kehidupannya terhadap sumberdaya alam Sub DAS Biyonga, sehingga penilaian terhadap warisan Sub DAS tersebut cukup tinggi. Variabel pendapatan berpengaruh nyata pada taraf kepercayaan 95 persen terhadap nilai WTP warisan disebabkan karena nilai P- Value yang kurang dari taraf α 0,000,05. Nilai koefisien variabel pendapatan bertanda positif, artinya bahwa semakin tinggi tingkat pendapatan responden maka kecenderungan responden untuk memberikan penilaian terhadap WTP warisan akan semakin besar. Apabila kebutuhan dasarnya telah terpenuhi maka responden akan cenderung mengalihkan pendapatannya untuk memenuhi kebutuhan lainnya. Sementara itu, ada beberapa variabel independen lainnya yang berpengaruh tidak nyata baik pada taraf kepercayaan 95, 90, 85 dan 80 adalah usia, pendidikan, pekerjaan dengan profesi sebagai petani dan PNS, anggota keluarga, asal daerah, jarak tempat tinggal, kelestarian lingkungan dan pengetahuan fungsi DAS. Variabel usia berpengaruh tidak nyata terhadap nilai WTP warisan disebabkan karena nilai P-Value yang lebih dari taraf α 0,980,20. Artinya bahwa pengaruh dari variabel usia terhadap kecenderungan responden dalam memberikan penilaian WTP warisan tidak terlalu signifikan. Variabel pendidikan berpengaruh tidak nyata terhadap nilai WTP warisan disebabkan karena nilai P-Value yang lebih dari taraf α 0,660,20. Artinya bahwa pengaruh dari variabel pendidikan terhadap kecenderungan responden dalam memberikan penilaian WTP warisan tidak terlalu signifikan. Variabel pekerjaan dengan profesi sebagai petani berpengaruh tidak nyata terhadap nilai WTP warisan disebabkan karena nilai P-Value yang lebih dari taraf α 0,600,20. Artinya bahwa pengaruh dari variabel pekerjaan dengan profesi sebagai petani terhadap kecenderungan responden dalam memberikan penilaian WTP warisan tidak terlalu signifikan. Variabel pekerjaan dengan profesi sebagai PNS berpengaruh tidak nyata terhadap nilai WTP warisan disebabkan karena nilai P-Value yang lebih dari taraf α 0,660,20. Artinya bahwa pengaruh dari variabel pekerjaan dengan profesi sebagai PNS terhadap kecenderungan responden dalam memberikan penilaian WTP warisan tidak terlalu signifikan. Variabel anggota keluarga berpengaruh tidak nyata terhadap nilai WTP warisan disebabkan karena nilai P-Value yang lebih dari taraf α 0,540,20. Artinya bahwa pengaruh dari variabel anggota keluarga terhadap kecenderungan responden dalam memberikan penilaian WTP warisan tidak terlalu signifikan. Variabel asal daerah berpengaruh tidak nyata terhadap nilai WTP warisan disebabkan karena nilai P-Value yang lebih dari taraf α 0,430,20. Artinya bahwa pengaruh dari variabel asal daerah terhadap kecenderungan responden dalam memberikan penilaian WTP warisan tidak terlalu signifikan. Variabel jarak tempat tinggal berpengaruh tidak nyata terhadap nilai WTP warisan disebabkan karena nilai P-Value yang lebih dari taraf α 0,640,20. Artinya bahwa pengaruh dari variabel jarak tempat tinggal terhadap kecenderungan responden dalam memberikan penilaian WTP warisan tidak terlalu signifikan. Variabel kelestarian lingkungan berpengaruh tidak nyata terhadap nilai WTP warisan disebabkan karena nilai P-Value yang lebih dari taraf α 0,630,20. Artinya bahwa pengaruh dari variabel kelestarian lingkungan terhadap kecenderungan responden dalam memberikan penilaian WTP warisan tidak terlalu signifikan. Variabel pengetahuan fungsi DAS berpengaruh tidak nyata terhadap nilai WTP warisan disebabkan karena nilai P-Value yang lebih dari taraf α 0,310,20. Artinya bahwa pengaruh dari variabel pengetahuan fungsi DAS terhadap kecenderungan responden dalam memberikan penilaian WTP warisan tidak terlalu signifikan.

