Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Persaingan bisnis antar perusahaan jasa sangat ketat baik di pasar domestik maupun di pasar internasional. Perusahaan jasa yang ingin berkembang harus dapat memberikan jasa yang berkualitas dengan harga bersaing, pelayanan lebih cepat, dan pelayanan yang lebih baik kepada para pelanggan daripada pesaingnya. Untuk memenuhi kepuasan pelanggan pada industri jasa, kualitas pelayanan sangat penting dikelola perusahaan dengan baik, seperti halnya pada PT Kereta Api Indonesia. Widyanto, 2009 Berdasarkan laporan tahunan PT Kereta Api Indonesia Persero pertumbuhan volume penumpang jasa kereta api di Indonesia cukup signifikan. Menurut laporan tahunan 2013 PT Kereta Api Indonesia mencatat bahwa jumlah volume penumpang kereta api tahun 2013 mencapai 221 juta penumpang. Raihan tersebut mengalami kenaikan 9,29 bila dibandingkan tahun 2012 yang mencapai 202 juta penumpang. Dari volume tersebut angkutan komersial jarak jauh memberikan kontribusi sebesar 11,93 terhadap volume angkutan kereta api penumpang di tahun 2013. Tingginya animo masyarakat terhadap penggunaan jasa transportasi kereta api jelas menandakan bahwa kereta api masih menjadi alat transportasi andalan yang memberikan kualitas pelayanan yang baik. Menurut American Society for Quality Control; kualitas quality adalah totalitas fitur dan karakteristik produk atau jasa yang bergantung pada 2 kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat. Sedangkan menurut Lovelock dan Wraight 2007: 96 kualitas pelayanan jasa merupakan evaluasi kognitif jangka panjang pelanggan terhadap penyerahan jasa suatu perusahaan. Kualitas pelayanan yang optimal dapat dijadikan salah satu strategi perusahaan untuk meningkatkan serta mempertahankan pelanggan. Kualitas pelayanan yang optimal diharapkan akan mampu memenuhi harapan pelanggan sehingga akan menciptakan kepuasan dan loyalitas perusahaan. Kotler, 2009 Kualitas pelayanan yang baik membuahkan kenyamanan maksimal untuk customer. Di dalam menilai kualitas pelayanan menurut konsep manajemen transportasi dalam meningkatkan jasa pelayanan transportasi terdiri dari beberapa faktor-faktor keamanan dan keselamatan, perjalanan, ketepatan waktu, kemudahaan pelayanan, kenyamanan dan kecepatan juga tepat dalam memberikan informasi. Ilham, 2011 Berdasarkan laporan tahunan PT Kereta Api Indonesia Persero, survei kepuasan pelanggan yang dilakukan tahun 2013 , 51,44 responden memilih menggunakan moda kereta api karena alasan kenyamanan dan 22,58 karena alasan kelancaran perjalanan. Berikut alasan penumpang memilih kereta api untuk melakukan perjalan. 3 Gambar 1.1 Alasan Penumpang Memilih Kereta Api untuk Melakukan Perjalanan Sumber: Laporan Tahunan 2013 PT Kereta Api Indonesia PERSERO Dengan alasan diatas, pada periode 2011-2013 realisasi volume angkutan penumpang secara umum meningkat. Gambar 1.2 Realisasi volume Angkutan Penumpang 2009-2013 Sumber: Laporan Tahun 2013 PT Kereta Api Indonesia PERSERO 4 Berdasarkan laporan tahunan 2013 PT KAI Persero, Realisasi pendapatan Angkutan KA penumpang 2013 sebesar Rp 3,93 triliun atau naik 20,02 dari pendapatan tahun 2012 sebesar Rp 3,27 triliun. Volume penumpang tercapai 221.729.333 orang atau naik 9,29 dari tahun 2012 sebesar 202.881.026 orang. Untuk KA utama kelas eksekutif, realisasi volume penumpang sepanjang 2013 mencapai 6,70 juta. Nilai ini hampir setara dengan pencapaian tahun 2012 sebesar 6,77 juta penumpang. Realisasi pendapatan sepanjang 2013 sebesar Rp 1,49 triliun atau naik 16,15 bila dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp 1,28 triliun. Tabel 1.1 Realisasi volume dan Pendapatan KA Utama Kelas Ekskutif Sumber: Laporan Tahunan 2013 PT Kereta Api Indonesia PERSERO Peningkatan pendapatan tahun 2013 disebabkan oleh pemberlakuan tarif batas atas ketika week end, long weekend, liburan sekolah, angkutan Lebaran 1434 H, angkutan Natal dan Tahun Baru. Untuk KA utama kelas bisnis, volume penumpang sepanjang 2013 mencapai 4,52 juta penumpang atau turun 10,24 dibanding tahun 2012 yang mencapai 5,03 juta penumpang. Realisasi pendapatan sepanjang 2013 sebesar 5 Rp 633,73 miliar atau turun 12,37 bila dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp 805,96 miliar. Tabel 1.2 Realisasi volume dan Pendapatan KA Utama Kelas Bisnis Sumber: Laporan Tahunan 2013 PT Kereta Api Indonesia PERSERO Dengan keberhasilan PT Kereta Api Indonesia dalam peningkatan volume penumpang