Analisis Data dan Interpretasi Hasil Analisis

BAB IV DESKRIPSI, ANALISIS DATA, INTERPRETASI DATA, DAN

PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Hasil Penelitian

Data penelitian ini diperoleh dari hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di kelas XI IPA SMA Negeri 90 Jakarta. Data hasil penelitian dikumpulkan dan dianalisis. Temuan-temuan diinterpretasikan untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan penelitian.

1. Pelaksanaan Pra penelitian

Kegiatan Pra penelitian dilaksanakan pada tanggal 6, 9, dan 13 September 2013. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui kondisi kelas yang akan diteliti dan melakukan wawancara kepada guru mata pelajaran matematika kelas XI IPA. Peneliti langsung melakukan observasi kelas dan mensosialisasikan mengenai bahan ajar berbasis konstruktivisme karena sebelumnya peneliti telah beradaptasi dengan seluruh lingkungan sekolah saat menjalankan Praktek Profesi Keguruan Terpadu PPKT. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan selama pra penelitian diperoleh informasi sebagai berikut: a. Metode yang digunakan guru adalah metode ceramah dan latihan soal. b. Bahan ajar yag digunakan guru hanya buku paket saja. c. Siswa tidak terbiasa mengerjakan bahan ajar selain latihan soal. d. Hampir tidak ada siswa yang bertanya kepada guru. e. Jika ditanya oleh guru tidak ada yang mau menjawab, tetapi mereka menjawab secara bersamaan. f. Siswa kebingungan mengerjakan latihan ketika guru memberikan soal yang berbeda dari contoh soal yang diberikan sebelumnya. g. Siswa tidak mampu menjelaskan jawaban yang mereka kerjakan. h. Nilai sebagian besar siswa masih tergolong rendah, hal ini dapat dilihat dari nilai ulangan harian matematika siswa sebelum penelitian, yaitu sebanyak 30 55 peserta didik dari 40 siswa memperoleh nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal KKM. KKM yang ditentukan untuk mata pelajaran matematika di SMA Negeri 90 Jakarta adalah 75. Dari hasil ulangan harian matematika siswa kelas XI IPA-3 yang didapatkan hanya 25 siswa yang mencapai KKM, sedangkan masih banyak siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM yaitu 75 dari 40 orang. Nilai rata- rata dari hasil ulangan harian di atas cukup rendah yaitu 61. Dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa pada kelas tersebut memiliki tingkat kemampuan yang cukup rendah terhadap mata pelajaran matematika. Soal ulangan harian yang diujikan memiliki tingkat kemampuan yang beragam sesuai dengan kompetensi dasar yang ada pada kurikulum. Pada soal ulangan harian tersebut tidak terdapat soal yang mengarahkan siswa pada kemampuan pemecahan masalah. Hal ini dapat dijadikan acuan untuk peneliti bahwa tingkat kemampuan siswa secara umum masih rendah apalagi kemampuan pemecahan masalah yang termasuk kemampuan tingkat tinggi yang harus diuji dalam setiap tagihan kompetensi.

2. Deskripsi Tindakan Siklus I

Siklus ini terdiri dari beberapa tahap, yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan tindakan dan pengamatanobservasi, tahap observasi dan analisis, dan tahap refleksi. Adapun tahapan penelitian pada siklus I akan dideskripsikan sebagai berikut:

a. Perencanaan

Tahap perencanaan diisi dengan mempersiapkan kegiatan-kegiatan sebagai berikut : 1. Mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP 2. Mempersiapkan bahan ajar berbasis konstruktivisme untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah, berikut tahapan yang dilakukan dalam mempersiapkan bahan ajar tersebut : a. Membuat bahan ajar sesuai dengan kriteria pendekatan konstruktivisme pengaktifan pengetahuan sebagai pengalaman, pemerolehan pengetahuan baru dengan mengkonsep, pemahaman konsep, mempraktekan pengetahuan, dan melakukan refleksi. b. Mendiskusikan bahan ajar tersebut kepada dosen pembimbing I dan II. c. Melakukan revisi sesuai dengan saran yang diberikan oleh dosen pembimbing I dan II. d. Melakukan validasi bahan ajar kepada pakar. Adapun komentar dan saran yang diberikan sebagai berikut : Konten : bahan ajar yang bagus adalah bahan ajar yang bisa menjelaskan dirinya sendiri, tidak harus mencari sumber buku lain. Bahan ajar harus bisa mengarahkan peserta didik untuk mendapatkan sendiri pengetahuannya. Desain : Desain baik. Soal : terdapat soal yang tidak mengacu pada indikator masalah dan harus diperbaiki. e. Melakukan revisi hasil validasi serta saran yang diberikan oleh pakar tersebut. f. Melakukan validasi bahan ajar kepada guru mata pelajaran. Adapun hasil penilaian yang diberikan. Perbaiki mengenai : kesesuaian huruf dan spasi, kejelasan petunjuk belajar, tata letak desain, ketepatan bahasa yang digunakan dan kejelasan petunjuk menjawab latihan pada bahan ajar. g. Melakukan revisi hasil validasi serta saran dari guru. 3. Mempersiapkan lembar observasi, alat dokumentasi serta soal tes siklus I untuk kemampuan pemecahan masalah matematik siswa. 4. Kemudian peneliti bersama guru kolaborator mendiskusikan RPP yang akan digunakan pada saat tindakan.

Dokumen yang terkait

Penggunaan bahan ajar berbasis pendekatan kontekstual untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematik peserta didik pada materi aljabar di MTsN Tangerang II Pamulang

0 25 307

Penggunaan bahan ajar berbasis pendekatan kontekstual untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematik peserta didik pada materi aljabar di MTsN Tangerang II Pamulang

0 3 307

Penggunaan bahan ajar berbasis pendekatan kontekstual untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematik peserta didik pada materi aljabar di MTsN Tangerang II Pamulang

0 8 307

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERDASARKAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK SISWA SMP NEGERI 1 SIMANINDO.

0 1 45

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA MATERI PELUANG DI KELAS XI SMA NEGERI 1 BATANGTORU.

0 4 36

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KOMUNIKASI MATEMATIK SISWA SMA MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH.

0 3 37

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SPATIAL SENSE DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK SISWA SMA MELALUI PENDEKATAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN KOMPUTER.

0 0 49

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK SISWA SMU MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH.

0 1 40

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PADA MATERI PERSAMAAN LINGKARAN

0 0 17

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK SISWA

0 1 12