merumuskan siklus I sebesar 86.60 menjadi 92.50 pada siklus II. Aktivitas peserta didik berupa mempraktikan dan menyimpulkan materi
yang telah dirumuskan juga mengalami peningkatan daro 60.4 menjadi 68.1. Aktivitas belajar siswa berupa mempraktikan dan menyimpulkan
cukup direspon, namun beberapa siswa tidak menunjukan ketertarikan dengan mengerjakan soal atau menyimpulkan.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, peneliti dapat memberikan saran-saran sebagai berikut:
1. Bagi sekolah dan pihak guru pada khususnya, hendaknya menggunakan
bahan ajar berbasis pendekatan konstruktivisme sebagai alternatif selain buku yang telah disediakan sekolah dalam proses pembelajaran khususnya
dalam meningkatkan kemampuan kemampuan pemecahan masalah matematik.
2. Untuk dapat melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan bahan ajar
berbasis pendekatan konstruktivisme secara baik, guru hendaknya membuat bahan ajar dan mendesainnya menjadi menarik bagi siswa agar pada saat
siswa mengerjakan bahan ajar tersebut tidak merasa bosan. 3.
Sebaiknya penggunaan bahan ajar berbasis konstruktivisme lebih sering digunakan, agar aktivitas siswa meningkat dan kemampuan pemecahan
masalah siswa terlatih dengan baik. 4.
Bagi peneliti selanjutnya, bahan ajar ini dapat digunakan sebagai acuan membuat bahan ajar pada materi yang lain untuk meningkatkan
kemampuan pemecahan masalah atau kemampuan lain pada jenjang sekolah menengah atas.
122
DAFTAR PUSTAKA
Amri, Sofan dan Ahmadi, Iif Khoiru. Proses Pembelajaran Inovatif dan Kreatif. Jakarta: Prestasi Pustaka. 2010
Astuty Yensy Nurul. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Examples Non Examples dengan Menggunakan Alat Peraga untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Siswa. Jurnal Exact. 10, 2012 Bachir, Bachtiar S.Meyakinkan Validitas Data Melalui Triangulasi Pada
Penelitian Kualitatif. Jurnal Teknologi Pendidikan. 10, 2010 Departemen Pendidikan Nasional. Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta :
Direktorat Jendral Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas, 2008
Effendi, Leo Adhar. Pembelajaran Matematika dengan Metode Penemuan Terbimbing untuk Meningkatkan Kemampuan Representasi dan
Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMP. Jurnal Penelitian Pendidikan. 13, 2012
Ghony, Djunaidi . Penelitian Tindakan Kelas. Malang: UIN-Malang Press. 2008 Hakim, Lukmanul. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima,
2009 Hamalik, Oemar. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara, 2003
Ibrahim, R, Syaodih S, Nana. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta, 2010
Lestari, Ika. Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Kompetensi sesuai dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan. Padang: Akademia, 2013
Nirmalitasari, Octa S. Profil Kemampuan Siswa dalam Memecahkan Masalah Matematika Berbentuk Open-Start pada Materi Bangun Datar, Universitas
Negeri Surabaya Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Jurusan
Matematika Program
Studi Pendidikan
Matematika, yoona_kibumyahoo.com
. Nizarwati, Yusuf Hartono, Nyimas Aisyah. Pengembangan Perangkat
Pembelajaran Berorientasi Konstruktivisme untuk Mengajarkan Konsep Perbandingan Trigonometri Siswa Kelas X SMA. Jurnal Pendidikan
Matematika, 3, 2009
Nuraeni, Neng Siva Afni . “Penggunaan Model Connected Mathematics Task
CMT untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik Siswa SMA
”, Skripsi UPI Bandung: 2010 Prastowo, Andi. Panduan kreatif membuat bahan ajar inovatif. Yogjakarta: DIVA
Press, 2011 Rahayu, Tuti, Zulkardi, Purwoko. Pengambangan Instrumen Penilaian dalam
Pendidikan Matematika Realistik PMRI di SMPN 17 Palembang. Jurnal Pendidikan Matematika. 2, 2008
Riyanto, Yatim. Paradigma Baru Pembelajaran Sebagai Referensi Bagi Pendidik dalam Implementasi Pembelajaran yang Efektif dan Berkualitas.
Jakarta : Kencana, 2009 Rostika, Deti. Pembelajaran Volume Bangun Ruang Melalui Pendekatan
Konstruktivisme Untuk Siswa Sekolah Dasar, Jurnal Pendidikan Dasar, 2008
Rohani Ahmad. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta, 2004 Sahara, Purnama
”Pengembangan Bahan Ajar Matematika Interaktif Berbasis Electronic Learning E-Learning Materi Pokok Persamaan Linier Satu
Variabel untuk Siswa Kelas VII SMPMTs ” Skripsi pada Sekolah Program
Studi Pendidikan Matematika Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta: 2012. tidak dipublikasikan
Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses. Jakarta: Siswono, Tatag Yuli Eko. Model Pembelajaran Matematika Berbasis Pengajuan
dan Pemecahan Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif. Semarang: Unesa University Press. 2008
Suherman, Erman. Evaluasi Pembelajaran Matematika. Bandung:JICA, 2003 Sumarmo, Utari Berpikir dan Disposisi Matematik: Apa, Mengapa, dan
Bagaimana Dikembangkan Pada Peserta Didik. Bandung: FPMIPA UPI. 2010
Tampomas, Husein. Seribu Pena Matematika untuk SMAMA Kelas XI. Bogor: Penerbit Erlangga, 2008
Trianto, Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007
Undang-Undang Repubik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional http:www.inherent-dikti.netfilessisdiknas.pdf
diakses tanggal 24 jam 6.00 122