Penelitian yang Relevan Kerangka Konseptual

35

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 90 Jakarta yang beralamat di Jl. Sabar Raya, Petukangan Selatan, Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Penelitian ini dilakukan di kelas XI IPA-3 pada tahun ajaran 2013-2014. 2. Waktu Penelitian Waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai November semester ganjil tahun ajaran 2013-2014. Jadwal penelitian yang dilaksanakan dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian Kegiatan Juni Juli Agst Sep Okt Nov Des Persiapan dan Perencanaan √ √ √ Observasi √ √ √ Kegiatan Penelitian √ √ √ Analisis Data √ √ √ Laporan Penelitian √ √

B. Metode Penelitian dan Desain Intervensi Tindakan

Metode penelitian yang digunakan yaitu Penelitian Tindakan Kelas PTK atau Classroom Action Research CAR, yaitu menurut Hopkins penelitian yang mengkombinasikan prosedur penelitian dengan tindakan substantif, suatu tindakan yang dilakukan dalam disiplin inkuiri, atau suatu usaha seseorang untuk memahami apa yang sedang terjadi, sambil terlihat dalam sebuah proses perbaikan dan perubahan. 1 1 Rochiati Wiriaatmadja, Metode Penelitian Tindakan Kelas, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006, cet. 2, hlm. 11. Pengertian penelitian tindakan kelas PTK dapat dipahami sebagai penelitian tentang, untuk dan oleh guru atau dosen, mahasiswa-masyarakat atau kelompok sasaran dengan memanfaatkan interaksi, partisipasi dan kolaborasi antara peneliti dan kelompok sasaran. 2 Penelitian ini lebih menekankan pada proses tindakan penelitian. Tujuan utama dari penelitian tindakan kelas adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan profesionalisme pendidik dalam menangani proses pembelajaran. Dengan memahami dan mencoba melaksanakan penelitian tindakan kelas, diharapkan kemampuan akan meningkatkan proses pembelajaran dan kualitas pendidikan di sekolah. Konsep pokok penelitian tindakan dari Kurt Lewin terdiri dari empat komponen, yaitu: 1perencanaan planning; 2tindakan acting; 3pengamatan observing; 4refleksi reflecting. 3 Tahap 1: Perencanaan planning Setelah mengamati kondisi real pembelajaran matematika dan melakukan wawancara dengan guru bidang studi di kelas. Kemudian peneliti mengidentifikasi dan menganalisis masalah yang terjadi. Selanjutnya peneliti merencanakan tindakan apa yang tepat diberikan pada subjek penelitian. Kegiatan dalam tahap perencanaan antara lain mengembangkan perangkat pembelajaran, merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP, dan merancang instrumen penelitian. Tahap 2: Tindakan acting Pada tahap ini, peneliti melakukan kerja sama dengan guru bidang studi dan rekan peneliti dalam melaksanakan skenario pembelajaran. Peneliti berlaku sebagai pelaku tindakan sedangkan guru dan rekan peneliti berlaku sebagai pengamat observer. Pelaksanaan tindakan dilakukan sebanyak 4 kali pertemuan dalam satu siklus dengan alokasi waktu 2 x 45 menit. Tahap 3: Pengamatan observation Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan untuk memperoleh data yang akurat untuk perbaikan pada 2 Djunaidi Ghony, Penelitian Tindakan Kelas, Malang: UIN-Malang Press, 2008, hlm. 7. 3 Ibid., hlm. 20. siklus berikutnya. Peneliti bekerja sama dengan guru kolaborator melakukan pengamatan dan mendokumentasikan semua proses yang terjadi dalam tindakan pembelajaran, baik kelemahan pembelajaran, kesesuaian antara tindakan dengan skenario pembelajaran. Tahap 4: Refleksi reflection Kegiatan refleksi dilakukan ketika peneliti sudah selesai melakukan tindakan. Hasil yang diperoleh dari pengamatan dikumpulkan dan dianalisis bersama peneliti dan observer, sehingga dapat diketahui apakah sudah mencapai indikator keberhasilan yang diharapkan atau masih perlu dilakukan perbaikan. Adapun bagan dari desain penetian diatas adalah sebagai berikut: Gambar 3.1 Bagan Alur Penelitian Tindakan Kelas Identifikasi Masalah Siklus 1 Perencanaan Pelaksanaan Pengamatan Refleksi Siklus 2 Perencanaan Pelaksanaan Pengamatan Refleksi Siklus Selanjutnya

Dokumen yang terkait

Penggunaan bahan ajar berbasis pendekatan kontekstual untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematik peserta didik pada materi aljabar di MTsN Tangerang II Pamulang

0 25 307

Penggunaan bahan ajar berbasis pendekatan kontekstual untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematik peserta didik pada materi aljabar di MTsN Tangerang II Pamulang

0 3 307

Penggunaan bahan ajar berbasis pendekatan kontekstual untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematik peserta didik pada materi aljabar di MTsN Tangerang II Pamulang

0 8 307

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERDASARKAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK SISWA SMP NEGERI 1 SIMANINDO.

0 1 45

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA MATERI PELUANG DI KELAS XI SMA NEGERI 1 BATANGTORU.

0 4 36

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KOMUNIKASI MATEMATIK SISWA SMA MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH.

0 3 37

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SPATIAL SENSE DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK SISWA SMA MELALUI PENDEKATAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN KOMPUTER.

0 0 49

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK SISWA SMU MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH.

0 1 40

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PADA MATERI PERSAMAAN LINGKARAN

0 0 17

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK SISWA

0 1 12