Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan Studi

L. Pengembangan Perencanaan Tindakan

Setelah tindakan pertama siklus I selesai dilakukan dan hasil yang diharapkan belum mencapai kriteria keberhasilan yaitu meningkatnya kemampuan pemecahan masalah matematik siswa, maka akan ditindak lanjuti sebagai rencana perbaikan pembelajaran. Siklus ini terdiri dari perencanaan tindakan, pelaksanakan tindakan, observasi, serta analisis dan refleksi. Apabila setelah melakukan analisis dan refleksi pada siklus I, indikator keberhasilan belum tercapai maka penelitian akan dilanjutkan dengan siklus II. Penelitian ini berakhir, apabila peneliti menyadari bahwa penelitian ini telah berhasil menguji penggunaan bahan ajar berbasis pendekatan konstruktivisme untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematik siswa. Dengan kata lain, hasil penilaian kemampuan pemecahan masalah matematik siswa meningkat dari pembelajaran sebelumnya atau sebelum diberi tindakan sesuai dengan indikator keberhasilan yang telah ditentukan pada pokok bahasan mengenai persamaan garis singgung lingkaran dalam pemecahan masalah.

BAB IV DESKRIPSI, ANALISIS DATA, INTERPRETASI DATA, DAN

PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Hasil Penelitian

Data penelitian ini diperoleh dari hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di kelas XI IPA SMA Negeri 90 Jakarta. Data hasil penelitian dikumpulkan dan dianalisis. Temuan-temuan diinterpretasikan untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan penelitian.

1. Pelaksanaan Pra penelitian

Kegiatan Pra penelitian dilaksanakan pada tanggal 6, 9, dan 13 September 2013. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui kondisi kelas yang akan diteliti dan melakukan wawancara kepada guru mata pelajaran matematika kelas XI IPA. Peneliti langsung melakukan observasi kelas dan mensosialisasikan mengenai bahan ajar berbasis konstruktivisme karena sebelumnya peneliti telah beradaptasi dengan seluruh lingkungan sekolah saat menjalankan Praktek Profesi Keguruan Terpadu PPKT. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan selama pra penelitian diperoleh informasi sebagai berikut: a. Metode yang digunakan guru adalah metode ceramah dan latihan soal. b. Bahan ajar yag digunakan guru hanya buku paket saja. c. Siswa tidak terbiasa mengerjakan bahan ajar selain latihan soal. d. Hampir tidak ada siswa yang bertanya kepada guru. e. Jika ditanya oleh guru tidak ada yang mau menjawab, tetapi mereka menjawab secara bersamaan. f. Siswa kebingungan mengerjakan latihan ketika guru memberikan soal yang berbeda dari contoh soal yang diberikan sebelumnya. g. Siswa tidak mampu menjelaskan jawaban yang mereka kerjakan. h. Nilai sebagian besar siswa masih tergolong rendah, hal ini dapat dilihat dari nilai ulangan harian matematika siswa sebelum penelitian, yaitu sebanyak 30 55

Dokumen yang terkait

Penggunaan bahan ajar berbasis pendekatan kontekstual untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematik peserta didik pada materi aljabar di MTsN Tangerang II Pamulang

0 25 307

Penggunaan bahan ajar berbasis pendekatan kontekstual untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematik peserta didik pada materi aljabar di MTsN Tangerang II Pamulang

0 3 307

Penggunaan bahan ajar berbasis pendekatan kontekstual untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematik peserta didik pada materi aljabar di MTsN Tangerang II Pamulang

0 8 307

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERDASARKAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK SISWA SMP NEGERI 1 SIMANINDO.

0 1 45

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA MATERI PELUANG DI KELAS XI SMA NEGERI 1 BATANGTORU.

0 4 36

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KOMUNIKASI MATEMATIK SISWA SMA MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH.

0 3 37

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SPATIAL SENSE DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK SISWA SMA MELALUI PENDEKATAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN KOMPUTER.

0 0 49

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK SISWA SMU MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH.

0 1 40

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PADA MATERI PERSAMAAN LINGKARAN

0 0 17

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK SISWA

0 1 12