7.2.3 Nilai Pilihan Option Value

Nilai pilihan option value merupakan nilai sumberdaya alam yang tidak dapat dipasarkan non-market valuation dan didasarkan pada survei dimana kesediaan membayar willingness to pay diperoleh langsung dari responden. Kesediaan tersebut terkait dengan pilihan konservasi sumberdaya alam di wilayah Sub DAS Biyonga dan langsung diungkapkan oleh responden secara lisan maupun tertulis. Analisis kesediaan membayar dari responden untuk nilai pilihan option value Sub DAS Biyonga didapat melalui sebuah skenario sehingga setiap responden bersedia untuk membayar. Adapun nilai total WTP per tahun masyarakat di wilayah Sub DAS Biyonga yaitu sebesar Rp.180.000,00. Sedangkan jumlah penduduk yang tinggal di wilayah Sub DAS Biyonga yaitu sebanyak 22.622 jiwa. Nilai pilihan yang diperoleh di wilayah Sub DAS Biyonga merupakan hasil perkalian antara nilai total WTP per tahun dengan jumlah penduduk yang tinggal di wilayah tersebut. Sehingga nilai pilihan untuk konservasi sumberdaya alam di wilayah Sub DAS Biyonga yaitu sebesar Rp.4.071.960.000,00. Jika dibandingkan dengan nilai keberadaan dan nilai warisan, maka nilai pilihan di wilayah Sub DAS Biyonga sangat kecil. Nilai tersebut sangat kecil disebabkan karena jumlah penduduk yang berada di wilayah Sub DAS Biyonga cukup sedikit. Masyarakat yang berada di wilayah Sub DAS Biyonga menganggap bahwa Sub DAS Biyonga tidak hanya sebagai tempat tinggal, namun juga sebagai tempat berusaha untuk menyambung kehidupan mereka. Oleh karena itu seluruh masyarakat yang tinggal di wilayah Sub DAS Biyonga sangat setuju dengan pilihan untuk melakukan konservasi sumberdaya alam di wilayah mereka.

