Kis 2:41-47 Mendalami Ciri-Ciri Kehidupan Gereja Perdana Berdasarkan Teks Kitab Suci

79 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing. Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati, sambil memuji Allah. Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan.

d. Diskusi kelompok

Setelah semua ayat dibaca dan disimak, diskusikanlah di dalam kelompok, pertanyaan-pertanyaan berikut. Hasil diskusi hendaknya kamu catat pada buku catatan masing-masing, dan salah satu dari anggota kelompok mencatat hasilnya pada kertas khusus, untuk disampaikan pada pleno dan dikumpulkan: 1 Ciri-ciri atau sifat-sifat apa saja yang ditekankan oleh masing-masing teks Kitab Suci tentang Gereja? 2 Jelaskan arti atau pesan dari masing-masing ciri atau sifat Gereja tersebut 3 Apakah ciri-ciri tersebut masih ada di dalam kehidupan Gereja zaman sekarang?

e. Pleno

Setelah berdiskusi dan mencatat hasilnya, pada saat pleno, salah seorang dari anggota kelompok, membacakan hasilnya serta mengumpulkan kertas kerja hasil kelompok kepada guru. Di samping mendengarkan dan menyimak hasil diskusi kelompok lain, kamu pun dapat mencatat pada buku catatan, hal-hal pokok yang disampaikan kelompok lain.

f. Rangkuman

Berikut merupakan kesimpulan sementara, untuk kamu lengkapi dengan catatan atau keterangan tambahan yang dipandang perlu. 80 Kelas VI SD Berdasarkan ayat-ayat Kitab Suci di atas, Gereja terutama dipahami sebagai kumpulan umat yang percaya kepada Kristus, yang dipanggil untuk hidup berdasarkan ciri-ciri sebagai berikut: • 1 Korintus 12:13 menekankan ciri atau sifat Gereja yang satu dan katolik; • Yohanes 17:19 menekankan ciri Gereja yang kudus; • Kisah para Rosul 2:41-47 menekankan ciri Gereja yang satu, kudus, katolik dan apostolik. Bahwa orang-orang beriman kepada Kristus hendaknya berhimpun menjadi Umat Allah 1Petrus 2:5-10 dan menjadi satu Tubuh 1Kor 12:12. Gereja Katolik percaya bahwa kesatuan itu menjadi begitu kokoh dan kuat karena secara historis bertolak dari penetapan Petrus sebagai penerima kunci Kerajaan Surga. Gereja Katolik meyakini diri kudus bukan karena tiap anggotanya sudah kudus tetapi lebih-lebih karena dipanggil kepada kekudusan oleh Tuhan, “Hendaklah kamu sempurna sebagaimana Bapamu di surga sempurna adanya.” Mat 5:48 Perlu diperhatikan juga bahwa kategori kudus yang dimaksud terutama bukan dalam arti moral tetapi teologi, bukan soal baik atau buruknya tingkah laku melainkan hubungannya dengan Allah. Ciri Katolik ini mengandung arti Gereja yang utuh, lengkap, tidak hanya setengah atau sebagian dalam menerapkan sistem yang berlaku dalam Gereja. Bersifat universal, artinya Gereja Katolik itu mencakup semua orang yang telah dibaptis secara Katolik di seluruh dunia di mana setiap orang menerima pengajaran iman dan moral serta berbagai tata liturgi yang sama di mana pun berada. Kata universal juga sering dipakai untuk menegaskan tidak adanya sekte-sekte dalam Gereja Katolik. Bahwa Gereja “dibangun atas dasar pewartaan para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru” Ef. 2:20. Gereja Katolik mementingkan hubungan historis, turun temurun, antara para rasul dan pengganti mereka, yaitu para uskup. Itulah sebabnya, Gereja bersifat apostolik, yang menunjukkan bahwa Gereja dibangun serta berdiri berlandaskan pewartaan serta kesaksian iman para rasul.

3. Melibatkan Diri di Dalam Meningkatkan Ciri-Ciri Kehidupan Menggereja

Kini kamu telah mengetahui dan memahami cara dan ciri atau sifat Gereja yang satu, kudus, katolik dan apostolik. Cara dan ciri atau sifat-sifat Gereja tersebut tidak akan tampak apabila tidak ada kegiatan, tindakan atau keterlibatan anggota-anggotanya. Oleh karena itu, sebagai anggota- anggota Gereja, kamu semua dipanggil untuk ikut terlibat di dalam berbagai kegiatan Gereja.