dan menjalankan transformasi bisnis, serta berbagai kemajuan dan pencapaian, diharapkan juga akan meningkatkan citra sebuah merek. Menurut Aaker Sondoh, et al, 2007 citra merek merupakan asosiasi serangkaian asosiasi dan biasanya terorganisasi menjadi suatu makna. Citra atau asosiasi merepresentasikan persepsi yang bisa merefleksikan kenyataan yang objektif ataupun tidak. Citra yang terbentuk dari asosiasi inilah yang mendasari dari keputusan membeli bahkan loyalitas merek brand loyalty dari konsumen. PT KAI sebagai salah satu perusahaan jasa pada 14 Novomber 2014 mendapatkan penghargaan kategori “The Best Service of the Year” pada ajang penganugerahan “Good Business Excellence”. Hal ini menunjukan berbagai apresiasi yang diterima oleh PT KAI atas keberhasilannya dalam melakukan transformasi di perusahaan. Selain itu pada 27 Oktober 2014 PT 6 KAI menerima penghargaan “Best Practice Award 2014” untuk kategori operations management bidang Customer Service and Contact Center. Penghargaan yang diterima oleh PT KAI ini diharapkan mampu meningkatkan citra merek di masyarakat. Menurut Kotler 2009:258 merek adalah sebuah nama, istilah, tanda, simbol atau kombinasi semuanya, yang dimaksudkan untuk menyebutkan barang atau jasa seseorang atau sekelompok penjual dan untuk membedakannya dari barang atau jasa pesaing. Namun pemberian nama atau merek pada suatu produk hendaknya tidak hanya merupakan suatu simbol, melainkan atribut, manfaat, nilai, budaya, kepribadian, dan pemakai. Pemasar harus selalu mendesain program pembangunan citra merek brand image dalam aktivitas pemasaran dan melakukan kegiatan yang mendukung pemasaran guna memperkuat merek. Seiring dengan perkembangan persaingan perusahaan jasa transportasi dengan berbagai berbagai keunggulan baik dari kualitas pelayanan, citra merek dan menciptakan loyalitas konsumen. Selain kualitas pelayanan dan citra merek, relationship marketing juga sangat berpengaruh terhadap kepuasan konsumen dan loyalitas konsumen. Karena salah satu sarana untuk mewujudkan loyalitas konsumen tersebut adalah pengelolaan relationship marketing. Relationship marketing merupakan strategi dan usaha untuk menjalin hubungan dengan pelanggan dan memberikan pelayanan yang memuaskan bagi pelanggan. Relationship marketing mendukung suatu perusahaan untuk menyediakan pelayanan yang 7 optimal kepada pelanggan secara langsung melalui pengetahuan kebutuhan pelanggan dan penyediaan variasi penawaran, pelayanan, program, dan media yang sesuai dengan permintaan mereka. Kotler, 2003 Zeithaml, et al, 2006 relationship marketing or relationship management is a philosophy of doing business, a strategic orientation, that focuses on keeping and improving relationship with current customers and business customers rather than on acquiring new customers. Relationship marketing adalah filosofi bisnis, orientasi strategi, yang berfokus untuk menjaga dan meningkatkan hubungan dengan pelanggan saat ini daripada mendapatkan pelanggan baru. Penerapan realitionship marketing oleh PT KAI saat ini cukup baik dengan diterimanya beberapa penghargaan “The Best Customer Service” dalam ICCA Award 2014. Hal ini membuktikan bahwa PT KAI memberikan pelayanan dan hubungan yang baik dengan konsumen untuk mewujudkan kepuasan konsumen dan loyalitas konsumen. Loyalitas konsumen merupakan asset yang sangat berharga bagi perusahaan. Agar sebuah perusahaan bias memenangkan persaingan maka perusahaan itu harus meningkatkan loyalitas konsumen dan harus bias menjalin sebuah hubungan yang baik dengan konsumennya, selain tetap menjaga kualitas pelayanan, citra merek dan relationship marketing dengan konsumennya terus ditingkatkan sehingga dapat menciptkan loyalitas konsumen. Menurut Kotler 2009 konsumen dikatakan loyal apabila mereka mempunyai komitmen yang kuat untuk menggunakan atau membeli lagi secara 8 rutin suatu produk dan ada niat untuk memakai produk tersebut di masa yang akan datang. Berdasarkan uraian diatas, penulis ingin melakukan penelitian pada pengguna kereta api di Statiun Gambir, Jl. Medan Merdeka Timur No.27 Jakarta Pusat. Dimana pengguna kereta api di statiun Gambir adalah kelas utama eksekutif dan kelas utama bisnis. Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : “Pengaruh Kualitas Pelayanan, Citra Merek dan Relationship Marketing Terhadap Kepuasan Konsumen serta Dampaknya Terhadap Loyalitas Konsumen Studi Kasus pada Pengguna Kereta Api di Statiun Gambir ”.

B. Perumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Pengguna Jasa Kereta Api ( Studi pada PT.Kereta Api Kota Medan )

1 41 77

Pengaruh Kepuasan Konsumen Terhadap Loyalitas Merek Pada Pengguna Kartu Pra-Bayar Simpati

5 53 123

Pengaruh kualitas pelayanan dan citra merek terhadap kepuasan dan dampaknya terhadap loyalitas; studi kasus pada nasabah bank BNI46 cabang UIN Syarif Hidayatullah Ciputatu

3 14 159

Pengaruh citra merek, kualitas pelayanan dan harga terhadap kepuasan pasien dan dampaknya pada loyalitas pasien: studi kasus pada Rumah Sakit Syarif Hidayatullah

1 7 218

Analisis Pengaruh Experiential Marketing Dan Brand Trust Terhadap Kepuasan Konsumen Dan Dampaknya Terhadap Loyalitas Merek (Studi Kasus Pada Mahasiswa Pengguna Laptop Merek Asus)

6 68 260

PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN SERTA DAMPAKNYA PADA LOYALITAS PELANGGAN (Pada Pengguna Sepeda Motor Bebek merek Honda Di Surabaya).

0 0 93

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN RELATIONSHIP MARKETING TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN YANG BERDAMPAK PADA LOYALITAS KONSUMEN.

0 0 3

PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA PENGGUNA TELEPON SELULER MEREK BLACKBERRY ipi189924

0 0 20

PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN SERTA DAMPAKNYA PADA LOYALITAS PELANGGAN (Studi Pada Pengguna Sepeda Motor Bebek Merek Honda Di Surabaya) SKRIPSI

0 0 21

PENGARUH KEPUASAN KONSUMEN, PROMOSI DAN PERSEPSI HARGA TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN PENGGUNA KERETA API (Studi Kasus Pada Penumpang Kereta Api Kaligung) - Repository Universitas Muhammadiyah Semarang

0 2 18