7.3 Nilai Ekonomi Total Total Economic Value

Nilai ekonomi total total economic value yang terdapat di wilayah Sub DAS Biyonga dalam kawasan DAS Limboto merupakan penjumlahan dari nilai guna use value dan nilai non-guna non-use value. Nilai guna use value terdiri dari nilai guna langsung direct use value dan nilai guna tak langsung indirect use value , sedangkan nilai non-guna non-use value terdiri dari nilai keberadaan existence value, nilai warisan bequest value dan nilai pilihan option value. Nilai ekonomi total total economic value per tahun yang terdapat di wilayah Sub DAS Biyonga yaitu sebesar Rp.1.122.249.073.172,81. Nilai ekonomi total total economic value di wilayah Sub DAS Biyonga dapat dilihat pada Gambar 13. Jika dibandingkan seluruh nilai antara nilai guna langsung, nilai guna tak langsung, nilai keberadaan, nilai warisan dan nilai pilihan dari nilai ekonomi total tersebut, maka nilai guna langsung memiliki nilai yang lebih besar dari pada nilai lainnya. Hal ini disebabkan karena masyarakat masih menganggap bahwa Sub DAS Biyonga perlu dieksploitasi semaksimal mungkin untuk meningkatkan kesejahteraan mereka. Sedangkan rendahnya nilai guna tak langsung, nilai keberadaan, nilai warisan dan nilai pilihan disebabkan karena kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya nilai ekonomi sumberdaya alam dan lingkungan. Gambar 13. Nilai Ekonomi Total di Wilayah Sub DAS Biyonga Berdasarkan nilai ekonomi total total economic value yang telah didapatkan, maka wilayah Sub DAS Biyonga merupakan wilayah yang sangat penting dan strategis bagi kehidupan masyarakat sekitarnya. Adapun hasil focus group discussion FGD yang dilakukan dengan pemerintah, tokoh masyarakat dan tokoh agama di Kabupaten Gorontalo menunjukkan bahwa wilayah Sub DAS Biyonga adalah daerah yang sangat penting: “Kondisi Sub DAS Biyonga saat ini telah mengalami kerusakan. Hal tersebut ditunjukkan dengan terjadinya kerusakan kawasan hutan didaerah hulu Sub DAS, pendangkalan dan penyempitan didaerah hilir Sub DAS dan kualitas sumberdaya air yang menurun. Dampak dari kerusakan tersebut yaitu terjadi banjir ketika musim hujan dan terjadi kekeringan ketika musim kemarau. Oleh karena itu, keberadaan Sub DAS Biyonga dalam kawasan DAS Limboto sangat penting untuk dijaga kelestariannya. Sebagian besar masyarakat Sub DAS Biyonga yang berprofesi sebagai petani dan nelayan menggantungkan Nilai Guna Tak Langsung Indirect Use Value Rp.118.541.872.369,80 Nilai Guna Langsung Direct Use Value Rp.898.893.740.803,01 Nilai Warisan Bequest Value Rp.39.456.900.000,00 Nilai Keberadaan Existence Value Rp.61.284.600.000,00 Nilai Ekonomi Total Total Economic Value Rp.1.122.249.073.172,81 Nilai Guna Use Value Rp.1.017.435.613.172,81 Nilai Non-Guna Non-Use Value Rp.104.813.460.000,00 Nilai Pilihan Option Value Rp.4.071.960.000,00 kehidupannya kepada Sub DAS tersebut dengan memanfaatkan secara langsung sumberdaya alam yang ad a di Sub DAS Biyonga”. Oleh karena itu, nilai ekonomi total total economic value yang ada tersebut merupakan sebuah pendekatan untuk mengetahui potensi sumberdaya alam yang ada di wilayah Sub DAS Biyonga. Nilai ekonomi total yang telah didapatkan, merupakan nilai yang ada pada saat dilakukannya penelitian. Nilai tersebut belum mencakup seluruh nilai konservasi hutan dan nilai biodiversitas yang ada di wilayah Sub DAS Biyonga.

7.4 Net Present Value NPV

Net present value NPV dari nilai ekonomi total total economic value Sub DAS Biyonga dimasukkan untuk memperkirakan nilai dimasa yang akan datang dan didiskonto pada saat ini. Perhitungan NPV dilakukan dengan menggunakan tabel diskon faktor. Apabila tingkat diskon faktor per tahun yang digunakan yaitu sebesar 5, 10 dan 15, maka dapat dihitung nilai sekarang dari Sub DAS Biyonga selama 15, 25 dan 50 tahun yang akan datang. Net present value NPV Sub DAS Biyonga dapat dilihat pada Tabel 32. Tabel 32. Net Present Value NPV Sub DAS Biyonga Diskon Faktor Tahun Total Economic Value Rp Net Present Value Rp 5 15 1.122.249.073.172,81 11.648.561.613.199,00 25 1.122.249.073.172,81 15.816.916.226.593,00 50 1.122.249.073.172,81 20.487.695.428.017,00 10 15 1.122.249.073.172,81 8.535.915.676.433,26 25 1.122.249.073.172,81 10.186.699.747.610,40 50 1.122.249.073.172,81 11.126.891.368.946,10 15 15 1.122.249.073.172,81 6.562.205.673.687,00 25 1.122.249.073.172,81 7.254.385.319.795,00 50 1.122.249.073.172,81 7.474.756.405.218,00 Sumber : Data Primer Diolah, 2011. Berdasarkan hasil perhitungan yang diperoleh, NPV di wilayah Sub DAS Biyonga pada tingkat diskon faktor 5 nilai NPV yang terbesar yaitu pada tahun ke 50 sebesar Rp.20.487.695.428.017,00. Nilai NPV yang terkecil pada tingkat diskon faktor 5 yaitu pada tahun ke 15 sebesar Rp.11.648.561.613.199,00. Pada tahun ke 25, nilai NPV dengan tingkat diskon faktor 5 hanya sebesar Rp.15.816.916.226.593,00.