bersinergi dengan berbagai kepentingan stakeholder dan pengelolaan potensi lain tourisme, mangrove, beach resources yang belum terintegrasi secara optimal.
Tingginya tingkat degradasi sumberdaya alam hayati berdampak pada menurunnya pendapatan masyarakat.
Aspek sosial diantaranya adalah aspek Sumber Daya Manusia SDM. Pertumbuhan penduduk yang tinggi namun dengan kualitas sumberdaya manusia
yang masih rendah justru menjadi permasalahan pembangunan yang serius mengenai persaingan lapangan kerja, pengangguran, ketimpangan pendapatan,
peningkatan frekuensi konflik, menurunnya kesehatan dan kesejahteraan masyarakat karena banjir dan hidup didalam sistem lingkungan air yang kurang
bersih dan diatas ambang batas kurang layak untuk dikonsumsi. Saling keterkaitan diantara berbagai masalah tersebut memunculkan
permasalahan-permasalahan sebagai berikut:
Bagaimana merancang skenario pengelolaan lingkungan wilayah tepian air Kota Semarang yang menjamin terjadinya sinergi yang
menguntungkan semua stakeholder tanpa mengabaikan prinsip konservasi lingkungan.
Bagaimana merancang model interaksi diantara berbagai variabel
dalam subsistem biofisik, SDM masyarakat, dan ekonomi di wilayah tepian air dalam kaitannya dengan upaya peningkatan
pendapatan masyarakat dan pemanfaatan sumberdaya alam secara berkelanjutan.
1. 3.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan rancangan kebijakan pengelolaan Kota Semarang tepian pantai berdasar konsep kota tepian air
berkelanjutan dalam bentuk arahan kebijakan dan strategi yang dapat mengilhami pembentukan model kebijakan pengelolaan bagi Kota Tepian Air
lainnya di Indonesia. Tujuan utama itu di rincikan ke dalam tujuan antara, adalah sebagai berikut :
1 Menentukan kelayakan pengelolaan SDA
2 Menentukan tingkat keberlanjutan dan faktor pengungkit keberlanjutan
pengelolaan Semarang “water front city”
3 Membangun model pengelolaan Semarang “water front city” secara
berkelanjutan 4
Merumuskan kebijakan dan skenario pengelolaan kawasan Semarang “water front city” yang menjamin terjadinya sinergi yang menguntungkan
bagi semua stakeholder tanpa mengabaikan prinsip konservasi lingkungan
5 Menentukan prioritas atau skenario arahan kebijakan dan strategi
Pengelolaan Semarang “water front city”.
1. 4. Manfaat Penelitian
1. Memberikan kontribusi nyata pada pengembangan studi-studi tentang pengelolaan, preservasi SDA, proteksi kawasan tepian pantai
dan memberikan pemikiran serta pondasi ilmiah pada pengelolaan dengan konsep “water front city”.
2. Memberikan masukan kepada seluruh pemangku kepentingan akan status dimensi keberlanjutan Kota Semarang dan penyusunan strategi
berdasar faktor pengungkit atau atribut yang sensitif terhadap nilai indeks keberlanjutan.
3. Memberikan arahan kebijakan pemerintah dalam merancang konsep kebijakan pengelolaan Semarang “water front city” secara
berkelanjutan 4. Memberikan masukan kepada seluruh pemangku kepentingan dalam
perumusan kebijakan dan skenario pengelolaan yang menjamin terjadinya sinergi yang menguntungkan bagi semua stakeholder.
1. 5. Ruang Lingkup Penelitian
Pengelolaan yang diamati dalam penelitian ini terutama adalah yang terkait dengan kebijakan pengelolaan tepian pantai, mengingat adanya
keterbatasan data dan waktu yang tersedia dalam melaksanakan penelitian ini. Pengelolaan yang dimaksud adalah mencakup pengelolaan dan peningkatkan
potensi sumberdaya yang ada secara lebih efektif dan efisien, adaptasi banjir, prasarana penyehatan lingkungan lainnya seperti ruang terbuka hijau, serta
pemilihan skenario dan alternatif pengelolaan sebagai kawasan industri, perdagangan atau wisata.