56
D. Metode Analisis Data
1. Analisis Kualitatif
Analisis data secara kualitatif memaparkan secara mendalam hasil riset  melalui  pendekatan  bukan  angka  atau  nonstatistik.  Analisis  ini
cenderung  mengkomodasi  setiap  data  atau  tanggapan  responden  yang diperoleh  selama  pengumpulan  data  sehingga  mampu  memberikan
pandangan insight yang mendalam. Istijanto, 2009:93 Proses analisis kualitatif dilakukan dalam tahapan sebagai berikut
Arikunto, 2002: a.  Pengeditan Editing
Pengeditan  adalah  memilih  atau  mengambil  data  yang  perlu  dan membuang  data  yang  dianggap  tidak  perlu,  untuk  memudahkan
perhitungan dalam pengujian hipotesa. b.  Pemberian Skor Scoring
Mengubah  data  yang  bersifat  kualitatif  ke  dalam  bentuk  kuantitatif. Dalam  penelitian  ini  urutan  pemberian  skor  menggunakan  skala
Likert.  Tingkatan  skala  Likert  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini dalah sebagai berikut :
Sangat Setuju SS diberi skor 5
Setuju S diberi skor 4
Cukup Setuju CS diberi skor 3
Tidak Setuju TS diberi skor 2
Sangat Tidak Setuju STS diberi skor 1
57
c.  Tabulating Pengelompokkan  sata  atas  jawaban  dengan  benar  dan  teliti,
kemudian dihitung dan dijumlahkan sampai berwujud dalam bentuk yang berguna. Berdasarkan hasil tabel tersebut akan disepakati untuk
membuat  data  tabel  agar  mendapatkan  hubungan  atau  pengaruh antara variabel-variabel yang ada.
2. Analisis Kuantitatif
Analisis data
kuantitatif adalah
bentuk analisis
yang menggunakan  angka-angka  dan  perhitungan  dengan  metode  statistik,
maka data tersebut harus diklasifikasikan dalam kategori tertentu dengan menggunakan
tabel-tabel tertentu,
untu mempermudah
dalam menganalisis  dengan  menggunakan  program  IBM  SPSS  Statistical
Package  for  Social  Science  for  windows.  Adapun  alat  analisis  yang digunakan yaitu uji validitas dan reliabilitas.
3. Uji Validitas dan Realibilitas
a. Uji Validitas
Validitas  adalah  pengukuran  yang  menunjukan  tingkat ketepatan kesahihan ukuran suatu instrumen terhadap konsep yang
diteliti.  Suatu  instrumen  adalah  tepat  untuk  digunakan  sebagai ukuran  suatu  konsep  jika  memiliki  tingkat  validitas  yang  tinggi.
Sebaliknya, validitas rendah mencerminkan bahwa instrumen kurang tepat untuk diterapkan. Suharso, 2009
58
Untuk memperoleh
validitas instrumen,
sejak awal
penyusunannya  harus  hati-hati,  yaitu  dengan  menurunkan  variabel menjadi himpunan bagian-variabel dan indikator baru menyesuaikan
titik-titik  pertanyaan.  Jika  langkah  tersebut  dilakukan  dengan seksama,  maka  instrument  yang  didesain  memiliki  validitas  logis.
Selain  diperoleh  validitas  logis,  validitas  instrumen  juga  dapat  diuji melalui  pengalaman.  Dengan  menguji  validitas  berdasarkan
pengalaman,  diperoleh  nilai  validitas  empiris.  Untuk  menguji validitas empiris suatu instrumen, maka instrumen harus dicoba pada
subjek  yang  didesain  dalam  penelitian  dan  langkah  tersebut  dapat dikatakan sebagai kegiatan uji coba try-out instrumen. Jika respon
yang  diperoleh  dari  subjek  terpilih  sesuai  dengan  yang  diinginkan, maka  instrumen  tersebut  sudah  dapat  dikatakan  sahih.  Suharso,
2009
b. Uji Realibilitas
Realibilitas  menunjukan  konsistensi  dan  stabilitas  dari  suatu skor  skala  pengukuran.  Reliabilitas  memusatkan  perhatian  pada
masalah  konsistensi,  dan  lebih  memperhatikan  masalah  ketepatan. Sekaran, 2000:205
Keandalan  suatu  instrumen  menunjukan  hasil  pengukuran dari  suatu  instrumen    yang  tidak  mengandung  bias  atau  bebas  dari
kesalahan  pengukuran  error  file,  sehingga  menjamin  suatu
59
pengukuran  yang  konsisten  dan  stabil  tidak  berubah  dalam  kurun waktu dan berbagai item atau titik point dalam instrumen.
4. Analisis Jalur Path Analysis
Robert D. Rutherford 1993 menyatakan, “Analisis Jalur adalah suatu teknik untuk menganalisis hubungan sebab akibat yang terjadi pada
regresi  berganda  jika  variabel  bebasnya  mempengaruhi  variabel tergantung  tidak  hanya  secara  langsung  tetapi  juga  secara  tidak
langsung”. Perdede dan Manurung, 2014:16 Sedangkan  Paul  Webley  1997  mengatakan  bahwa,  “Analisis
jalur  merupakan  pengembangan  langsung  regregi  berganda  dengaan tujuan  untuk  memberikan  estimasi  tingkat  kepentingan  magnitude  dan
signifikasi  significance  hubungan  sebab  akibat  hipotetikal  dalam seperangkat variabel”. Perdede dan Manurung, 2014:17
Analisis  jalur  adalah  analisis  yang  tujuannya  adalah  untuk mengetahui  pengaruh  langsung  dan  tidak  langsung  variabel  eksogen
terhadap  variabel  endogen.  Pertimbangan  menggunakan  analisis  ini karena  antara  satu  variabel  dengan  variabel  lainnya  mempunyai
hubungan. a.  Konversi diagram alur ke dalam persamaan
Langkah selanjutnya adalah melakukan konversi spesifikasi model ke dalam rangkaian persamaan.
60
b.  Persamaan-persamanaa struktural structural equation
Y
1
= βY
1
X
1
+ βY
1
X
2
+ βY
2
X
3
+ ɛ
1
Y
2
=
β
Y
2
X
1
+
β
Y
2
X
3
+
β
Y
2
X
1
+ ɛ
2
Keterangan :
X
1
=
Kualitas Pelayanan
X
2
=
Citra Merek
X
3
=
Relationship Marketing
Y
1
=
Kepuasan Konsumen Y
2
= Loyalitas Konsumen
ɛ
= Error Kriteria penerimaan hipotesis sebagai berikut :
Jika  signifikasi  penelitian    0,05,  maka  H0  ditolak  dan  Ha diterima.
Jika  signifikasi  penelitian    0,05,  maka  H0  diterima  dan  Ha ditolak.
5. Uji Korelasi