28
3  Keunikan Uniqueness of Brand Associations Inti  dari  asosiasi  ini  adalah  merek  harus  memiliki
keunggulan  yang  berkelanjutan  atau  memiliki  proposisi penjualan  yang  unik  untuk  memberikan  alasan  mengapa
konsumen  harus  membelinya.  Aspek  uniqueness  bergantung pada  dua  faktor  yang  dibawakan  oleh  program  komunikasi
pemasaran  atau  keseimbangan  jika  dibandingkan  dengan asosiasi merek produk lainnya point of parity dan sejauh mana
program  komunikasi  pemasaran  memiliki  unsur  perbedaan point  of  difference  jika  dibandingkan  dengan  asosiasi  merek
produk lainnya Keller 2013:78. Suatu  merek  harus  memiliki  keunggulan  yang  menjadi
alasan bagi konsumen untuk memilih merek tertentu. Keunikan asosiasi merek dapat berdasarkan atribut produk, fungsi produk
atau citra yang dinikmati konsumen.
4. Relationship Marketing
a. Pengertian Relationship Marketing
Relationship  marketing  adalah  pendekatan  pemasaran  pada pelanggannya  baik  untuk  mendorong  pertumbuhan  perusahaan  dalam
jangka  panjang  juga  untuk  memaksimumkan  kepuasan  pelanggan. Hubungan jangka panjang yang berkesinambungan tentunya harus terus
dibina agar tercipta saling ketergantungan antara pihak perusahaan dan
29
konsumen  yang  nantinya  akan  memberikan  value  bagi  kedua  pihak. Utami, 2013
Menurut  Keegen  dan  Duncan  Relationship  marketing  is  an  a approach  to  marketing  with  its  customers  that  promote  both  the
company’s longterm growth and the customer’s maximum satisfaction, yang  memiliki  arti  bahwa  relationship  marketing  adalah  cara  usaha
pemasaran  pada  pelanggan  yang  meningkatkan  pertumbuhan  jangka panjang  perusahaan  dan  kepuasan  maksimum  pelanggan.  Pelanggan
yang  baik  merupakan  suatu  asset  di  mana  bila  ditangani  dan  dilayani dengan  baik  akan  memberikan  pendapatan  dan  pertumbuhan  jangka
panjang bagi suatu badan usaha. Peter, 2013 Relationship marketing menurut Kotler dan Amstrong adalah the
process  of  the  creating,  maintaining  and  enchanging  strong,  value laden  relationships  with  customers  and  other  stockholder,  yang
memiliki  arti  bahwa  relationship  marketing  adalah  proses  mencipta, memelihara  dan  mengalihkan  keunggulan,  muatan  nilai  hubungan
antara pelanggan dan pemegang saham lainnya. Jadi setiap badan usaha atau  perusahaan  dalam  melakukan  hubungan  dengan  pelanggan  sangat
membutuhkan proses relationship marketing. Kalakota  dan  Robinson  2001,  relationship  marketing  juga
dapat diartikan sebagai integrasi dari strategi penjualan, pemasaran, dan koordinasi  pelayanan  yang  diarahkan  pada  terbentuknya  loyalitas
pelanggan.  Berry  1983  di  sisi  lain  mendefinisikan  relationship
30
marketing sebagai sebuah strategi untuk menarik, mempertahankan, dan meningkatkan hubungan dengan pelanggan. Peter, 2013
Gronroos  memandang  relationship  marketing  sebagai  upaya mengembangkan,
mempertahankan, meningkatkan,
dan mengkomersialisisakan  relasi  pelanggan  dalam  mewujudkan  tujuan
semua pihak yang terlibat. Zulkifri, 2012
b. Dimensi Relationship Marketing