Pengertian Waterfront dan Waterfront City

g. Penggunaan lahan. Penggunaan lahan yang tidak terkendali seperti permukiman peduduk, reklamasi pesisir tanpa AMDAL yang benar berpotensi menimbulkan dampak negatif terhadap ekosistem pesisir misalnya terjadinya penurunan biodiversitas karena pencemaran. ICZM mengantisipasi hal semacam itu dan merekomendasikan solusinya. h. Pedalaman Hinterland. ICZM berperan dalam menyusun strategi untuk mengurangi dampak negatif pemanfaatan lahan hinterlands terhadap sumberdaya pesisir dan laut. i. Bentang darat Landscap. Bentang darat dan pemandangan alam wilayah pesisir dan laut bersifat unik, sehingga memerlukan perhatian khusus untuk melindungi dan menjamin akses masyarakat ke wilayah tersebut. Salah satu program ICZM adalah melakukan preservasi keindahan pemandangan alam. j. Konflik pemanfaatan sumberdaya. Wilayah pesisir dan laut menyimpan potensi konflik diantara para stakeholder. ICZM menyediakan platform metodologi resolusi konflik secara formal.

2. 7. Kota Tepian Air Waterfront City

2.7.1. Pengertian Waterfront dan Waterfront City

Menurut Dimensi Teknik Arsitektur Vol. 34, No. 2, Desember 2006, pengertian waterfront dalam Bahasa Indonesia secara harafiah adalah daerah tepi laut, bagian kota yang berbatasan dengan air, daerah pelabuhan Echols, 2003. Sedangkan, urban waterfront kota tepian air mempunyai arti suatu lingkungan perkotaan yang berada di tepi atau dekat wilayah perairan, misalnya lokasi di area pelabuhan besar di kota metropolitan Wrenn, 1983.Dari kedua pengertian tersebut maka definisi dari waterfront adalah suatu daerah atau area yang terletak di dekatberbatasan dengan kawasan perairan dimana terdapat satu atau beberapa kegiatan dan aktivitas pada area pertemuan tersebut. Berdasarkan tipe proyeknya, tepian air dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu konservasi, pembangunan kembali redevelopment, dan pengembangan atau revitalisasi developmentrevitalization. Konservasi adalah penataan tepian air kuno atau lama yang masih ada sampai saat ini dan menjaganya agar tetap dinikmati masyarakat. Sebagai contoh, bila pada pesisir Semarang dilakukan penanganan kebijakan seperti apa adanya as usual, hanya dilakukan penjagaan agar tetap dinikmati masyarakat. Pembangunan kembali adalah upaya menghidupkan kembali fungsi- fungsi tepian air lama yang sampai saat ini masih digunakan untuk kepentingan masyarakat dengan mengubah atau membangun kembali fasilitas-fasilitas yang ada. Sebagai contoh, bila pada pesisir Semarang dilakukan penanganan kebijakan dimana disamping penjagaan agar tetap dinikmati masyarakat, juga dilakukan usaha-usaha evaluasi, pembenahan, penataan dan menghidupkan kembali potensi fungsi-fungsi tepian air reboisasi mangrove, penanaman terumbu karang, budidaya rumput laut, pembangunan struktur pelindung sederhana, pengolahan limbah untuk menciptakan badan air yang bersih. Pengembangan atau revitalisasi adalah usaha menciptakan tepian air yang memenuhi kebutuhan kota saat ini dan masa depan dengan cara mereklamasi pantai. Sebagai contoh, bila pada pesisir Semarang dilakukan penanganan kebijakan pemasangan dam lepas pantai yang membentang dari Kendal sampai Demak, seperti yang diusulkan oleh Ecolmantech 2001. Berdasarkan fungsinya, tepian air dapat dibedakan menjadi 4 jenis, yaitu tepian air pemanfaatan terpadu mixed-used waterfront, tepian air rekreasi recreational waterfront, tepian air tempat tinggal residential waterfront, dan tepian air untuk kerja working waterfront. Tepian air pemanfaatan terpadu adalah tepian air yang merupakan kombinasi dari perumahan, perkantoran, restoran, pasar, rumah sakit, dan atau tempat-tempat kebudayaan. Tepian air rekreasi adalah adalah semua kawasan tepian air yang menyediakan sarana- sarana dan prasarana untuk kegiatan rekreasi, seperti taman, arena bermain, tempat pemancingan, dan fasilitas untuk kapal pesiar. Tepian air tempat tinggal adalah perumahan, apartemen dan resort yang dibangun di pinggir perairan. Tepian air untuk kerja adalah tempat-tempat penangkapan ikan komersial, galangan kapal, reparasi kapal pesiar, dan fungsi-fungsi pelabuhan.

4.7.2 Profil “water front city” secara ekologis